Dalam bumi kerja, ada dua jenis keahlian krusial nan sebaiknya dimiliki oleh setiap pekerja, ialah soft skill dan hard skill. Apa perbedaan soft skill dan hard skill dalam bumi kerja? Dan kenapa keduanya sama-sama penting? Simak penjelasannya berikut ini!
Perbedaan Soft Skill dan Hard Skill dalam Dunia Pekerjaan
1. Pengertian Soft Skill dan Hard Skill
Soft skill adalah keahlian nan berangkaian dengan keahlian berinteraksi, berkomunikasi, dan bersikap dengan orang lain. Soft skill mencakup aspek-aspek seperti kepemimpinan, kerjasama tim, kreativitas, penyelesaian masalah, adaptabilitas, dan etika kerja. Soft skill tidak mudah diukur secara objektif, tetapi dapat dilihat dari perilaku dan sikap seseorang di tempat kerja.
Hard skill adalah keahlian nan berangkaian dengan keahlian teknis, profesional, alias spesifik dalam bagian tertentu. Hard skill mencakup aspek-aspek seperti pengetahuan produk, pengoperasian perangkat lunak, penguasaan bahasa asing, alias sertifikat keahlian. Hard skill dapat diukur secara objektif, misalnya melalui tes, sertifikat, alias portofolio.
2. Sumber dari Soft Skill dan Hard Skill
Perbedaan antara soft skill dan hard skill dapat dilihat dari sumber, langkah belajar, dan langkah mengaplikasikannya. Soft skill bersumber dari pengalaman hidup, kepribadian, dan nilai-nilai seseorang. Soft skill dapat dipelajari melalui proses pembelajaran seumur hidup, baik secara umum maupun informal. Soft skill dapat diaplikasikan dalam beragam situasi dan konteks nan berbeda-beda.
Hard skill bersumber dari pendidikan formal, pelatihan, alias kursus nan diikuti oleh seseorang. Hard skill dapat dipelajari melalui proses pembelajaran nan terstruktur, sistematis, dan spesifik. Hard skill dapat diaplikasikan dalam situasi dan konteks nan sesuai dengan bagian keahliannya.
Baca Juga: 7 Karakter Pekerja nan Diinginkan Perusahaan di 2020
Mengapa soft skill dan hard skill sama-sama penting? Karena keduanya saling melengkapi dan mendukung keahlian seseorang di tempat kerja. Soft skill membantu seseorang untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja nan dinamis, bekerja-sama dengan rekan kerja nan beragam, dan menyelesaikan tantangan nan kompleks. Hard skill membantu seseorang untuk menunjukkan kompetensi profesionalnya, meningkatkan produktivitasnya, dan memberikan hasil nan berkualitas.
Oleh lantaran itu, setiap pekerja kudu mempunyai keseimbangan antara soft skill dan hard skill nan sesuai dengan bagian dan posisi kerjanya. Keseimbangan ini dapat dicapai dengan langkah terus belajar dan mengembangkan keterampilan-keterampilan tersebut sepanjang karirnya.
6 Cara Meningkatkan Soft Skill dan Hard Skill
1. Menentukan Tujuan dan Rencana Belajar
Sebelum memulai proses pembelajaran, Anda kudu menentukan tujuan nan mau dicapai dan rencana belajar nan sesuai. Misalnya, Anda mau meningkatkan keahlian berbincang di depan umum sebagai soft skill dan keahlian mengoperasikan software tertentu sebagai hard skill. Anda bisa membikin rencana belajar nan mencakup sumber belajar, metode belajar, waktu belajar, dan pertimbangan belajar.
2. Mencari Mentor alias Coach
Belajar dari orang nan lebih berilmu adalah salah satu langkah efektif untuk meningkatkan soft skill dan hard skill. Anda bisa mencari mentor alias coach nan bisa memberikan bimbingan, saran, feedback, dan motivasi kepada Anda. Mentor alias coach bisa berasal dari lingkungan kerja, perguruan tinggi, komunitas, alias media online.
3. Mengikuti Pelatihan alias Kursus
Salah satu langkah untuk memperoleh pengetahuan dan keahlian baru adalah dengan mengikuti training alias kursus nan relevan dengan bagian Anda. Anda bisa memilih training alias kursus nan sesuai dengan kebutuhan, minat, dan anggaran Anda. Ada banyak pilihan training alias kursus nan tersedia baik secara offline maupun online.
4. Membaca Buku alias Artikel
Membaca adalah aktivitas nan bisa meningkatkan wawasan dan pengetahuan Anda tentang beragam topik. Anda bisa membaca kitab alias tulisan nan berangkaian dengan soft skill alias hard skill nan mau Anda kuasai. Anda juga bisa mencari referensi dari beragam sumber seperti perpustakaan, internet, majalah, alias koran.
Baca Juga: Inilah 6 Pelatihan untuk Karyawan Anda
5. Berlatih Secara Rutin
Praktik adalah kunci untuk menguasai soft skill dan hard skill. Anda kudu berlatih secara rutin untuk mengaplikasikan apa nan telah Anda pelajari. Anda bisa mencari kesempatan untuk berlatih di lingkungan kerja, perguruan tinggi, komunitas, alias secara mandiri. Misalnya, Anda bisa berlatih berbincang di depan umum dengan berasosiasi dengan klub toastmaster alias berlatih mengoperasikan software dengan membikin proyek pribadi.
6. Meminta Feedback dan Melakukan Evaluasi
Feedback adalah umpan kembali nan bisa membantu Anda untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan Anda dalam soft skill dan hard skill. Anda bisa meminta feedback dari orang lain seperti mentor, coach, atasan, rekan kerja, teman, alias keluarga. Anda juga bisa melakukan pertimbangan sendiri dengan merefleksikan proses belajar Anda.
Dengan menerapkan tips di atas, Anda bisa meningkatkan soft skill dan hard skill Anda secara berjenjang dan efektif. Ingatlah bahwa soft skill dan hard skill adalah aset berbobot nan bakal mendukung pekerjaan Anda di masa depan.
Referensi:
- https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/soft-skill-dan-hard-skill/
- https://ppmschool.ac.id/hard-skill-dan-soft-skill/