Goosebumps Series: Episode 1-5 Review

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

Pada titik ini, para fans “Goosebumps” setia pastinya sudah dewasa. Seri novel seram karya R. L. Stine ini telah diadaptasi ke serial dan beberapa film. Mulai dari serial televisi pada era 90an, nan formatnya seram antologi dengan cerita berbeda di setiap episodenya. Kemudian movie “Goosebumps” dibintangi oleh Jack Black pada 2015, dan sekuelnya pada 2018, “Goosebumps 2: Haunted Halloween”. Dimana kedua movie tersebut konsepnya lebih “meta”, dengan Black berkedudukan sebagai R. L. Stine nan kerap menghadapi krisis ketika monster-monster dari bukunya menerobos ke bumi manusia, ke bumi kita.

Karya-karya penyesuaian tersebut segmentasinya lebih komedi dan familiy friendly, berbeda dengan serial “Goosebumps” terbaru nan sedang tayang di Disney+ Hotstar dibintangi oleh Justin Long dan sederet tokoh muda. Mulai dari Miles McKenna (sebagai James), Isa Briones (sebagai Margot), Ana Yi Puig (sebagai Isabella), Zack Morris (sebagai Isaiah), dan Will Price (Lucas).

Geng remaja baru di kota, mengalami beragam kejadian seram setelah pesta Halloween di kediaman Biddle. Dimana seorang remaja meninggal lantaran kejadian kebakaran. Ketika berpikir semuanya adalah teror seram nan tidak disengaja, mereka mulai menginvestigasi misteri nan terhubung dengan masa lampau orang tua mereka di kota tersebut.

Goosebumps Series

Plot Goosebumps Terbaru dengan Referensi Novel nan Dimodifikasi

Meski sejauh ini paling hype dari fandom OG “Goosebumps”, serial penyesuaian terbaru ini sangat ramah untuk penonton baru. Plot, karakter, dan latarnya baru, begitu pula tone dan konsep nan mau disajikan. Buat fans seram misteri petualangan remaja seperti “IT”, “Stranger Things”, hingga “Lockwood & Co.”, kemungkinan besar bakal menikmati juga serial “Goosebumps” terbaru ini.

Berlatar di kota fiksi, Port Lawrence, kediaman family Biddle terkenal berpenunggu lantaran kejadian kebakaran dengan korban laki-laki remaja, Harold Biddle pada 1993. Pada malam Halloween masa kini, sekelompok remaja berpesta di kediamanan tersebut dan tak sengaja melepas beragam monster dan kejadian supranatural nan selama ini berdomisili di basement kediaman tersebut.

Satu perihal nan paling disayangkan oleh fans lama “Goosebumps” adalah intro-nya nan tidak di-remake dari serial 90an nan bakal membangkitkan nostalgia. Namun tidak salah juga, lantaran sejauh ini terlihat seperti penyesuaian baru dari judul-judul penyesuaian sebelumnya. Cukup menyenangkan gimana penyesuaian dari novel ini selalu membebaskan diri dalam membikin wahana seram sebagai medium baru untuk bersemayamnya kisah-kisah seram R. L. Stine.

Kali ini ada referensi dari “Say Cheese and Die!”, “The Haunted Mask”, “Go Eat Worms!”, “The Cuckoo Clock of Doom”, dan pastinya karakter paling terkenal dalam semesta seram ini, Slappy dari “Night of the Living Dummy”. Namun boneka setan tersebut belum tampil di kelima bagian pertama, menjadi bait sempurna untuk kita menantikan bagian ke-6.

Goosebumps Series

5 Episode Pertama Sajikan Berbagai Perspektif dari Satu Kejadian

Serial “Goosebumps” ini juga mempunyai eksekusi plot nan menarik dan menyenangkan untuk dikuti. Episode pertama dimulai dari pesta Halloween di kediaman Biddle. Kemudian dari situ plot menyebar seperti jaring lelaba menjadi lima bagian dengan masing-masing perspektif pandang setiap karakter remaja. Meski terlihat seperti telah terjadi selama seminggu, sebetulnya semuanya hanya terjadi dalam kurun waktu beberapa hari secara bersamaan. Kemudian berjumpa pada satu titik di bagian 5.

Ini membikin setiap bagian terlihat seperti semi-antologi. Seperti pada bagian pertama konsentrasi pada Isaiah nan menemukan kamera nan bisa memandang musibah di masa depan. Kemudian Isabella nan terbujuk oleh bujukan topeng berhantu, hingga James nan bisa mengulang-ngulang waktu namun dengan akibat nan mengerikan.

Sebagai serial nan sejauh ini tampak mempunyai banyak perihal untuk diceritakan, plotnya terlihat konsentrasi dan memberikan kesempatan pada setiap tokoh untuk bercahaya dalam kisah masing-masing. Satu lagi kelebihan dari serial ini adalah perkembangan chemistry gang remajanya nan seru dan kocak untuk diikuti. Itu sudah jadi salah satu syarat nan dipenuhi oleh seram komedi remaja seperti “Goosebumps”.

Lebih Suram dan Dewasa, Masih Miliki Sentuhan Komedi Khas Goosebumps

“Goosebumps” pada dasarnya adalah novel seram untuk anak-anak dan remaja. Namun tetap banyak fans lintas umur nan betul-betul menikmati cerita karya R. L. Stine ini, apalagi nan sampai sekarang tetap jadi fans setia. Ini menjadi penyesuaian dengan tone tergelap dari “Goosebumps”. Mulai dari latar, sinematografi, dan adegan-adegan kekerasannya terlihat lebih seram dan menjijikan untuk beberapa bagian (jangan nonton sembari makan untuk bagian ‘Go Eat Worms’).

Problematika nan dihadapi karakter-karakter remaja dan orang tua mereka juga mengandung unsur dewasa. Ada drama parenting, persahabatan, sedikit bibit romansa, dan kegundahan nan bikin terharu. Berbeda dengan tone adaptasi-adaptasi sebelumnya nan lebih terasa seperti parody horror.

Desain monster dan penampakan hantunya juga terlalu menyeramkan jika untuk anak-anak. Jadi makin tidak sabar gimana Slappy bakal dipresentasikan kali ini, dengan tema segelap ini. Namun “Goosebumps” tidak meninggalkan karakter khasnya sebagai sajian seram komedi. Ada James, karakter comedy relief. Setiap materi lawakjuga tepat sasaran dan tidak garing. Buat fans black comedy ala ‘The Addams Family’ dan serial-serial serupa nan sudah disebutkan di awal, ini adalah serial untuk kita.

5 Episode pertama “Goosebumps” baru menjadi awal dari keseruan maupun teror nan belum dilepaskan sepenuhnya. Sudah cukup untuk membuktikan bahwa serial ini patut dicek buat fans OG maupun penonton baru di Spooky Season kali ini. “Goosebumps” bakal mempunyai total 10 episode, dengan bagian terbaru setiap hari Jumat di Disney+ Hotstar.

Selengkapnya
Sumber cultura
cultura