Tidak hanya itu, beberapa ruas jalan di pusat kota Tauco ini, berubah bentuk jadi aliran sungai. Akibat banjir, air melimpah ruah kemana-mana.
Peristiwa kota Cianjur dilanda banjir, merupakan sejarah nan terbilang baru. Sebab sekitar tujuh tahun nan lampau kota ini tak pernah terendam banjir.
Baca Juga: Bupati Cianjur Minta Perumdam Tirta Mukti Konsisten untuk Pelayanan Masyarakat, Begini Katanya
Sungai Cianjur nan berhulu di Gunung Gede dan melintasi kota Cianjur nan bermuara ke sungai Cisokan, nyaris tak pernah meluap merendam kota.
Tetapi kini, sejak sekitar tujuh tahun nan lampau (2016), ketika turun hujan banjir dan banjir. Sungai Cianjur pun pernah meluap selain air kiriman dari hulu sungai juga melimpah ruahnya air dari kota menyatu mengalir ke sungai Cianjur.
Sering terjadinya banjir sejak tujuh tahun nan lampau diduga lantaran gorong-gorong alias riol-riol di bawah trotoar tak bisa menampung air.
Baca Juga: Hore! Pemda Bandung Barat Segera Naikan Insentif Linmas
Badan jalan kian menyempit trotoar ditanami pohon kelapa. Sehingga air meluap melimpah kemana-mana,karena gorong-gorong tak bisa lagi menampung dan mengalirkan air.
Bupati Cianjur Herman Suherman, saat meninjau sisa-sisa banjir di beberapa titik di Kota Cianjur, membujuk penduduk kota menjaga Kota Cianjur tercinta bersih dari sampah.
"Mari bersama-sama menjaga aliran sungai dan selokan jangan dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah lantaran hasilnya bakal sangat fatal bagi kita semuanya," katanya.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Leo pada 8 November 2023: Tujuan Penting dalam Bisnis Anda bakal Tercapai
Dinas mengenai seusai banjir, melaksanakan pembersihan sampah dan selokan dan titik rawan banjir di sekitar Kota Cianjur.
"Kemungkinan curah hujan besar bakal terus terjadi sampai dengan bulan Desember 2023," ujarnya.
Bupati Cianjur Herman Suherman, mengunjungi penduduk kelurahan Solokpandan nan terdampak banjir bandang nan masuk ke dalam rumah penduduk sehingga menimbulkan kerugian nan tidak sedikit.
Editor: M Syachruddien