Jakarta -
Ingin terlihat baik-baik saja ketika dihadapi persoalan mungkin perihal nan wajar. Akan tetapi, Bunda disarankan untuk mengganti kalimat “tidak apa-apa”. Pasalnya, menurut psikolog ada beberapa kata pengganti nan bisa digunakan.
Meskipun ungkapan tersebut masuk logika dalam situasi tertentu, pada umumnya itu merugikan lantaran Bunda memendam emosi alih-alih berbincang jujur.
Untungnya, ada ungkapan nan bisa menggantikan kalimat tersebut, nan bisa jauh lebih efektif dan membikin Bunda merasa lebih baik.
Psikolog klinis, Isabelle Lanser, Ph.D, mengatakan ungkapan “Tidak apa-apa” muncul dalam beragam keadaan. Terkadang bukan saat nan tepat untuk membicarakan apa nan sebenarnya terjadi dalam hidup namalain mungkin Bunda merasa tidak nyaman dengan musuh bicara.
Selain itu, seseorang mungkin berupaya sebaik mungkin untuk menjalani hari-harinya dan perlu rehat dari memikirkan semua masalah nan sedang dihadapi.
Meskipun demikian, ada beberapa kalimat nan memperjelas perasaan, menetapkan batasan, dan meminta umpan kembali namalain solusi daripada hanya mengatakan “Tidak apa-apa”. Berikut beberapa di antaranya:
1. “Aku memperkuat dengan perihal ini”
Lanser menyukai kalimat ini untuk situasi di mana Bunda belum tentu mau membicarakan apa nan terjadi lantaran ini memberi sinyal kepada orang lain bahwa mungkin Bunda memerlukan support dan menciptakan kesempatan bagi mereka untuk menindaklanjuti tanpa Bunda merasa tekanan untuk melakukannya.
2. “Aku mengalami minggu nan cukup sulit”
Kalimat ini membuka kesempatan untuk bertanya dan tetap memungkinkan Bunda mengontrol seberapa banyak info nan mau disampaikan dan memberikan sinyal kepada pendengar bahwa Bunda memerlukan support orang sekitar namalain terapis.
3. “Aku sedang bergulat dengan sesuatu akhir-akhir ini, apakah Anda punya waktu untuk memberikanku masukan?”
Kalimat ini menunjukkan bahwa Bunda tidak baik-baik saja dan meminta sesuatu nan spesifik, seperti umpan kembali namalain solusi nan jujur dari orang sekitar namalain mereka nan bisa dipercaya Bunda.
4. “Aku sedang merasa stres/cemas/kesal karena…”
Inilah langkah mudah untuk membagikan emosi Bunda dengan seseorang. Lanser mengatakan ini memberi sinyal kepada pendengar bahwa Bunda memerlukan support emosional dan memberi mereka kesempatan untuk menawarkan dukungan.
5. “Aku sangat sibuk dengan…”
Jika merasa tidak nyaman cerita namalain menyebut perasaan, namun juga memerlukan orang lain untuk memecahkan masalah, mengatakan ungkapan tersebut adalah langkah nan bagus.
6. “Akhir-akhir ini saya merasa gelisah”
Melansir dari laman Parade, perihal ini sebagai pembukaan nan baik dan lembut untuk mendapatkan dukungan, namun memungkinkan Bunda menentukan seberapa banyak nan mau diungkapkan.
Selain itu, ini juga bakal memberi isyarat kepada pendengar bahwa Bunda memerlukan bantuan, dan mereka mungkin bakal bertanya apa nan dibutuhkan untuk keluar dari ketakutan namalain gimana Bunda menjaga diri sendiri.
7. “Sesuatu telah terjadi”
Lanser mengatakan kalimat ini membikin pendengar tahu persis apa nan terjadi dan memberikan kesempatan untuk terhubung untuk menerima support dari pendengar.
8. “Itu menyakiti perasaanku”
Jika merasa kalimat “Tidak apa-apa” sudah terucap setelah seseorang menyinggung emosi Bunda, pikirkan untuk mengatakan, “Itu menyakiti emosi saya”.
Ungkapan ini secara langsung menyatakan emosi dan memberi pemisah bagi orang lain bahwa perilakunya berakibat negatif pada Bunda. Hal ini juga menghindari menyerang orang lain namalain membikin dugaan tentang kenapa mereka berperilaku tertentu.
Nah, itulah beberapa kata pengganti “Tidak apa-apa” nan bisa Bunda sampaikan jika ada masalah menurut psikolog. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
(asa/fia)