Pentingnya Dana Darurat untuk Bisnis, Simak di Sini!

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

Faktanya, biaya darurat upaya justru menjadi salah satu komponen krusial dalam menjaga keberlangsungan dan kesehatan finansial sebuah usaha.

Dalam bumi finansial pribadi, istilah biaya darurat tentu sudah tidak asing lagi. Namun, banyak pelaku upaya terutama UMKM nan tetap menganggap biaya darurat hanya krusial untuk keperluan pribadi.

Tanpa biaya persediaan ini, upaya bisa lumpuh saat menghadapi kejadian tak terduga seperti penurunan penjualan, krisis ekonomi, alias kerusakan aset produksi.

Baca Juga: Gak Tahu Harga Pasaran? Ini Tips Menghindari Harga Overprice

Apa Itu Dana Darurat Bisnis?

Apa Itu Dana Darurat Bisnis

Dana darurat bagi upaya adalah sejumlah duit nan disiapkan dan disimpan secara unik untuk digunakan dalam kondisi darurat alias situasi tak terduga nan bisa mengganggu operasional bisnis.

Dana ini berbeda dengan kas operasional harian lantaran tidak digunakan untuk kebutuhan rutin seperti bayar gaji, membeli bahan baku, alias biaya operasional lainnya.

Tujuan dari biaya darurat ini adalah untuk menjaga kelangsungan upaya saat terjadi hal-hal nan tidak bisa diprediksi, seperti:

  • Penurunan pendapatan secara tiba-tiba

  • Biaya tak terduga (misalnya perbaikan perangkat produksi)

  • Keterlambatan pembayaran dari klien

  • Bencana alam alias kondisi force majeure

Mengapa Dana Darurat Bisnis Itu Penting?

Ada beberapa argumen kenapa biaya darurat bagi upaya sangat penting, berikut penjelasannya.

1. Melindungi Bisnis dari Risiko Tak Terduga

Tidak ada upaya nan kebal terhadap krisis. Baik itu pandemi, inflasi, ataupun resesi ekonomi, semuanya bisa terjadi sewaktu-waktu.

Jika tidak mempunyai persediaan dana, upaya bisa langsung berakhir beroperasi.

Dana darurat upaya berfaedah sebagai tembok pertama untuk menjaga agar roda upaya tetap berputar saat masa susah datang.

Baca Juga: 9 Cara Manajemen Pengeluaran Bagi Bisnis

2. Mencegah Ketergantungan pada Utang

Dalam kondisi darurat, banyak pelaku upaya nan terpaksa mengambil pinjaman instan dengan kembang tinggi.

Ini bisa membebani finansial upaya dalam jangka panjang.

Dengan mempunyai biaya darurat bagi upaya nan cukup, Anda bisa menghindari pengambilan utang nan tergesa-gesa dan berisiko.

3. Menjaga Reputasi dan Kepercayaan Pelanggan

Bayangkan jika upaya Anda kudu berakhir beraksi lantaran tidak bisa bayar vendor alias penghasilan karyawan.

Ini bukan hanya bakal merugikan secara finansial, tapi juga bisa menurunkan reputasi Anda di mata pengguna dan mitra usaha.

Dengan biaya darurat bagi bisnis, Anda bisa menjaga stabilitas jasa dan kepercayaan nan sudah dibangun.

4. Memberi Ruang untuk Mengambil Keputusan Strategis

Saat menghadapi situasi krisis, banyak upaya terpaksa membikin keputusan sigap tanpa pertimbangan matang.

Misalnya, memotong biaya secara ekstrem alias menjual aset penting.

Dana darurat bagi upaya memberi Anda waktu dan ruang untuk menganalisis situasi dan mengambil keputusan strategis nan lebih tepat.

Berapa Dana Darurat nan Ideal untuk Bisnis?

Berapa Dana Darurat nan Ideal untuk Bisnis

Besarnya biaya darurat bagi upaya berbeda-beda, tergantung skala usaha, jenis industri, dan akibat nan dihadapi.

Namun, secara umum, disarankan untuk mempunyai biaya darurat setidaknya sebesar 3–6 bulan dari total pengeluaran operasional bulanan.

Misalnya, jika pengeluaran upaya Anda adalah Rp20 juta per bulan, maka biaya darurat idealnya berkisar antara Rp60 juta hingga Rp120 juta.

Untuk upaya musiman alias nan mempunyai perubahan pendapatan tinggi, biaya darurat sebaiknya disiapkan lebih besar apalagi hingga 9 bulan pengeluaran.

Baca Juga: 6 Tips Mengelola Keuangan Usaha Kecil

Cara Menyiapkan Dana Darurat Untuk Bisnis

  1. Hitung Total Pengeluaran Bulanan

    • Termasuk gaji, sewa, utilitas, bahan baku, pajak, dan pengeluaran lainnya.

  2. Tentukan Target Dana Darurat

    • Tentukan berapa bulan biaya nan mau Anda simpan (misalnya 6 bulan dari pengeluaran rata-rata).

  3. Sisihkan Secara Rutin

    • Buat pos anggaran unik untuk biaya darurat dan disiplin dalam menyisihkan biaya tiap bulan.

  4. Pisahkan Rekening

    • Simpan biaya darurat di rekening terpisah agar tidak tercampur dengan kas operasional.

  5. Gunakan Hanya Saat Darurat

    • Jangan gunakan biaya ini untuk promosi alias pengembangan bisnis, selain betul-betul dalam kondisi darurat.

Kesalahan Umum nan Harus Dihindari

Kesalahan Umum nan Harus Dihindari

Setelah mengetahui manfaatnya, ada beberapa kesalahan nan sering dilakukan sebuah upaya tentang biaya darurat. Berikut beberapa kesalahan nan perlu Anda hindari.

  • Menganggap upaya mini tidak butuh biaya darurat
    Padahal justru upaya mini lebih rentan terhadap guncangan.

  • Menggabungkan biaya darurat pribadi dan bisnis
    Ini bisa membikin kalkulasi menjadi kacau dan rawan salah ambil keputusan.

  • Tidak memperbarui jumlah biaya darurat seiring perkembangan bisnis
    Ketika upaya bertumbuh, pengeluaran pun meningkat. Dana darurat kudu ikut menyesuaikan.

Dana darurat bagi sebuah upaya adalah pelindung utama bagi kelangsungan usaha.

Sama seperti Anda menyiapkan biaya darurat untuk keperluan pribadi, upaya pun wajib mempunyai persediaan biaya nan cukup untuk menghadapi beragam kemungkinan.

Membangun biaya darurat memang butuh waktu dan kedisiplinan, tapi faedah jangka panjangnya jauh lebih besar.

Jangan tunggu sampai krisis datang untuk menyadari pentingnya biaya darurat mulailah hari ini!

Referensi:

  • https://business.bankofamerica.com/en/resources/how-to-establish-a-small-business-emergency-fund
  • https://www.bankrate.com/loans/small-business/business-emergency-fund/
  • https://www.ramseysolutions.com/business/business-emergency-fund
Selengkapnya
Sumber Gaya Hidup dan Wisata
Gaya Hidup dan Wisata