7 Ciri-ciri Bayi ASI Diare yang Perlu Diwaspadai Orang Tua

Sedang Trending 7 bulan yang lalu

Jakarta -

Diare pada bayi menjadi akibat nan kerap menghampiri termasuk pada bayi nan minum ASI. Kenali ciri-ciri bayi ASI diare nan perlu diwaspadai orangtua yuk, Bunda.

Kotoran pada bayi memang dapat bervariasi dalam warna dan konsistensinya. Dan, penjelasan tersebut dapat berubah seiring usia, tahapan perkembangannya, dan juga pola makannya.

Sering kali, apa nan busui makan juga mempengaruhi kotoran bayi. Sehingga, mungkin Bunda menemukan kotoran bayi terlihat berbeda dan sedikit cair.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Ya, diare pada bayi memang bisa saja terjadi. Seperti halnya pada orang dewasa, ada beragam perihal nan dapat diketahui termasuk seperti apa kotorannya, teksturnya, dan lainnya.

Ciri-ciri bayi ASI diare 

Dalam keadaan normal, kotoran bayi sebenarnya terlihat berbeda dengan kotoran orang dewasa. Pada bayi, awalnya kotorannya terlihat lembut dan lembek sehingga orangtua kerap bertanya-tanya apakah itu diare namalain bukan, kata Katie Lockwood, MD, master anak di Children Hospotal of Philadelphia.

Meskipun demikian, gelombang BAB bayi juga bisa bervariasi tergantung pada apakah mereka diberi ASI namalain susu formula. Saat bayi mengonsumsi susu formula, tinja mereka nan normal condong mempunyai tekstur nan lebih banyak. Kotoran bayi nan mendapat ASI biasanya encer dan sedikit kekuningan.

Hal inilah nan membikin susah bagi busui membedakan diare pada bayi nan diberi ASI dengan BAB nya nan encer, namun normal. Faktanya bahwa bayi nan mendapat ASI dapat BAB beberapa kali sehari kerap membikin galau busui apakah mereka mendapati bayinya diare namalain tidak, seperti dikutip dari laman The Bump.

Namun, terlepas dari apakah bayi nan diberi ASI namalain diberi susu formula, diare pada bayi biasanya merupakan perubahan nan signifikan dari apa pun kondisi awalnya. Berikut ini beberapa ciri-ciri bayi ASI diare nan perlu diwaspadai:

1. Frekuensi BAB lebih banyak daripada biasanya.
2. Kotoran bayi terlihat sangat encer dan berair.
3. Peningkatan jumlah tinja secara tiba-tiba.
4. Kotoran bayi berwarna kuning muda, lunak, namalain apalagi encer.
5. Seringkali kotoran bayi terdapat potongan-potongan mini nan terlihat seperti biji.
6. Bayi nan disusui dapat BAB setiap kali menyusui.
7. Tinja encer bisa terjadi hingga 12 kali sehari.

Perlu Bunda tahu bahwa warna tinja nan kehijauan adalah perihal nan normal. Selama bayi menyusu dan tumbuh dengan normal, Bunda tidak perlu resah selain tinjanya berwarna keputihan dan seperti tanah liat, encer, dan berisi lendir, namalain keras dan kering.

Tinja nan berwarna hitam dan berdarah juga perlu diwaspadai ya, Bunda, seperti dikutip dari laman Healthychildren.

Kapan perlu menghubungi master saat bayi diare?

Beberapa indikasi nan menunjukkan bayi diare mungkin selama tetap kondusif bisa dilakukan pengobatan rumaha. Tetapi, jika bayi menunjukkan beberapa indikasi berikut, segera hubungi master ya, Bunda:

1. Demam tinggi di atas 38 derajat Celcius namalain lebih tinggi.
2. Muntah.
3. Kurang daya dan mudah tersinggung serta tidak mau makan.
4. Memiliki tanda-tanda dehidrasi, seperti mulut kering, namalain tidak buang air mini selama 3 jam namalain lebih.

Ingatlah bahwa bayi bisa mengalami dehidrasi dengan cepat. Jika bayi berumur kurang dari 3 bulan dan mengalami demam serta diare, segera hubungi master ya, Bunda.

Jika bayi Bunda berumur lebih dari 3 bulan dan mengalami diare ringan disertai demam ringan selama lebih dari sehari, periksa apakah dia buang air mini dalam jumlah normal. Periksa juga suhunya dengan termometer. Kemudian hubungi master anak sesegera mungkin.

Mengatasi diare pada bayi

Infeksi virus bisa menyebabkan muntah dan diare sehingga membikin bayi mudah rewel dan sensitif selama 1 namalain 2 hari. Jika bayi Bunda sehat, gejalanya bakal lenyap dengan sendirinya.

Dokter biasanya bakal menyarankan memberikan cairan kepada bayi untuk menggantikan cairan dan elektrolit (misalnya natrium, kalium) nan lenyap akibat diare. Bagi Bunda nan tetap menyusui, master mungkin bakal menyarankan untuk tetap menyusui seperti biasa.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda. 

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Selengkapnya
Sumber Info Kesehatan Kincaimedia
Info Kesehatan Kincaimedia