Indirect procurement adalah salah satu aspek krusial dalam pengelolaan rantai pasokan sebuah perusahaan. Secara garis besar, ini merupakan proses pengadaan peralatan alias jasa nan tidak digunakan secara langsung dalam produksi produk akhir, tetapi sangat dibutuhkan untuk mendukung operasional perusahaan sehari-hari.
Contohnya adalah pembelian perlengkapan kantor, peralatan teknologi, utilitas, jasa profesional, dan lain-lain. Dalam tulisan ini bakal dijelaskan lebih lanjut apa itu indirect procurement beserta kegunaan dan manfaatnya.
Perbedaan Indirect Procurement dan Direct Procurement
Indirect procurement berbeda dengan direct procurement nan berangkaian dengan pengadaan bahan baku alias peralatan nan langsung digunakan dalam proses produksi.
Direct procurement mempunyai akibat langsung terhadap kualitas produk, margin keuntungan, dan kepuasan pelanggan. Sementara itu pengadaan peralatan alias jasa secara tidak langsung lebih berfokus pada efisiensi biaya, manajemen risiko, dan keahlian internal.
Direct procurement mempengaruhi kualitas produk, keahlian operasional, dan pengalaman konsumen. Direct procurement juga menciptakan margin untung dan kelebihan kompetitif bagi bisnis.
Baca Juga: 6 Kesalahan nan Sering Terjadi dalam Proses Eprocurement
Meskipun indirect procurement tidak berkontribusi secara langsung terhadap pendapatan perusahaan, namun dia mempunyai peran strategis dalam meningkatkan daya saing dan produktivitas perusahaan.
Dengan melakukan pengadaan peralatan alias jasa secara tidak langsung secara efektif dan efisien, perusahaan dapat menghemat biaya operasional, meningkatkan kesejahteraan karyawan, memperkuat hubungan dengan pemasok dan mitra bisnis, serta memenuhi standar kualitas dan kepatuhan.
Perbedaan keduanya juga dapat dilihat dari aspek pengelolaan hubungan supplier, pengelolaan inventory, dan struktur organisasi.
1. Pengelolaan Hubungan Supplier
Direct procurement biasanya mempunyai jumlah supplier nan lebih sedikit tapi lebih strategis. Meski begitu, pengadaan peralatan alias jasa secara tidak langsung memerlukan hubungan jangka panjang dengan supplier nan dapat menjamin kesiapan bahan baku dengan nilai dan kualitas nan sesuai.
Indirect procurement biasanya mempunyai jumlah supplier nan lebih banyak tapi lebih taktis daripada direct procurement.
Selain itu, pengadaan peralatan alias jasa secara tidak langsung juga memerlukan hubungan elastis dengan supplier nan dapat menawarkan jasa terbaik dengan biaya terendah.
2. Pengelolaan Inventory
Direct procurement biasanya mempunyai inventory nan lebih besar dan lebih kompleks. Ini kudu mengatur inventory sesuai dengan permintaan pasar dan siklus produksi.
Pengadaan peralatan alias jasa secara tidak langsung biasanya mempunyai inventory nan lebih mini dan lebih sederhana daripada direct procurement. Indirect procurement kudu mengatur inventory sesuai dengan kebutuhan operasional dan anggaran.
3. Struktur Organisasi
Direct procurement biasanya mempunyai struktur organisasi nan lebih terpusat daripada indirect procurement. Direct procurement kudu berkoordinasi dengan departemen produksi dan penjualan untuk menentukan kebutuhan pengadaan secara akurat.
Pengadaan peralatan alias jasa secara tidak langsung mempunyai struktur organisasi nan lebih tersebar daripada direct procurement. Indirect procurement kudu berkoordinasi dengan beragam departemen fungsional untuk menangani permintaan pengadaan secara cepat.
Baca Juga: 3 Cara Meyakinkan Atasan Anda untuk Beralih ke eProcurement
Proses Indirect Procurement
Untuk melakukan pengadaan peralatan alias jasa secara tidak langsung dengan baik, perusahaan memerlukan strategi nan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan bisnisnya. Berikut langkah-langkah dan proses pengadaan peralatan alias jasa secara tidak langsung:
- Mengidentifikasi kebutuhan secara komprehensif dan akurat.
- Menetapkan kriteria pemilihan pemasok nan sesuai dengan standar kualitas, harga, pelayanan, dan tanggung jawab sosial.
- Melakukan negosiasi perjanjian nan menguntungkan kedua belah pihak dan mengurangi akibat bentrok alias ketidaksesuaian.
- Mengimplementasikan sistem pengelolaan info dan info nan memudahkan proses pembelian, pembayaran, pelaporan, dan evaluasi.
- Memonitor keahlian pemasok secara berkala dan memberikan umpan kembali untuk peningkatan mutu.
- Mencari kesempatan untuk melakukan penghematan biaya melalui penggabungan pembelian (consolidation), standarisasi spesifikasi (standardization), alias substitusi peralatan alias jasa (substitution).
Apa Itu Indirect Procurement dan Fungsinya?
Kegunaan indirect procurement adalah untuk membeli layanan, barang, alias persediaan nan diperlukan untuk menjaga operasional upaya sehari-hari tetap berjalan.
Pengadaan peralatan alias jasa secara tidak langsung tidak berasosiasi langsung dengan produksi peralatan alias jasa nan ditawarkan oleh suatu bisnis, tetapi lebih kepada biaya administratif dan fungsionalitas internal perusahaan.
Contohnya ialah biaya perjalanan, peralatan kantor, komputer dan perangkat keras lainnya, utilitas (gas, listrik, air), manajemen tempat kerja dan akomodasi (kertas toilet, perlengkapan kebersihan), biaya pengelolaan dan pengembangan tenaga kerja (sesi pelatihan, biaya sumber daya manusia), konsultan dan jasa ahli (pembicara, penasihat, pelatih, konsultan), dan lainnya.
Selain itu, kegunaan lain dalam perihal upaya adalah mengurangi biaya operasional, meningkatkan efisiensi dan produktivitas karyawan, memperbaiki kualitas jasa kepada pengguna dan pemasok, serta mendukung strategi upaya secara keseluruhan.
Tak hanya itu, ini juga dapat memberikan nilai tambah bagi upaya dengan menciptakan hubungan jangka panjang dengan pemasok nan terpercaya dan berbobot tinggi.
Oleh lantaran itu, pengadaan peralatan alias jasa secara tidak langsung, memerlukan manajemen nan baik agar dapat memberikan hasil nan optimal bagi bisnis.
Nah, itulah penjelasan mengenai apa itu indirect procurement hingga manfaatnya untuk perusahaan juga upaya Anda. Semoga bermanfaat!
Referensi:
- https://planergy.com/blog/what-is-indirect-procurement/
- https://blog.procurify.com/2013/09/25/whats-the-difference-between-indirect-and-direct-procurement/