Jakarta -
Sindrom baru nan menyebabkan abnormal lahir pada bayi baru lahir ditemukan. Setidaknya, 10 bayi terindentifikasi terkena sindrom ini, Bunda.
Semua bayi tersebut mempunyai cacat lahir corak nan khas, seperti bibir sumbing namalain cleft palate dan ukuran kepala nan sangat kecil. Pakar menduga bahwa sindrom ini tidak mengenai dengan genetik, melainkan penggunaan obat fentanil selama masa kehamilan.
"Ini mengkhawatirkan. Saat kita mengidentifikasi karakter ini, kita mungkin mengungkap sindrom nan sebenarnya," kata presiden March of Dimes, Dr. Elizabeth Cherot, dilansir CNBC.
Enam bayi nan terkena sindrom ini ditemukan di Nemours Children's Health di Wilmington, Delaware, silam dua di California, dan masing-masing ada satu di Massachusetts dan Rhode Island. Konselor genetik di Nemours Erin Wadman, dan rekan-rekannya menerbitkan temuan ini di jurnal Genetics in Medicine Open tahun 2023.
Awal mula ditemukannya kasus ini adalah saat Erin Wadman diminta untuk menjadi konselor kasus seorang bayi nan lahir dengan abnormal lahir pada Agustus 2022. Ia silam menghubungkan kasus tersebut dengan temuan kasus serupa, Bunda.
"Saya sedang duduk di sana saat konsultasi, dan saya merasa wajah (bayi) ini tampak begitu familiar. Kisah ini terdengar begitu familiar, dan saya hanya berpikir tentang gimana pasien ini mengingatkan saya pada pasien nan pernah saya lihat sebelumnya di tahun itu, dan kemudian pasien lain nan pernah saya lihat. Saat itulah kami merasa seperti menemukan sesuatu nan sangat besar di sini," ungkapnya.
Selain bibir sumbing, ke-10 bayi nan terindentifikasi sindrom baru ini juga mempunyai tubuh dan kepala nan sangat kecil. Kelopak mata mereka condong terkulai, dengan hidung menjorok ke atas, dan rahang berukuran kecil.
Tak hanya struktur wajah, kaki bayi-bayi ini juga tampak mengarah ke bawah dan ke dalam, dengan selaput ditemukan di dua jari tengah. Bayi laki-laki kemungkinan mempunyai kelainan genital. Beberapa juga mengalami kesulitan makan lantaran ibu jari belum terbentuk sepenuhnya.
Pakar sempat menyebut kelainan tersebut mirip dengan karakter sindrom Smith-Lemli-Opitz (SLOS), di mana jenis genetik memengaruhi janin dalam memproses kolesterol nan diperlukan untuk kegunaan sel normal dan perkembangan otak. Namun, faktanya dari 10 bayi tidak menderita sindrom tersebut namalain sindrom lain nan membikin mereka berisiko mengalami abnormal lahir, Bunda.
Ahli genetik Dr. Karen Gripp dan Wadman menduga bahwa sindrom baru ini diduga lantaran paparan fentanil nan dapat menyebabkan gangguan metabolisme kolesterol selama kehamilan.
"Meskipun pengaruh fentanil pada metabolisme kolesterol belum diuji secara langsung, tetapi berasas bukti tidak langsung dan secara biologis masuk logika bahwa obat ini memengaruhi metabolisme kolesterol pada janin nan sedang berkembang," demikian isi laporan tersebut.
Lantas, apa akibat dari sindrom ini pada bayi baru lahir?
Selengkapnya dapat dibaca di laman berikutnya ya.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!