Apa saja perangkat master nan paling sering digunakan ? Alat-alat master umum nan digunakan tergantung dari master apa. Alat nan dimiliki master bedah belum tentu dimiliki oleh master gigi. Namun secara umum ada beberapa perangkat nan paling sering digunakan untuk mendeteksi penyakit pasien. Berikut ini perangkat kedokteran nan paling sering digunakan:
1. Stetoskop
Stetoskop adalah perangkat master nan wajib dimiliki. Alasannya, lantaran perangkat ini membantu master untuk mendiagnosa penyakit dari organ dalam. Dengan stetoskop, master bisa mendengarkan bunyi dari dalam tubuh, seperti: jantung, paru-paru, lambung, dan sebagainya.
Stetoskop biasanya digunakan untuk mendengar irama degub jantung dan pernapasan. Namun selain digunakan di area dada, stetoskop juga sering digunakan di perut. Tujuannya untuk mendengar mobilitas peristaltik usus alias bunyi dari dalam lambung.
2. Termometer
Termometer adalah perangkat nan digunakan untuk mengukur suhu tubuh. Termometer menggunakan skala Celcius untuk mengukur suhu. Namun, ada nan bisa disetel jadi satuan Fahrenheit lantaran di beberapa ada nan tidak menggunakan Celcius, contohnya: Amerika Serikat.
Termometer ada banyak macamnya. Dulu, jenis termometer nan paling sering digunakan adalah termometer jenis air raksa. Namun, sekarang kebanyakan master lebih memilih termometer jenis digital agar hasil pengukur suhu lebih akurat. Selain itu, termometer digital lebih kuat dibanding termometer air raksa.
3. Tensimeter
Tensimeter adalah perangkat nan digunakan untuk mengukur tekanan darah. Alat ini sangat krusial untuk memeriksa tekanan darah pasien untuk mendeteksi penyakit, seperti: hipertensi. Dengan tensimeter, master bisa menentukan langkah medis nan bakal dilakukan. Misalnya, untuk pasien nan bakal vaksin jika tekanan hipertensi maka suntik vaksin bisa ditunda sembari menunggu tekanan darah pasien normal.
Tensimeter ada banyak jenisnya. Tensimeter jenis manual terdiri dari meteran penunjuk darah, balon pemompa, dan selang udara nan terhubung ke manset. Namun tensimeter manual sudah jarang digunakan lantaran cukup susah digunakan oleh orang awam. Kini, lebih banyak master memilih tensimeter jenis digital lantaran lebih praktis dan hasil pengukuran lebih akurat.
4. Timbangan dan Pengukur Tinggi Badan
Timbangan berat dan pengukur tinggi badan adalah perangkat nan digunakan untuk tahap screening awal. Alat ini dapat memberi info mengenai berat dan tinggi badan. Sebelum diperiksa, master memerlukan info mengenai kondisi tubuh pasien. Berat badan mempunyai kontribusi terhadap kondisi kesehatan pasien.
Berat badan berlebih alias kegemukan bisa jadi salah satu pemicu penyakit kronis, seperti: glukosuria dan penyakit jantung. Namun, tubuh nan terlalu kurus juga rawan bagi kesehatan jantung. Apalagi jika ada catatan medis nan menyatakan pasien mengalami penurunan berat badan ekstrem dalam waktu singkat. Bisa jadi diagnosa awal penyakit serius, misalnya: anoreksia (gangguan makan) alias kanker.
5. Otoskop
Otoskop adalah perangkat master nan umum digunakan oleh master THT. Alat ini membantu master untuk memeriksa saluran telinga pasien. Dengan perangkat ini, master bisa mengetahui apakah ada jangkitan pada telinga pasien. Alat ini mempunyai sinar dan lensa pembesar pada ujungnya untuk memandang bagian tengah hingga dalam telinga.
Otoskop dapat mendeteksi cairan nan ada di dalam lubang telinga. Jika terjadi infeksi, maka bakal muncul gejala, seperti: gendang telinga bengkak, lubang di gendang telinga, sumbatan di lubang telinga, dan cairan pada lubang telinga. Otoskop juga bisa meniupkan udara ke dalam telinga. Jika terjadi sumbatan, kemungkinan ada sesuatu nan menyumbat lubang telinga.
6. Senter Medis (Penlight)
Alat master satu ini berfaedah mengecek kondisi mata, telinga, dan hidung pasien. Alat ini biasa digunakan untuk penemuan penyakit pada pasien dengan cepat. Misalnya, senter medis bisa memandang kondisi amandel alias pangkal tenggorokan pasien untuk memandang apakah ada bengkak alias infeksi.
Ditambah lagi, senter medis juga berfaedah memeriksa kondisi mata pasien. Senter biasanya disorotkan ke mata pasien untuk memeriksa respon pupil mata. Senter medis ukurannya sangat kecil. Biasanya berbentuk seperti pulpen, sehingga mudah saat digunakan dan dibawa-bawa.
7. Sudip Lidah (Spatula/Spatel)
Sudip lidah alias spatel adalah perangkat bantu untuk memeriksa kondisi lidah dan tenggorokan pasien. Spatel terbuat dari bahan logam. Namun setelah digunakan kudu disterilkan kembali. Saat ini ada spatel alias sudip lidah dari bahan kayu sehingga bisa langsung dibuang setelah dipakai. Dengan support sudip lidah, master bisa membuka mulut pasien agar bisa memandang kondisi tenggorokan pasien lebih jelas.
Fungsi dari spatel alias sudip lidah adalah untuk menekan permukaan lidah. Berbagai penyakit pada lidah, seperti radang permukaan lidah, sariawan, sampai kanker lidah bisa dideteksi lebih sigap dengan support sudip lidah. Kebanyakan master umum lebih menyukai spatel kayu lantaran lebih praktis. Jadi tidak perlu repot-repot sterilisasi spatel setelah digunakan.
8. Oksimeter
Oksimeter adalah perangkat pengukur saturasi oksigen dalam darah. Alat ini mulai banyak digunakan oleh master sejak pandemi Covid 19 melanda dunia. Oksimeter alias Pulse Oximeter berbentuk seperti klip nan dijepitkan di ujung jari telunjuk. Alat ini dapat menghitung kadar oksigen dalam darah dan degub nadi dengan menggunakan sinar.
Saat master mengetahui saturasi oksigen pasien terlalu rendah. Dokter bisa segera memberikan support oksigen darurat agar kondisi pasien lebih stabil. Oksimeter bisa memantau kondisi pasien nan mengalami penyakit berasosiasi dengan pernapasan, seperti: penyakit paru obstruktif kronis, kanker paru, asma, dan lain sebagainya.
Semua perangkat master di atas wajib dimiliki oleh master umum. Beberapa perangkat master di atas juga dibutuhkan oleh master spesialis. Beli peralatan master murah dan berbobot di Bhinneka.