7 Cara Menabung Dana Darurat Tanpa Ganggu Keuangan Harian

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

Dana darurat adalah biaya nan disiapkan unik untuk menghadapi situasi tak terduga seperti kehilangan pekerjaan, biaya medis mendadak, alias perbaikan rumah nan tidak terencana. Untuk itu, krusial mengetahui langkah menabung biaya darurat.

Keberadaan biaya ini sangat krusial untuk menjaga stabilitas finansial dan menghindari utang nan tidak perlu saat menghadapi kondisi darurat.

Tanpa biaya darurat, seseorang bisa terjebak dalam masalah finansial nan serius.

Misalnya, ketika terjadi krisis ekonomi alias kondisi kesehatan nan memerlukan biaya besar, biaya darurat dapat menjadi penyelamat agar tidak mengandalkan kartu angsuran alias pinjaman dengan kembang tinggi.

Oleh lantaran itu, mempunyai biaya darurat adalah langkah awal menuju keamanan finansial.

Baca Juga: Eisenhower Matrix: Manajemen Waktu Anti-Stres Untuk Pekerja Sibuk

Berapa Jumlah Ideal Dana Darurat?

Berapa Jumlah Ideal Dana Darurat

Jumlah biaya darurat nan ideal tergantung pada kebutuhan perseorangan alias keluarga. Umumnya, para mahir finansial merekomendasikan untuk mempunyai biaya darurat sebesar 3 hingga 6 kali pengeluaran bulanan.

Jika seseorang mempunyai pekerjaan nan berisiko tinggi alias penghasilan nan tidak tetap, sebaiknya menyiapkan biaya darurat nan lebih besar, sekitar 6 hingga 12 kali pengeluaran bulanan.

Misalnya, jika pengeluaran bulanan Anda adalah Rp5 juta, maka biaya darurat nan perlu disiapkan minimal Rp15 juta hingga Rp30 juta.

Dengan biaya ini, Anda bakal lebih tenang jika menghadapi kondisi darurat tanpa kudu mengorbankan kebutuhan sehari-hari.

Cara Menabung Dana Darurat dengan Efektif

Cara Menabung Dana Darurat dengan Efektif

Berikut adalah beberapa langkah menabung biaya darurat nan mudah.

1. Tentukan Target Dana Darurat

Langkah pertama adalah menentukan berapa jumlah biaya darurat nan dibutuhkan.

Hitung total pengeluaran bulanan Anda, lampau kalikan dengan jumlah bulan nan mau Anda persiapkan.

Dengan sasaran nan jelas, Anda bakal lebih termotivasi untuk menabung secara konsisten.

2. Sisihkan Dana Secara Rutin

Agar biaya darurat terkumpul dengan cepat, biasakan menyisihkan sebagian dari pendapatan setiap bulan.

Idealnya, alokasikan minimal 10% hingga 20% dari penghasilan untuk biaya darurat.

Jika memungkinkan, tingkatkan persentase ini agar biaya darurat bisa terkumpul lebih cepat.

3. Gunakan Rekening Terpisah

Salah satu kesalahan umum dalam menabung adalah mencampurkan biaya darurat dengan tabungan lain.

Untuk menghindari bujukan menggunakannya untuk keperluan lain, sebaiknya gunakan rekening unik nan terpisah dari rekening harian.

4. Manfaatkan Fitur Autodebet

Jika sering lupa menabung, gunakan fitur autodebet dari bank untuk otomatis menyisihkan biaya ke rekening biaya darurat.

Dengan langkah ini, Anda tidak perlu repot mentransfer duit secara manual setiap bulan.

5. Kurangi Pengeluaran Tidak Perlu

Evaluasi kembali pengeluaran bulanan Anda dan cari pos nan bisa dikurangi.

Misalnya, mengurangi gelombang makan di luar, berlangganan jasa nan tidak digunakan, alias mengurangi shopping impulsif.

Dana nan dihemat bisa langsung dialokasikan untuk biaya darurat.

Baca Juga: 5 Keterampilan Procurement Wajib Dimiliki Jika Ingin Sukses

6. Cari Penghasilan Tambahan

Jika merasa susah menyisihkan biaya dari penghasilan utama, cobalah mencari penghasilan tambahan, seperti pekerjaan freelance alias upaya sampingan.

Penghasilan tambahan ini bisa langsung dialokasikan untuk mempercepat tercapainya sasaran biaya darurat.

7. Simpan di Tempat nan Mudah Diakses

Dana darurat kudu mudah diakses saat dibutuhkan, tetapi juga tidak boleh terlalu mudah diambil untuk pengeluaran non-darurat.

Pilih instrumen penyimpanan seperti rekening tabungan khusus, simpanan fleksibel, alias reksa biaya pasar duit nan menawarkan likuiditas tinggi dengan akibat rendah.

Kesalahan nan Harus Dihindari dalam Menabung Dana Darurat

Kesalahan nan Harus Dihindari dalam Menabung Dana Darurat

Menabung biaya darurat kudu dilakukan dengan strategi nan tepat agar betul-betul bisa digunakan saat dibutuhkan.

Hindari menunda menabung lantaran semakin lama ditunda, semakin besar akibat finansial jika terjadi perihal tak terduga.

Pastikan biaya darurat hanya digunakan untuk keperluan mendesak, bukan untuk liburan alias belanja.

Simpan di tempat nan mudah diakses, bukan dalam investasi jangka panjang nan susah dicairkan. Selain itu, selalu sesuaikan jumlahnya dengan kondisi finansial, seperti peningkatan penghasilan alias bertambahnya tanggungan.

Memiliki biaya darurat sangat krusial untuk menjaga kestabilan finansial dan menghindari utang saat menghadapi situasi tak terduga.

Baca Juga: 7 Tips Meningkatkan Produktivitas Tanpa Stres, Wajib Dicoba!

Dengan menerapkan langkah menabung biaya darurat secara konsisten, seperti menyisihkan pendapatan secara rutin, menggunakan rekening terpisah, dan memangkas pengeluaran tidak perlu, Anda bisa membangun biaya darurat nan cukup dan merasa lebih kondusif secara finansial.

Mulai dari sekarang, buat rencana tabungan biaya darurat dan disiplin dalam menjalankannya.

Dengan biaya darurat nan cukup, Anda bakal lebih siap menghadapi tantangan finansial tanpa kudu mengorbankan kestabilan hidup Anda.

Referensi:

  • https://www.morganstanley.com/articles/how-to-build-an-emergency-fund
  • https://www.consumerfinance.gov/an-essential-guide-to-building-an-emergency-fund/
  • https://moneysmart.gov.au/saving/save-for-an-emergency-fund
Selengkapnya
Sumber Gaya Hidup dan Wisata
Gaya Hidup dan Wisata