Mau Manajemen Obat Lebih Efektif? Perhatikan 4 Aspek Ini!

Sedang Trending 3 minggu yang lalu

Kesalahan dalam manajemen obat dapat berakibat pada kualitas pelayanan pasien dan efisiensi operasional rumah sakit. Oleh lantaran itu, proses pengelolaan obat nan ada di akomodasi kesehatan kudu melangkah dengan baik. 

Lalu, gimana langkah memastikan manajemen obat melangkah secara efektif? Simak empat aspek krusial nan dapat memengaruhi kualitas pengelolaan obat berikut ini.

Baca juga: Wajib Tahu! Ini 3 Metode Manajemen Obat di Rumah Sakit

4 Aspek nan Dapat Mendukung Kualitas Manajemen Obat

Kesuksesan manajemen farmasi di suatu rumah sakit tidak hanya berjuntai pada metode nan digunakan, tetapi juga memerlukan support system nan baik. Berikut 4 support system nan kudu diperhatikan agar pengelolaan obat di rumah sakit melangkah baik.

  • Sumber Daya Manusia (Human Capital)

Kompetensi SDM adalah kunci keberhasilan organisasi, termasuk dalam Instalasi Farmasi Rumah Sakit. Adapun kompetensi nan dibutuhkan mencakup pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman. 

Kompetensi tersebut dapat ditingkatkan melalui seleksi nan tepat, pelatihan, motivasi, komunikasi, serta kepemimpinan nan efektif.  

Mengacu pada PerMenKes No. 56 Tahun 2014, Instalasi Farmasi kudu mempunyai apoteker dan tenaga teknis kefarmasian sesuai dengan beban kerja. Namun nan terjadi di lapangan, SDM di Instalasi Farmasi biasanya terbagi menjadi dua kategori utama:  

  • Pekerjaan Kefarmasian – terdiri dari Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian.  
  • Pekerjaan Penunjang – meliputi operator komputer/teknisi dengan pemahaman kefarmasian, tenaga administrasi, dan pekarya/pembantu pelaksana.  

Kombinasi SDM nan tepat bakal memastikan tercapainya tujuan dan efisiensi dalam manajemen obat di rumah sakit.

  • Sistem Informasi (Information Capital)

Teknologi sistem info memainkan peran krusial dalam memudahkan petugas farmasi dalam manajemen obat. Dengan adanya sistem info manajemen farmasi, beragam tugas seperti pencatatan stok obat, pemantauan kedaluwarsa, hingga pemrosesan resep dapat dilakukan lebih sigap dan akurat. 

Sistem ini juga memungkinkan integrasi dengan rekam medis elektronik (RME) sehingga pemberian obat kepada pasien dapat dilakukan dengan tepat dan mengurangi akibat kesalahan dalam pemberian obat (WHO, 2011).  

Selain itu, keberadaan teknologi sistem info juga mendukung pengambilan keputusan berbasis info bagi tenaga farmasi dan manajemen rumah sakit (KepMenKes No. 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit).  

  • Pengorganisasian Sumber Daya (Organization Capital)

Faktor ketiga nan dapat menunjang aktivitas manajemen farmasi rumah sakit adalah pengorganisasian sumber daya. Dengan mempunyai struktur organisasi nan jelas, pembagian tugas antar petugas farmasi jadi lebih efektif. Selain itu, para petugas farmasi juga dapat bekerja sesuai kompetensinya.

Jadi, dengan adanya pengelolaan sumber daya nan tepat, perihal ini memungkinkan rumah sakit untuk memberikan pelayanan farmasi nan optimal dan memastikan kesiapan obat nan kondusif serta berbobot bagi pasien.

  • Manajemen Keuangan

Aspek terakhir nan perlu diperhatikan dalam manajemen obat adalah manajemen keuangan. Dengan perencanaan finansial nan matang, rumah sakit dapat menghindari kekurangan stok obat dan mengelola biaya operasional dengan efisien. Tidak hanya itu, manajemen finansial nan baik juga membantu rumah sakit dalam menyediakan obat nan berbobot bagi pasien. 

Untuk memastikan apakah manajemen finansial nan ada sudah melangkah dengan efisien dan berkelanjutan, Anda bisa menggunakan rasio ekonomi. Dalam industri farmasi, rasio ekonomi dapat digambarkan seperti berikut:

  • Rasio profitabilitas (misalnya margin laba):  untuk memandang seberapa menguntungkan operasional penjualan obat nan ada di toko obat alias rumah sakit
  • Rasio efisiensi: biaya untuk menilai apakah pengeluaran toko obat alias rumah sakit sudah dikelola dengan baik.
  • Rasio likuiditas: untuk memastikan toko obat alias rumah sakit mempunyai cukup biaya untuk bayar tanggungjawab jangka pendeknya.

Manajemen Farmasi Makin Mudah dengan RKO di Trustmedis!

Untuk memaksimalkan manajemen farmasi di rumah sakit, penggunaan teknologi nan tepat sangat diperlukan. Fitur Rencana Kebutuhan Obat di Trustmedis datang sebagai solusi inovatif nan membantu akomodasi kesehatan dalam mengelola obat dan perangkat kesehatan secara efektif.

Dengan fitur ini, rumah sakit dapat memastikan pengelolaan stok nan efisien sehingga tidak ada kelebihan alias kekurangan obat nan dapat menghalang pelayanan. Selain itu, pemantauan kesiapan obat menjadi lebih mudah dan memungkinkan tenaga farmasi untuk selalu siap dalam memenuhi kebutuhan pasien.

Keunggulan lainnya adalah kemampuannya dalam mengurangi biaya dengan mencegah pemborosan serta memastikan proses pengadaan melangkah secara terstruktur dan terencana. Data nan tersaji pun menjadi lebih jeli dan dapat mendukung pengambilan keputusan nan lebih baik dalam perencanaan stok dan pengedaran obat. 

Dengan semua faedah tersebut, Rencana Kebutuhan Obat di Trustmedis bukan sekadar fitur, tetapi sebuah perangkat nan powerful untuk meningkatkan efisiensi, akurasi, dan mutu pelayanan farmasi di rumah sakit.

Baca juga: SmartDx by Trustmedis: Asisten Diagnosis Cerdas Berbasis AI

Dengan memahami dan menerapkan keempat aspek di atas, Anda bisa meningkatkan kualitas pelayanan farmasi nan ada. 

Namun, untuk solusi nan lebih praktis, silakan jadwalkan demo aplikasi Trustmedis sekarang dan temukan fitur Rencana Kebutuhan Obat nan bakal membantu Anda dalam mengelola stok, pengadaan, serta pengedaran obat secara mudah dan efektif.

Referensi:

  • Satibi. Manajemen Obat di Rumah Sakit. UGM Press, 2015
    https://www.researchgate.net/profile/Satibi-Ali-Kusnadi/publication/317104254_Manajemen_Obat_di_Rumah_Sakit/links/5926a8ccaca27295a8f7eaf9/Manajemen-Obat-di-Rumah-Sakit.pdf

Selengkapnya
Sumber Solusi Kesehatan trustmedis
Solusi Kesehatan trustmedis