5 Jenis Investasi yang Aman bagi Pemula

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

Investasi adalah salah satu langkah untuk mengembangkan aset dan menambah penghasilan. Namun, investasi juga mempunyai akibat nan kudu diperhitungkan. Bagi pemula, memilih jenis investasi nan kondusif dan sesuai dengan profil akibat adalah krusial untuk menghindari kerugian besar. Berikut ini adalah beberapa jenis investasi nan kondusif bagi pemula.

Baca Juga: 9 Jenis Software eProcurement

5 Jenis Investasi nan Aman bagi Pemula

Risiko Manajemen dalam Proses Procurement

Risiko Manajemen dalam Proses Procurement

1. Deposito

Deposito adalah simpanan berjangka di bank nan memberikan kembang lebih tinggi daripada tabungan biasa. Deposito mempunyai jangka waktu tertentu, misalnya 3 bulan, 6 bulan, alias 12 bulan. Jika pengguna menarik biaya sebelum jatuh tempo, maka bakal dikenakan penalti berupa potongan bunga. Deposito termasuk investasi nan kondusif lantaran dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga Rp2 miliar per pengguna per bank.

2. Obligasi

Obligasi adalah surat utang nan diterbitkan oleh pemerintah alias perusahaan untuk memperoleh biaya dari masyarakat. Obligasi memberikan imbal hasil berupa kupon alias kembang nan dibayarkan secara berkala, misalnya setiap 3 bulan, 6 bulan, alias 12 bulan.

Obligasi juga mempunyai nilai nominal alias pokok nan bakal dikembalikan pada saat jatuh tempo. Obligasi termasuk investasi nan kondusif lantaran mempunyai prioritas pembayaran lebih tinggi daripada saham jika terjadi kebangkrutan. Selain itu, obligasi pemerintah dijamin oleh negara.

3. Jenis Investasi nan Aman bagi Pemula, Reksa Dana Pasar Uang

Reksa biaya pasar duit adalah jenis reksa biaya nan berinvestasi pada instrumen pasar uang, seperti sertifikat deposito, surat berbobot negara, dan surat utang korporasi jangka pendek. Reksa biaya pasar duit memberikan imbal hasil nan stabil dan relatif tinggi daripada tabungan biasa. Reksa biaya pasar duit termasuk investasi nan kondusif lantaran mempunyai akibat rendah dan likuiditas tinggi.

4. Emas

Emas adalah logam mulia nan mempunyai nilai jual tinggi dan stabil. Emas bisa dibeli dalam corak fisik, seperti batangan, koin, alias perhiasan, alias dalam corak digital, seperti emas antam, emas pegadaian, alias emas online. Emas termasuk investasi nan kondusif lantaran tahan terhadap inflasi dan krisis ekonomi. Emas juga mudah dijual kembali jika dibutuhkan.

5. Jenis Investasi nan Aman bagi Pemula, Saham Blue Chip

Saham blue chip adalah saham dari perusahaan besar, mapan, dan mempunyai reputasi baik di pasar. Saham blue chip memberikan dividen nan rutin dan konsisten, serta mempunyai potensi kenaikan nilai nan cukup baik. Saham blue chip termasuk investasi nan kondusif bagi pemula lantaran mempunyai akibat lebih rendah daripada saham lainnya dan mempunyai likuiditas tinggi.

Baca Juga: Mengapa Procurement Etis Penting?

Risiko Investasi nan Wahib Diketahui Investor Pemula

Bagi pemula nan baru memulai investasi, krusial untuk memahami risiko-risiko nan mungkin dihadapi dan gimana langkah mengelolanya. Berikut ini adalah beberapa akibat investasi nan umum dan langkah mengatasinya:

1. Jenis Investasi nan Aman bagi Pemula dan Risiko Pasar

Risiko ini berangkaian dengan perubahan nilai aset di pasar akibat dari permintaan dan penawaran, sentimen pasar, berita, alias peristiwa nan mempengaruhi kondisi ekonomi dan politik. Risiko pasar bisa mempengaruhi semua jenis aset, baik saham, obligasi, reksa dana, maupun properti.

Untuk mengatasi akibat ini adalah dengan meversifikasi portofolio, ialah menyebar investasi ke beragam aset nan mempunyai hubungan rendah alias negatif. Dengan demikian, jika salah satu aset mengalami penurunan harga, aset lain bisa memberikan keahlian positif alias setidaknya mengurangi kerugian.

2. Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas bisa terjadi lantaran kurangnya minat pembeli, adanya pembatasan transaksi, alias adanya biaya transaksi nan tinggi. Risiko likuiditas bisa mempengaruhi aset nan tidak banyak diperdagangkan di pasar, seperti properti, emas batangan, alias saham-saham nan kurang likuid. Cara mengatasi akibat likuiditas adalah dengan memilih aset nan mempunyai volume transaksi tinggi, likuiditas pasar nan baik, dan biaya transaksi nan rendah.

3. Risiko Kredit

Risiko angsuran bisa mempengaruhi aset nan mempunyai unsur hutang, seperti obligasi, reksa biaya pasar uang, alias deposito. Risiko angsuran bisa menyebabkan penanammodal kehilangan sebagian alias seluruh modal nan diinvestasikan. Cara mengatasi akibat angsuran adalah dengan memeriksa kredibilitas dan reputasi pihak nan menerbitkan alias menjual aset, serta memperhatikan ranking angsuran (rating) nan diberikan oleh lembaga pemeringkat independen.

4. Risiko Inflasi

Risiko merupakan penurunan daya beli duit akibat dari kenaikan nilai peralatan dan jasa secara umum. Risiko inflasi bisa mempengaruhi daya beli duit nan diinvestasikan maupun pengembalian nan diperoleh dari investasi. Risiko inflasi bisa menyebabkan nilai riil duit dan investasi menjadi lebih rendah dari nilai nominalnya.

Cara mengatasi akibat inflasi adalah dengan memilih aset nan memberikan tingkat pengembalian nan lebih tinggi dari tingkat inflasi, serta mempertimbangkan aspek pajak dan biaya transaksi.

5. Risiko Operasional

Risiko ini berangkaian dengan kesalahan, kelalaian, kecurangan, alias gangguan nan terjadi dalam proses operasional investasi. Risiko operasional bisa mempengaruhi keahlian dan keamanan investasi. Risiko operasional bisa terjadi lantaran aspek manusia, sistem, prosedur, alias peraturan.

Cara mengatasi akibat operasional adalah dengan memilih pihak-pihak nan terlibat dalam investasi dengan hati-hati, seperti manajer investasi, broker, bank kustodian, auditor, alias konsultan hukum. Selain itu, penanammodal juga kudu melakukan pemantauan dan pertimbangan secara berkala terhadap keahlian dan laporan investasi.

Itulah beberapa jenis investasi nan kondusif bagi pemula. Sebelum memilih jenis investasi, sebaiknya pemula melakukan riset dan kajian terlebih dulu tentang produk investasi nan diminati. Selain itu, pemula juga kudu menentukan tujuan, jangka waktu, dan toleransi akibat investasi sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

Referensi:

  • https://www.nerdwallet.com/article/investing/how-to-start-investing
  • https://www.hsbc.co.uk/investments/investing-for-beginners/
  • https://fortune.com/recommends/investing/how-to-start-investing/
Selengkapnya
Sumber Bisnis dan Ekonomi
Bisnis dan Ekonomi