Alami Air Liur Berlebihan saat Hamil, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Sedang Trending 11 bulan yang lalu

Air liur nan berlebihan di saat mengandung membikin Bunda jadi sering meludah. Kondisi ini merupakan perihal nan normal terjadi di kalangan ibu mengandung pada masa awal kandungan. Banyak orang juga mempercayainya sebagai salah satu corak tanda kehamilan.

Melansir dari Parenting Firstcry, seorang master obstetri dan ginekologi, dr. Sabiha Anjum berbincang air liur nan berlebihan namalain biasa disebut hipersalivasi adalah indikasi awal kehamilan nan sebenarnya jarang terjadi di kebanyakan ibu hamil. Akan tetapi perihal ini tidak perlu ditakuti, lantaran indikasi ini tidak berbahaya.

“Mengeluarkan air liur nan berlebihan dari biasanya di masa kehamilan adalah perihal nan biasa. Sebab, di waktu Bunda mengandung, kelenjar air liur mengalami peningkatan produksi,” terang dr. Anjum mengenai kekhawatiran bakal peningkatan produksi air liur pada ibu hamil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Nah, seumpama Bunda termasuk nan mempunyai indikasi satu ini saat mengandung, maka tulisan ini cocok untuk dibaca. Yuk, simak di sini penyebab dan langkah mengatasi air liur nan berlebihan saat kehamilan.

Kapan air liur berlebih muncul saat hamil?

Produksi air liur nan berlebihan namalain hipersalivasi di saat mengandung umumnya terjadi di trimester pertama kehamilan. Kemudian bakal mereda dan berhujung di saat transisi trimester pertama dan kedua, seperti nan dilansir dari Baby Center.

Meskipun begitu, ada beberapa kasus nan didapati ibu mengandung di mana mereka tetap sering meludah sepanjang waktu kehamilan hingga persalinan. Hal ini bukan kondisi nan perlu dikhawatirkan, anggap saja indikasi ini adalah perihal nan menyebalkan selama kehamilan.

Penyebab air liur berlebihan saat hamil

Mengutip dari beragam sumber, berikut ini adalah beberapa penyebab ibu mengandung mengalami produksi air liur berlebihan dan sering meludah saat hamil:

1. Morning sickness

Di awal kehamilan, Bunda bakal seringkali terkena morning sickness. Kondisi ini mengganggu ibu mengandung dengan rasa mual dan muntah nan berlebihan. Akibatnya, rasa tersebut bakal mendorong ibu mengandung menghindari makan dan minum, lantaran takut bakal mual nan kembali. Sebagai akibatnya, proses menelan jadi berkurang jumlahnya dan banyak air liur nan tertahan di dalam mulut. Dengan begitu, hipersalivasi bakal terjadi pada ibu hamil.

2. Hormon kehamilan

Selama kehamilan, kadar hormon progesteron dan estrogen di dalam tubuh ibu mengandung bakal mengalami peningkatan. Hal ini dapat menyebabkan stimulasi pada kelenjar liur, salah satunya adalah parotis. Alhasil, kelenjar ini bakal memproduksi air liur nan lebih banyak dari biasanya.

3. Asam lambung namalain sakit maag

Di tengah kondisi mengandung janin, rahim Bunda bakal membesar. Akibatnya, rahim bakal mendorong organ lambung nan tepat berada di atasnya. Hal ini dapat menyebabkan masam lambung naik hingga menuju ke kerongkongan dan menimbulkan sensasi panas di dada.

Dikarenakan terjadinya kenaikan masam lambung ke kerongkongan, reseptor masam nan ada di sana bakal menstimulasi kelenjar liur untuk lebih banyak memproduksi air liur. Hal ini bermaksud untuk menetralisir masam lambung dan panas nan ada di dalam tubuh. Alhasil, ibu mengandung bakal sering meludah.

4. Paparan bahan kimia nan berbahaya

Jumlah produksi air liur mengalami peningkatan lantaran adanya kontak dengan bahan kimia nan berbahaya. Bahan kimia seperti merkuri dan pestisida nan diperoleh dari konsumsi makanan sehari-hari bakal menyebabkan Bunda banyak meludah.

Seperti nan dijelaskan dr. Anjum, “Paparan beberapa bahan kimia berbisa bisa berakibat pada reaksi tubuh dalam produksi air liur nan meningkat dari biasanya.”

5. Infeksi mulut namalain gigi

Di tengah kehamilan, akibat adanya jangkitan di dalam mulut kerap meningkat. Sebab, rasa mual dan muntah nan diderita bakal membuatnya malas untuk menjaga kebersihan mulut dan gigi.

Apabila seorang ibu mengandung menderita jangkitan mulut, seperti kerusakan gigi nan berlubang dan sejenisnya, air liur nan diproduksi oleh kelenjar parotis bakal bertambah hingga jumlah nan berlebih.

6. Konsumsi obat-obatan

Selama mengandung, tentu ibu mengandung juga mengonsumsi beragam obat dan suplemen untuk mendukung kesehatan dan perkembangan janin. Konsumsi dari beberapa obat-obat tersebut mempunyai pengaruh samping pada produksi air liur nan berlebihan. 

Melansir dari Mom Junction, obat-obat seperti antikonvulsan, obat penenang, hingga antikolinergik berakibat pada gangguan kegunaan kelenjar ludah dan bisa memblokir saraf parasimpatis, nan berakibat pada ibu mengandung sering meludah.

Cara mengatasi kelebihan air liur selama kehamilan

Untuk mengatasi kelebihan air liur selama kehamilan, Bunda bisa melakukan beberapa perihal untuk mengurangi rasa mengganggu nan didapati. Mengutip dari beberapa sumber, berikut ini langkah nan efektif untuk mengurangi kelebihan air liur selama kehamilan:

1. Mencukupi kebutuhan cairan

Walaupun jumlah produksi air liur meningkat, Bunda tetap kudu mencukupi kebutuhan cairan. The Bump memberikan saran untuk minum air putih sebanyak 2,5 liter per harinya agar tidak mengalami dehidrasi. Sebab, sering meludah bakal menyebabkan ketidakseimbangan jumlah cairan di tubuh.

2. Menjaga kebersihan dan kesehatan mulut

Di waktu kehamilan, krusial untuk ibu mengandung menjaga kesehatan mulut terutama gigi. Sikatlah gigi setidaknya dua kali sehari dan gunakan juga obat kumur sebanyak empat kali sehari untuk mengurangi produksi air liur. Pilihlah pasta gigi dan obat kumur nan cocok dengan kondisi ibu mengandung agar tidak ada rasa mual.

Dengan menjaga kebersihan dan kesehatan organ mulut, Bunda bisa terhindar juga dari jangkitan gigi, yang menjadi pemicu peningkatan air liur. 

3. Mengunyah permen karet non-gula

Permen karet bisa menjadi langkah mengurangi jumlah berlebihan air liur saat hamil. Mengunyah permen karet adalah langkah nan mudah dan cepat, namun pastikan permen nan dikonsumsi mengandung bebas gula ya, Bunda.

4. Konsumsi jeruk nipis namalain jahe

Bahan makanan alami satu ini juga sangat efektif untuk mengurangi produksi ludah nan berlebih saat hamil. Sebab rasa nan kuat dari kedua bahan ini bakal mengontrol air liur untuk menurun selama beberapa waktu.

5. Kurangi makanan bertepung

Hindarilah makanan nan mengandung tepung, lantaran bahan makanan nan tinggi karbohidrat bakal memicu kenaikan intensitas meludah saat hamil. Bunda bisa mengganti makanan tersebut dengan sayur dan buah nan kaya serat untuk dicerna lebih lama oleh tubuh.

Cara mencegah air liur berlebihan hamil

Meningkatnya produksi air liur nan berlebih di masa kandungan tidak bisa dicegah, lantaran ini adalah salah indikasi dari kondisi kehamilan. Sebagaimana dikutip dari Today’s Parent, hipersalivasi saat mengandung adalah salah satu indikasi kehamilan nan jarang terjadi tapi normal untuk dirasakan.

Kondisi ibu mengandung nan sering meludah adalah bagian dari morning sickness di trimester pertama. Kondisi ini bakal berkurang intensitasnya seumpama memasuki waktu kehamilan selanjutnya.

Apabila Bunda sangat terganggu dengan indikasi ini, Bunda bisa mencoba beberapa langkah nan disebutkan sebelumnya, untuk mengurangi jumlah air liur namalain intensitas meludah saat hamil.

Berapa lama air liur berlebihan saat mengandung muncul?

Gejala kehamilan satu ini memang sering dikeluhkan oleh ibu hamil. Air liur nan berlebihan di masa kehamilan ini biasanya hanya bakal muncul di trimester pertama saja. Jumlah kenaikan air liur bakal mereda dan berhujung di waktu setelah trimester pertama.

Akan tetapi, terkadang di beberapa kasus ibu hamil, produksi ludah nan berlebihan ini bisa menetap di waktu nan lebih lama dari biasanya.

Apabila Bunda mengalami kasus serupa, sebaiknya jangan bersikap panik dahulu, ya. Sebab, mengutip dari What to Expect, master mahir obstetri dan ginekologi, Shannon Smith, M.D, menjelaskan, “Kondisi (air liur berlebihan) ini mungkin memperkuat lebih lama pada beberapa ibu hamil. Namun apapun nan terjadi, keluhan ini pasti bakal lenyap setelah bayi lahir namalain apalagi lebih cepat.”

Maka dari itu, melalui penjelasan dr. Shannon, keluhan indikasi di awal waktu kehamilan ini bukanlah perihal nan perlu dikhawatirkan ya, Bunda.

Bisakah air liur Ibu mengandung memperkirakan jenis kelamin bayi?

Wah, seumpama Bunda dapat mengetahui jenis kelamin bayi berasas jumlah air liur nan diproduksi, maka ini adalah perihal nan sungguh menakjubkan. Namun, sayangnya dugaan ini belum bisa dipercaya, lantaran tidak ada bukti nyata terhadap keterkaitan hipersalivasi saat mengandung dengan jenis kelamin calon bayi.

Baiknya, jika Bunda mau mengetahui secara jelas mengenai jenis kelamin dari janin nan dikandung, maka lakukan pemeriksaan USG kandungan. Dikutip dari Prenatal Screening NCBI Bookshelf oleh Kitchen dan Jack, pada usia 18 minggu adalah waktu nan tepat untuk Bunda memeriksa jenis kelamin bayi. 

Bunda, itulah info tentang penyebab dan langkah mengatasi produksi air liur nan berlebihan saat hamil. Tentunya indikasi kehamilan satu ini adalah perihal nan cukup menggangu aktivitas sehari-hari. Semoga info di atas berfaedah untuk Bunda ketahui mengenai hipersalivasi, ya.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Selengkapnya
Sumber Info Kesehatan Kincaimedia
Info Kesehatan Kincaimedia