Ciri-ciri Cairan Power steering Mesti Diganti

Sedang Trending 7 bulan yang lalu

Selain oli dan cairan rem, cairan power steering juga perlu diganti secara berkala Bro Deltalube. Tapi tenang dulu, cairan power steering hanya ada pada sistem power steering hidrolik nan biasanya terdapat pada mobil keluaran lama. Sekarang nyaris semua mobil keluaran terbaru, menggunakan power steering jenis elektrik nan tidak lagi memerlukan cairan.

Nah jika mobil kalian tetap menggunakan power steering jenis hidrolik, cairan power steering kudu rutin diganti ya. Lalu gimana mengetahui kapan waktu nan tepat untuk menggantinya? Caranya sebenarnya cukup sederhana, kalian bisa lihat dari tabung reservoir yang biasanya ada di area mesin. Pada bagian tutupnya bakal tertulis “power steering fluid”. Buka tutupnya untuk cek warnanya.

Pada kondisi baru, cairan power steering bisanya berwarna cerah alias merah. Jika sudah berwarna keruh, itu ciri-ciri kudu diganti. Tabung reservoir cairan power steering memang umumnya berwarna sedikit cerah untuk memudahkan inspeksi. Namun langkah nan paling baik adalah dengan membuka tutupnya agar warna dan kondisi cairan bisa terlihat lebih jelas.

Baca juga : Kelebihanan Kekurangan Sistem Electronic Power steering

Selain dari warna, jarak tempuh mobil juga bisa menjadi patokan kapan kudu mengganti cairan power steering. Umumnya cairan power steering diganti tiap 40.000 km. Cairan power steering bisa diganti menggunakan oli trasmisi otomatis konvensional nan bukan jenis CVT. Pastikan juga kalian pilih cairan power steering berbobot seperti Deltalube 799 Automatic Transmission Fluid SAE 10 DEXRON III nan cocok untuk sistem power steering hidrolik. Penggunaan cairan power steering nan berbobot bisa mencegah sistem dari keausan nan berujung pada kerusakan. Reparasi sistem power steering itu mahal lho Bro Deltalube. Jadi jangan sembarangan pilih cairan power steering ya.

Selengkapnya
Sumber Informasi Otomotif Deltalube
Informasi Otomotif Deltalube