Telah tampil di club lokal sejak usia 16 tahun, Mandy Praet namalain MANDY DJ asal Belgia ini miliki mimpi besar di skena dance music. Selalu berupaya mendorong dirinya untuk melampaui standarnya sendiri, sekarang ini berkarya di bawah Dirty Workz. Selalu beradaptasi dengan kerumunan penikmat musik dimana dia sedang tampil, musik MANDY merupakan perpaduan antara musik komersil dan rave nan mempengaruhi basisnya ialah hard dance music. MANDY selalu mau menampilkan musik nan enerjik dan menghidupkan kerumunan dalam penampilan live.
Tak heran memandang MANDY telah tampil di beragam panggung EDM besar seperti Parookvile di Jerman, Dreamfields di Meksiko, hingga Tomorrowland di Belgium. MANDY juga sempat memeriahkan panggung Djakarta Warehouse Project (DWP) di Indonesia, dan menjadi salah satu lineup di It’s The Ship 2023. Sang DJ muda juga telah menciptakan remix untuk lagu-lagu EDM terkenal dari Tiesto, Post Malone, Dimitri Vegas & Like Mike, serta David Guetta.
Photo Courtesy: Mandy
Mari simak interview dengan MANDY, mengenal lebih lagi DJ muda enerjik dan gimana dia menciptakan musik nan didedikasikan untuk menaikan semangat audience di panggung live dan lantai dansa. Ia juga hendak berbagi cerita tak terlupakannya dalam me-remix lagu Tiesto & Post Malone serta Dimitri Vegas and Like Mike.
Kamu mempunyai karir nan mengesankan di industri musik, dimulai sejak enam belas tahun. Bisa Anda ceritain momen alias pengalaman titik kembali nan telah membentuk karir dan minat Anda pada dance music?
Aku menerima CD dari ayahku ketika saya tetap 7 tahun. Pada tahun-tahun tersebut, ada banyak CD dance-oriented kompilasi nan menarik perhatianku. Ketika saya tetap anak-anak, saya mengingat saya sangat menikmati daya positif nan diberikan musik seperti ini untukmu. Melihat ke belakang sekarang, itu adalah momen titik kembali dimana minatku pada dance music dimulai.
Musikmu nan unik menggabungkan hard dance music nan terpengaruh sentuhan komersial dan rave. Bagaimana langkah Anda menciptakan pengalaman musik nan unik dan inspirasi dari musikmu?
Terkadang susah untuk mendeskripsikan visimu alias emosi tentang musik dalam kata-kata, oleh lantaran itu saya menjadi DJ/produser, bukan penulis. Namun pada akhirnya, ini (musik) menerjemahkan emosi mendalammu menjadi bunyi nan mengesankan. Vibes nan saya sukai dan saya bayangkan (ketika menciptakan musik): ini bakal mengesankan ketika dibawakan live. Pada akhirnya, kita menciptakan musik dance-floor, jadi saya selalu membayangkan apa nan bisa dinikmati oleh kalian semua di luar sana di lantai dansa.
Inspirasi bisa datang dari mana saja, dari beragam aliran musik, percakapan dengan artis lain alias orang-orang, berjalanan di sekitar pagelaran dan menangkap vibe-nya. Tantangannya kemudian adalah menerjemahkan suatu buahpikiran menjadi track nan powerful.
https://www.instagram.com/p/CwP8AOBMe1b/?utm_source=ig_web_copy_link&igshid=MzRlODBiNWFlZA==
Kehadiranmu nan kuat di media sosial, dengan lebih dari 165.000 pengikut di IG dan 100.000 di TikTok, menunjukan koneksimu dengan para penggemar. Bagaimana langkah Anda berinteraksi dengan organisasi online-mu da peran apa nan dihasilkan dari hubungan ini dalam karirmu?
Ketika saya tetap remaja, saya merasa cukup kesenyapan lantaran saya sering dirundung di sekolah. Pada masa tersebut, saya sudah mempunyai minat pada musik nan sangat membantuku dalam menjernihkan pikiran dan memperkuat jiwaku. Hal tersebut telah membentuk karakterku sekaligus untuk terus berjuang untuk sesuatu dan terus mendorong standar diri dalam mencapai beragam perihal dalam kehidupan.
Ketika saya mulai bermain (musik) pada usia 16 tahun, saya sempat menjadi sedikit wanita dalam bumi para pria. Beberapa menghargaiku dari awal, beberapa menertawaiku. Bagaimana bisa wanita muda berbulu pirang menjadi DJ sungguhan? Aku telah melalui masa-masa susah pada tahun-tahun pertama karirku dan kudu menangangi banyak vibes negatif. Beruntungnya, saya terus percaya pada diriku sendiri dan mendapatkan support dari tim nan kuat. Semenjak profilku semakin berkembang, saya mau memastikan orang-orang nan mengikutiku dan datang dalam pertunjukanku merasa bahwa saya menghargai mereka.
Remixing lagu-lagu artis seperti Tiesto, Post Malone, Dimitri Vegas & Like Mike, serta David Guetta pastinya pencapaian nan signifikan. Apa tantangan dan kesempatan imajinatif nan datang saat remixing lagu-lagu terkenal tersebut?
Deadline nan gila, haha. Remix nan kita lakukan untuk ‘Jackie Chan’ milik Tiesto & Post Malone sungguh menjadi contoh nan menyenangkan gimana sesuatu bisa menghebatkan. Aku mendapatkan kehormatan untuk bermain di The Gathering, Tomorrowland 2018: 40.000 orang antusias dari 200 negara berpesta seakan itu adalah hari terakhir di bumi.
Pada masanya jenis orisinal dari ‘Jackie Chan’ adalah hits besar di seluruh bumi dan berbareng tim kita menghadapi gangguan beberapa hari sebelum Tomorrowland untuk menyelesaikan beberapa bit terakhir dan musik untuk set-ku. Lalu kami muncul dengan buahpikiran membikin bootleg untuk track ini; jadi kita membikin bootleg dengan sigap dimana saat itu hanya demo saja, namun cukup baik untuk dimainkan saat Tomorrowland dan mencobanya.
Ketika saya menyuguhkan track tersebut untuk pertama kalinya, orang-orang menggila dan video penampilanku menjadi viral. Beberapa hari kemudian, Tiesto sendiri mengirimiku DM bahwa dia sangat menyukai bootleg nan kita buat dan dia mau merilisnya secara resmi. Setelah Tomorrowland kita menyelesaikan lagunya dan kemudian itu terjadi. Hal tersebut telah meletakkan namaku dalam peta dan menghantarku pada kontak dengan beragam artis lainnya.
Bootleg Anda dari “Don’t You Worry Child” dari SHM menjadi sorotan di Tomorrowland pada 2019. Bagaimana rasanya ketika bootleg-mu dipilih sebagai lagu penutup?
Momen nan tidak nyata dan nyaris sama seperti gimana remix ‘Jackie Chan’ terjadi; kali ini muncul dipikiran kita hanya beberapa hari sebelum Tomorrowland 2019. Aku mengirimkannya pada Dimitri Vegas and Like Mike, dan mereka mengatakan bahwa mereka mungkin bakal memainkan saat penutupan set.
Pada akhir pekan pertama, saya berada di kerumunan menikmati set mereka, dan ketika memulai intro dari bootleg-ku…aku menangis. Aku sangat senang dan antusias mereka menggunakan bootleg-ku. Orisinalnya tentu saja sangat ikonik, jadi kita menggunakan vibe dan kelebihan dari (musik) orisinalnya, namun memberikan kekuatan untuk menjadikannya penutup mainstage nan mengesankan. Bersama dengan penampilan nan menggemparkan, itu adalah momen nan tak bakal saya lupakan.
2022 adalah tahun nan besar bagimu, dengan penampilan di beragam pagelaran besar dan remix baru untuk Dimitri Vegas & Like Mike serta Steve Aoki. Bisa ceritain tentang pengalaman berkesan dan tantangan nan Anda hadapi pada tahun tersebut?
Itu adalah tahun ketika kita akhirnya bisa tampil lagi setelah Covid, untuk itulah kita hidup. Satu-satunya tantangan nan bisa saya sebut adalah travelling. Kita sempat terjebak selama dua tahun dekat dengan rumah kita dan kudu mulai travelling lagi. Dimana terkadang bisa berakibat pada kesehatan mental dan fisikmu. Oleh lantaran itu saya mencoba untuk hidup sehat dengan banyak olahraga dan makanan sehat dan mengelilingi diriku dengan orang-orang dengan daya positif!
Lepas dari begitu banyak prestasi nan telah Anda capai, Anda menyebut tetap belum selesai menyebarluaskan positive vibes-mu. Apa angan dan tujuanmu di masa depan, baik dalam perihal musik maupun dampakmu dalam skena dance music?
Aku mau terus mendorong dan mengeksplorasi teritorial baru. Bertemu orang-orang baru, mendapatkan pemahaman dalam budaya lain, dan semoga bisa tampil di acara-acara besar untuk orang-orang sepaham jadi kita bisa menikmati musik bersama. Dalam perihal musik, saya mau terus berkembang. Basisku adalah dan bakal terus hard dance, namun saya suka mengeksplorasi pengaruh baru dari beragam aliran dan menggabungkan mereka. Semoga kalian semua siap untuk mengikutiku dalam perjalanan ini.