Bunda yang Alami Penebalan Dinding Rahim Apakah Harus Dioperasi? Simak Penyembuhan yang Aman

Sedang Trending 11 bulan yang lalu

Jakarta -

Penebalan tembok rahim merupakan kondisi medis nan dapat dialami setiap perempuan. Dalam istilah medis, penebalan tembok rahim disebut juga endometrial hyperplasia namalain hiperplasia endometrium, Bunda.

American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menjelaskan bahwa penebalan tembok rahim merupakan kondisi ketika lapisan rahim (endometrium) menjadi terlalu tebal. Pada kondisi nan normal, endometrium dapat menebal di awal siklus menstruasi dan saat tubuh mempersiapkan kehamilan.

"Hormon estrogen menyebabkan lapisan rahim menebal untuk mempersiapkan kehamilan," tulis ACOG di laman resminya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Penebalan tembok rahim namalain hiperplasia endometrium bukanlah penyakit nan berbahaya. Tetapi dalam beberapa kasus, kondisi ini dapat menyebabkan kanker rahim, Bunda.

Hiperplasia endometrium terjadi ketika lapisan rahim menjadi tebal lantaran terlalu banyak mempunyai sel (hiperplasia). Melansir dari laman Cleveland Clinic, hiperplasia endometrium jarang terjadi namalain memengaruhi sekitar 133 dari 100.000 wanita.

Penyebab penebalan tembok rahim

Hormon memegang peranan krusial dalam terjadinya hiperplasia endometrium. Misalnya, ketidakseimbangan dalam aspek dan stimulasi hormon dapat menyebabkan hiperplasia endometrium.

Penebalan tembok rahim paling sering terjadi lantaran peningkatan hormon estrogen nan berlebih. Sebaliknya, hormon progesteron tidak diproduksi oleh tubuh, Bunda.

Bila ovulasi tidak terjadi dan progesteron tidak diproduksi, lapisan tembok rahim tidak bakal luruh namalain menebal. Lapisan tembok rahim silam bisa terus tumbuh sebagai respons terhadap hadirnya hormon estrogen.

Faktor akibat penebalan dinding

Ada beberapa aspek akibat nan dapat menyebabkan penebalan tembok pada perempuan, yakni:

  1. Menopause membikin ovulasi berhujung dan progesteron tidak lagi diproduksi.
  2. Terapi hormon namalain penggunaan obat-obatan tertentu, seperti untuk pengobatan kanker.
  3. Memiliki siklus menstruasi tidak teratur, terutama nan mengenai dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS).
  4. Berat badan berlebih dan dan obesitas.
  5. Gaya hidup tidak sehat, seperti merokok secara aktif.
  6. Riwayat family dengan kanker usus besar dan kanker rahim.
  7. Belum pernah mengandung namalain mengawali menstruasi di usia nan sangat muda.

Ilustrasi RahimIlustrasi Rahim/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Tanda penebalan tembok rahim

Penebalan tembok rahim bisa menimbulkan indikasi namalain tanda nan cukup khas, Bunda. Berikut beberapa tanda penebalan tembok rahim:

  • Perdarahan uterus nan abnormal, adalah lebih berat namalain melangkah lebih lama dari biasanya.
  • Siklus menstruasi lebih pendek dari 21 hari (dihitung dari hari pertama menstruasi sampai hari pertama menstruasi berikutnya).
  • Mengalami perdarahan setelah menopause.

Perlu diketahui ya, perdarahan nan abnormal bukan berfaedah Bunda mengalami penebalan tembok rahim. Hal tersebut bisa terjadi lantaran beberapa kondisi. Untuk memastikannya, Bunda dapat berkonsultasi dengan dokter.

Jenis penebalan tembok rahim

Ada tiga jenis penebalan tembok rahim namalain hiperplasia endometrium berasas perubahan sel di lapisan tembok rahim. Berikut 3 jenis penebalan tembok menurut ACOG:

  1. Hiperplasia endometrium jinak: Perubahan sel pada lapisan tembok rahim nan bukan kanker. Kondisi ini bakal membaik tanpa pengobatan.
  2. Neoplasia intraepitel endometrium: Perubahan lapisan tembok rahim dan merupakan prakanker.
  3. Adenokarsinoma endometrium: Ini merupakan jenis endometrioid, kanker dapat terjadi lantaran penebalan tembok rahim.

Penanganan penebalan tembok rahim, apa kudu dioperasi?

Dalam banyak kasus, penebalan tembok rahim dapat diatasi dengan pemberian progestin, melalui oral, suntikan, namalain perangkat kontrasepsi IUD. Berapa banyak dosisnya bakal menyesuaikan usia dan jenis penebalan tembok rahim nan dialami Bunda.

Pengobatan dengan progestin memang bisa mengatasi penebalan tembok rahim. Tetapi, langkah ini juga dapat menyebabkan perdarahan memek seperti menstruasi.

Menurut ACOG, jika Bunda mengalami neoplasia intraepitel endometrium, akibat kanker dapat meningkat. Dokter mungkin bakal menyarankan tindakan histerektomi namalain operasi pengangkatan rahim. Tindakan operasi juga biasanya direkomendasikan jika kondisi tidak membaik dengan pengobatan progestin.

Bicara dengan master untuk pilihan pengobatan menjadi sangat krusial bagi wanita nan mengalami penebalan tembok rahim. Terutama jika Bunda berencana untuk program hamil.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/ank)

Selengkapnya
Sumber Info Kesehatan Kincaimedia
Info Kesehatan Kincaimedia