Sebelum, meluncurkan sebuah produk alias jasa baru. Tentunya, perusahaan perlu melakukan nan namanya uji coba untuk menilai kepantasan produk tersebut. Maka dari itu dibutuhkan regulatory sandbox. Metode ini memungkinkan perusahaan untuk menguji produk alias jasa baru dengan jumlah pengguna nan terbatas, tanpa kudu memenuhi persyaratan izin nan sama seperti perusahaan nan sudah berilmu di pasar. Dengan demikian, perusahaan dapat bereksperimen dan berinovasi tanpa akibat besar, sementara regulator dapat memahami akibat potensial dari produk alias jasa baru sebelum mengeluarkan izin formal. Lantas apa arti dari regulatory sandbox itu sendiri? Saat ini belum ada arti pasti tentang istilah "regulatory sandbox" nan digunakan dalam penelitian, perdagangan, dan pemerintahan. Istilah lain, seperti "living labs", "innovation spaces", "regulatory testbeds", alias "real-life experiments" sering digunakan sebagai penyebutan lain dari regulatory sandbox dan tes serupa. Sementara , menurut Kemenkes nan disampaikan oleh Bapak Setiadji selaku Chief DTO melalui Konferensi Pers. Beliau menyatakan arti regulatory sandbox adalah mekanisme pengetesan bagi penyelenggara penemuan digital kesehatan yang dilakukan oleh Kementrian Kesehatan untuk menilai keandalan proses bisnis, model bisnis, teknologi dan tata kelola. Pada umumnya, regulator menggolongkan objektif penerapan regulatory sandbox menjadi tiga, ialah : Regulator sering kali memulai dengan dugaan bahwa regulatory sandbox kudu digunakan untuk mendorong penemuan dan persaingan upaya dengan mempercepat masuknya perusahaan alias produk baru ke dalam pasar. Untuk mencapai tujuan ini, sandbox terkadang diposisikan sebagai "ruang aman" untuk memberikan waktu serta pengeluaran biaya di awal untuk perizinan dan pendaftaran sampai penemuan tersebut dinilai sudah layak dipasarkan. Hambatan izin nan dirasakan terhadap penemuan dapat bervariasi, tetapi sering kali mencakup : biaya pelaksanaan, pemahaman nan terbatas tentang peraturan dan regulasi, peraturan nan melarang inovasi, dan ketidakpastian peraturan. Pada awalnya mungkin susah untuk menentukan mana aspek nan paling menghambat. Oleh lantaran itu, regulator dapat menggunakan penyedia penemuan seperti regulatory sandbox untuk mengumpulkan info tambahan dari pasar. Objektif ini berfaedah untuk membantu memberikan info dari perspektif pandang regulator tentang akibat dan faedah dari teknologi serta model upaya nan sedang berkembang. Melalui objektif ini Anda bakal mendapatkan insight dari kominkasi secara langsung dengan pelaku pasar nan pada akhirnya mengarah pada penggunaan sandbox, regulator dapat melanjutkan dengan pemahaman nan jelas tentang permintaan pasar. Baca Juga : 4 Jurus Jitu Menuju Faskes Bermutu di Era Digitalisasi Dalam beberapa kasus, penemuan mungkin tidak dapat terealisasikan jika tidak adanya peraturan nan mewadahi. Hal ini mungkin lantaran bertentangan dengan peraturan alias berpotensi muncul akibat nan signifikan bagi konsumen alias investor. Dalam perihal ini, regulatory sandbox berfungsi untuk menilai akibat dan faedah dari mengizinkan penemuan untuk mencapai pasar. Untuk menilai pilihan pengganti nan ada Anda kudu bisa beberapa pertanyaan berikut : apakah penemuan tersebut memberikan akibat nan signifikan bagi pasar? ; Jika iya, apakah bisa dilakukan hanya dengan melakukan perubahan sederhana terhadap regulasi? ; Apakah diperlukan live-testing?. Hal ini dibutuhkan lantaran sebagian besar pengusaha bakal menyatakan telah mengidentifikasi solusi baru untuk masalah nan sedang terjadi di pasar, mungkin susah untuk menilai faedah sebenarnya dari penemuan tersebut. Lalu, apakah regulator sudah mempunyai metode untuk mengizinkan penemuan nan sebelumnya dilarang untuk memastikan dapat menjangkau pasar secara tepat waktu. Perubahan peraturan kadang-kadang mungkin memerlukan konsultasi industri. Kemudian, regulator kudu menilai comfort level nya sendiri dalam mengizinkan (atau mencegah) penemuan tanpa bukti aktual tambahan tentang akibat dan manfaatnya. Baca Juga : Penilaian Kematangan Digital di Fasilitas Kesehatan Regulatory sandbox mempunyai keberagaman dalam perihal bagian inovasi, pemangku kepentingan, tujuan, wilayah, dan peraturan nan relevan. Namun, banyak tantangan nan sama bagi mereka semua. Belajar dari satu satu sama lain, menemukan orang-orang nan berpikiran sama, berbagi pengetahuan: ini semua sangat krusial dalam regulatory sandbox. References : Jamin Keamanan Masyarakat Gunakan Telemedisin, Kemenkes Minta Penyedia Layanan Daftar Regulatory Sandbox Jeník and Schan Duff. 2020. Technical Guide : How to Build A Regulatory Sandbox, A Practical Guide for Policy Makers. Washington DC. CGAP World BankLangkah Penerapan Regulatory Sandbox
Langkah Pertama : Menentukan Objektif
Mempromosikan penemuan dan / alias kompetisi
Mengantisipasi potensi halangan dari izin terhadap inovasi
Mempelajari perkembangan market
Langkah Kedua : Identifikasi halangan izin terhadap inovasi
Langkah Ketiga : Mengkaji pilihan pengganti nan ada