Ibu mengandung bisa dibuat resah lantaran mengalami perut kram dan sering terasa kencang saat mengandung trimester kedua. Biasanya ini tidak perlu dikhawatirkan, namun dapat menjadi pertanda serius. Yuk kenali penyebab dan langkah meredakannya.
Ada banyak rasa sakit, nyeri, dan sensasi lain nan mungkin Bunda alami selama kehamilan, termasuk perut terasa kram dan kencang.
Kram perut bisa dialami selama kehamilan dan kebanyakan ini ringan, tidak berbahaya. Kram perut saat mengandung sebenarnya hanyalah respons rahim terhadap apa pun nan terjadi padanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perut kram dan terasa kencang saat trimester 2
Dilansir Healthline, pengencangan perut mungkin dimulai pada awal trimester pertama seiring dengan pertumbuhan rahim. Seiring dengan perkembangan kehamilan, ini bisa menjadi tanda kemungkinan keguguran di minggu-minggu awal, persalinan prematur jika belum waktunya melahirkan, namalain bakal segera melahirkan. Bisa juga merupakan kontraksi normal nan tidak bersambung hingga melahirkan.
Menurut Chad Klauser, M.D, Clinical Assistant Professor of Obstetrics & Gynecology di the Mount Sinai School of Medicine di New York bahwa kebanyakan kehamilan bakal mengalami kram ringan sebentar-sebentar selama 16 minggu pertama.
Sementara Holly Puritz, M.D, Direktur Medis di Sentara Leigh Hospital Group di Norfolk, Virginia seperti dikutip dari laman Parents mengatakan, rahim itu otot dan satu-satunya perihal nan diketahui otot adalah berkontraksi, dan kontraksi terasa seperti kram.
Menurut Puritz, kram perut dapat muncul kapan saja, dan ini menunjukkan rahim dirangsang oleh kandung kemih penuh, olahraga berat, namalain sesuatu nan lain, respons alaminya adalah berkontraksi. Ibu mengandung krusial untuk mencari tahu kapan kram itu normal dan kapan mengkhawatirkan.
Ibu mengandung biasanya resah rasa sakit seperti kram di area perut sebagai tanda keguguran. Padahal, sakit perut belum berfaedah Bunda mengalami keguguran.
Dilansir laman Tommys, tanda keguguran nan paling umum adalah keluarnya darah dari vagina. Gejala lainnya meliputi:
- Kram dan nyeri di perut bagian bawah perut, seperti nyeri haid
- Keluarnya cairan dari vagina.
- Keluarnya jaringan dari vagina, ini mungkin terlihat seperti gumpalan darah
- Tidak lagi mengalami indikasi kehamilan, seperti rasa mual dan nyeri payudara.
Jika ibu mengandung mengalami gejala-gejala di atas, segera hubungi dokter.
Penyebab kram perut saat mengandung trimester dua
Perut kram dan sering terasa kencang mungkin membikin ibu mengandung tidak nyaman. Jika Bunda mengandung dengan kelipatan, maka rahim tumbuh lebih sigap dan mencapai proporsi trimester ketiga pada trimester kedua.
Inilah penyebab lain dari kram kehamilan pada trimester kedua:
1. Nyeri ligamen bundar
Nyeri lantaran ligamen bundar dapat dimulai sekitar minggu ke-13, saat ligamen nan menopang rahim meregang saat rahim tumbuh. Nyeri ligamen bundar biasanya cepat, tajam, dan terasa seperti sensasi menarik. Ini bisa muncul satu sisi namalain di kedua sisi.
2. Braxton-Hicks
Kebanyakan wanita mulai merasakan rahimnya berkontraksi dan menegang secara berkala selama trimester kedua, adalah masa kehamilan antara 14 hingga 28 minggu. Ini dikenal sebagai kontraksi Braxton-Hicks, persalinan palsu, namalain kontraksi latihan.
Tujuan kontraksi Braxton-Hicks adalah agar rahim mempersiapkan diri menghadapi kerja keras saat melahirkan. Kontraksi ini diperkirakan dapat membantu mengencangkan otot di rahim dan meningkatkan aliran darah ke plasenta.
Kontraksi Braxton-Hicks normal dan sangat umum terjadi. Biasanya melangkah sekitar 30 hingga 60 detik, tetapi bisa juga selama 2 menit. Kontraksi ini tidak sesakit kontraksi biasa, namun tetap dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan nan cukup besar.
3. Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih (ISK) ringan juga dapat menyebabkan kram selama kehamilan trimester kedua. Gejala lain termasuk buang air mini nan menyakitkan, sering buang air kecil, dan perut bagian bawah tidak nyaman.
4. Fibroid rahim
Fibroid rahim merupakan penyebab kram nan lebih serius tapi jarang terjadi. Pertumbuhan berlebih jaringan nan tidak rawan ini dapat mulai rusak pada trimester kedua (biasanya antara 16 dan 18 minggu kehamilan) lantaran tidak ada cukup darah untuk mempertahankan pertumbuhannya.
Ibu mengandung bisa merasakan sakit nan parah dan setiap orang dengan riwayat fibroid rahim kudu memperhatikan kram kehamilan pada saat ini. Karena ibu mengandung mungkin memerlukan rawat inap untuk mengatasi rasa sakit secara efektif sampai berlalu.
Cara mengatasi perut kram di trimester dua
Jika Bunda mengalami kram ringan saat hamil, dapat melakukan beberapa perihal untuk meredakannya. Namun perhatikan waktu kram untuk memandang seberapa teraturnya dan seringnya Bunda merasakannya. Selama tidak abnormal. ada beberapa perihal nan dapat dilakukan untuk membuatnya lebih baik.
Berikut ini beberapa perihal nan bisa dilakukan ya, Bunda:
1. Cobalah beristirahat. Bunda dapat beristirahat dengan duduk, berbaring, namalain mengubah posisi untuk meringankan kram.
2. Berendam di bak mandi. Salah satu langkah meredakan perut kram dengan berendam air hangat di bak mandi namalain mandi air hangat.
3. Minum acetaminophen. Acetaminophen biasanya digunakan untuk meredakan nyeri dan demam. Bunda nan mengalami kram perut dapat mencoba meminumnya. Namun bicarakan dulu dengan master untuk keamanan janin serta Bunda selama kehamilan.
4. Latih pernapasan dalam. Bunda dapat mencoba teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, namalain pernapasan terkontrol untuk meredakan perut kram Biasanya, ini sangatlah efektif dilakukan.
Jika intensitas perut kram dan kencang parah, terjadi secara berkala, dan semakin memburuk, ini dianggap tidak normal. Selain itu, kram dalam jumlah berapa pun nan mengenai dengan perdarahan vagina, peningkatan/keluarnya cairan, namalain tekanan panggul juga tidak normal. Segera hubungi master jika kram tak kunjung mereda.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)