Saat kelelahan bekerja alias merasa tertekan, maka Anda berisiko mengalami burnout, ialah kondisi kelelahan fisik, mental dan emosional akibat tekanan berlebihan di tempat kerja. Namun, tetap banyak nan mengira bahwa burnout sama dengan depresi. Padahal, keduanya mempunyai makna berbeda. Dalam tulisan ini bakal dibahas lebih lanjut mengenai apa itu burnout dan perbedaannya dengan depresi.
Baca Juga: Hati-Hati, Ini Ciri-ciri Depresi di Pekerjaan Anda!
Apa Itu Burnout?
Burnout adalah kondisi kelelahan fisik, mental, dan emosional nan disebabkan oleh stres berlebihan di tempat kerja. Burnout dapat mempengaruhi kinerja, kesehatan, dan hubungan sosial seseorang. Burnout juga dapat menimbulkan emosi tidak berdaya, putus asa, dan pesimis.
Ciri-ciri Burnout dalam Pekerjaan
Burnout dapat mempengaruhi kesehatan bentuk dan mental, serta keahlian dan hubungan kerja seseorang. Beberapa ciri-ciri burnout dalam pekerjaan adalah:
- Merasa lelah, lesu, alias tidak antusias secara terus-menerus
- Mengalami penurunan motivasi, komitmen, alias minat terhadap pekerjaan
- Merasa tidak mampu, tidak kompeten, alias tidak berkekuatan dalam menghadapi tantangan pekerjaan
- Mengalami konflik, ketegangan, alias masalah komunikasi dengan rekan kerja alias atasan
- Merasa tidak dihargai, tidak diakui, alias tidak mendapat support dari organisasi
- Mengalami indikasi bentuk seperti sakit kepala, nyeri otot, gangguan tidur, alias gangguan pencernaan
- Mengalami indikasi psikologis seperti depresi, kecemasan, mudah marah, alias merasa bersalah
- Menarik diri dari aktivitas sosial, keluarga, alias hobi
- Menyalahkan diri sendiri alias orang lain atas kegagalan alias kesalahan pekerjaan
- Menggunakan sistem koping nan tidak sehat seperti merokok, minum alkohol, alias mengonsumsi obat-obatan
Perbedaan Burnout dan Depresi
Burnout dan depresi adalah dua kondisi psikologis nan sering dialami oleh banyak orang, terutama di era modern nan penuh dengan tekanan dan tantangan.
Burnout adalah keadaan kelelahan fisik, mental, dan emosional nan disebabkan oleh stres berlebihan dalam pekerjaan alias aktivitas lainnya. Burnout biasanya terjadi pada orang-orang nan mempunyai tanggung jawab besar, beban kerja tinggi, alias kurangnya penghargaan dan support dari lingkungan. Burnout membikin seseorang merasa tidak berdaya, tidak bersemangat, tidak peduli, dan tidak bisa menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik.
Sedangkan depresi adalah gangguan suasana hati nan ditandai oleh emosi sedih, putus asa, bersalah, tidak berharga, alias tidak tertarik pada hal-hal nan biasanya disukai. Depresi bisa dipicu oleh beragam faktor, seperti trauma, kehilangan, konflik, penyakit, alias aspek genetik. Depresi mempengaruhi langkah seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku. Depresi juga bisa menyebabkan gangguan tidur, nafsu makan, konsentrasi, alias energi.
Perbedaan utama antara burnout dan depresi adalah sumber stresnya. Burnout disebabkan oleh stres eksternal nan berasal dari pekerjaan alias aktivitas lainnya. Depresi disebabkan oleh stres internal nan berasal dari pikiran alias emosi seseorang. Burnout juga lebih spesifik mengenai dengan pekerjaan alias aktivitas tertentu, sedangkan depresi lebih umum dan bisa mempengaruhi semua aspek kehidupan seseorang.
Meskipun demikian, burnout dan depresi bisa saling berangkaian dan memperburuk satu sama lain. Orang nan mengalami burnout bisa menjadi depresi lantaran merasa kandas alias tidak puas dengan pekerjaannya. Orang nan mengalami depresi bisa menjadi burnout lantaran kurangnya motivasi alias keahlian untuk bekerja dengan baik. Oleh lantaran itu, krusial untuk mengenali gejala-gejala burnout dan depresi sejak awal dan mencari support ahli jika diperlukan.
Baca Juga: Biar Tak Bosan, Ini nan Bisa Dilakukan Saat Work From Home
Cara Mengatasi Burnout dan Depresi dalam Pekerjaan
Beberapa langkah untuk mencegah alias mengatasi burnout dan depresi adalah:
- Menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Berikan waktu untuk istirahat, bersantai, bersenang-senang, alias melakukan hal-hal nan Anda sukai.
- Menetapkan batas dan prioritas. Jangan mengambil tanggung jawab alias tugas nan melampaui keahlian alias kapabilitas Anda. Fokuslah pada hal-hal nan krusial dan mendesak.
- Mencari support dari orang-orang terdekat. Berbagilah emosi alias masalah Anda dengan keluarga, teman, kolega, alias orang lain nan Anda percayai. Mintalah support jika Anda merasa kesulitan.
- Mengembangkan sikap positif dan realistis. Hindari pikiran negatif alias pesimis nan bisa menurunkan nilai diri alias angan Anda. Berpikirlah secara logis dan objektif tentang situasi Anda. Cari solusi alias pengganti nan bisa membantu Anda.
- Merawat kesehatan bentuk dan mental Anda. Konsumsi makanan sehat, cukup tidur, olahraga secara teratur, hindari alkohol alias obat-obatan terlarang, dan lakukan aktivitas nan bisa meningkatkan suasana hati Anda.
Nah, itulah penjelasan komplit mengenai apa itu burnout dan perbedaannya dengan depresi. Semoga bermanfaat!
Referensi:
https://www.halodoc.com/artikel/perlu-diketahui-burnout-berbeda-dengan-depresi
https://hellosehat.com/mental/stres/perbedaan-burnout-dan-stres/