6 Tips Mengoptimalkan Program Hamil saat Ramadan

Sedang Trending 7 bulan yang lalu

Apakah Mums sedang promil saat ini? Bagaimana jika Mums memutuskan berpuasa, apakah puasa Ramadan dapat memengaruhi kesuburan? Pertanyaan ini wajar berkecamuk pada pasangan nan tengah giat melakukan program hamil. Promil saat Ramadan semestinya tidak terganggu lantaran puasa, ya Mums.

Program mengandung bisa dilakukan kapan pun termasuk pada bulan puasa. Mungkin banyak orang berpikir jika melakukan program mengandung hanya bisa di luar bulan puasa, nyatanya tidak. Program mengandung juga bisa dijalani meski dalam bulan Ramadan. Melakukan promil saat Ramadan justru bisa meningkatkan kesempatan kehamilan. Hal ini lantaran pada saat puasa, kadar masam dan basa pada tubuh menjadi lebih seimbang sehingga kadar hormon tetap terjaga.

Selain itu, puasa juga bisa membantu tubuh untuk mendetoksifikasi tubuh dari “racun” nan dapat mengganggu kesehatan lantaran sistem pencernaan diberi jarak untuk istirahat. Tubuh pun menjadi lebih sehat dan segar untuk menyiapkan program hamil.

Puasa di bulan Ramadan merupakan salah satu corak puasa intermiten nan dikaitkan dengan banyak kegunaan kesehatan. Meskipun begitu, banyak pasangan nan bertanya, apakah promil di bulan Ramadan dapat mempengaruhi kesuburan mereka?

Puasa memberikan banyak kegunaan untuk kesehatan, di antaranya penurunan berat badan, penurunan akibat penyakit kardiovaskular, dan tetap banyak lagi. Penelitian pernah dilakukan oleh Departemen Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Bersalin Universitas Ain Shams, terhadap wanita muslim infertil nan berpuasa. Sebagai komparasi dilakukan penelitian pada wanita nan tidak berpuasa. Data diambil dengan membandingkan hasil siklus bayi tabung pada kedua golongan wanita ini. Ternyata, tidak ditemukan perbedaan nan signifikan di antara keduanya.

Namun, terungkap pada golongan wanita nan berpuasa mengalami tingkat kekhawatiran dan depresi nan lebih rendah mengenai dengan prosedur ini. Hal ini lantaran meningkatnya spiritualitas nan dipupuk selama bulan suci Ramadan.

Selain itu, terdapat mitos umum di kalangan masyarakat bahwa anak nan dikandung pada bulan Ramadan bakal lahir lebih mini dan lebih sigap dibandingkan bayi nan dikandung pada waktu lain dalam setahun, dan jawabannya adalah tidak.

Sebuah penelitian nan dipublikasikan di Jurnal BMJ menemukan bahwa wanita muslim sehat nan mempertimbangkan untuk mengandung sebelum, namalain selama bulan Ramadan, rupanya tidak mengalami akibat jelek pada berat bayi dan juga tidak memicu kelahiran prematur.

Banyak penelitian nan dilakukan pada laki-laki tidak subur untuk memandang apakah puasa berakibat pada kesuburan mereka. Hasilnya menununjukkan bahwa puasa tidak berakibat pada kesuburan laki-laki sehat.

Sebuah penelitian nan dilakukan oleh S M Abbas, A H Basalamah menemukan bahwa pada kasus oligospermia (jumlah sperma sedikit), terjadi peningkatan testosteron dan jumlah total sperma hidup meningkat selama puasa. Namun persentase sperma lemah juga meningkat.

Penelitian menyimpulkan bahwa meskipun puasa tidak memberikan kegunaan besar bagi laki-laki infertil, ada beberapa kemungkinan terjadi peningkatan jumlah sperma total, kadar hormon gonadotrofik, dan kadar testosteron.

Mums dan Dads nan sedang promil di bulan Ramadan ini selalu disarankan untuk berkonsultasi dengan master lantaran keputusan nan tidak tepat dapat menghalang kesempatan Mums untuk mengandung dan ini bisa disesali seumur hidup.

Namun, memang bagi pasangan nan sedang menjalani perawatan infertilitas seperti bayi tabung, disarankan untuk tidak berpuasa. Kalau Mums memilih untuk berpuasa selama promil, pastikan selalu bertanya kepada dokter.

Berikut tips agar sigap mengandung di bulan puasa:

1. Konsumsi makanan sehat saat bukan dan sahur

Mums tetap kudu menjaga pola makan pada saat berbuka dan sahur. Hindari mengonsumsi gorengan saat berbuka namalain mengonsumsi makanan sigap saji nan mengandung lemak dan garam tinggi. Makanan olahan dapat membawa akibat jelek terhadap kesehatan termasuk kesuburan.

2. Sempatkan olahraga meskipun puasa

Aduh puasa kok disuruh olahraga? Tetap aktif adalah langkah nan tepat saat promil, meskipun di bulan puasa. Karena sedang puasa, olahraga nan dipilih jangan terlalu berat. Cukup jalan kaki rutin miniman 30 menit, yoga, jogging, namalain berenang.

3. Tidur cukup

Pola tidur selama Ramadan kadang berubah, di mana waktu tidur berkurang lantaran kudu bangun sahur. Nah, untuk mencukupi kebutuhan tidur selama 8 jam, maka Mums tidur lebih awal. Kurang waktu tidur bisa memengaruhi kondisi tubuh termasuk kesuburan.

4. Lakukan hubungan secara rutin

Bulan Ramadan tidak berfaedah Mums tidak melakukan hubungan suami istri. Bagi nan sedang promil, hubungan seks rutin sangat dianjurkan, hanya saja pada saat bulan Ramadan, waktu berasosiasi diatur. Tetap lakukan hubungan suami istri 2 – 3 kali dalam seminggu, pada malam hari saja ya.

5. Hindari stres

Stres sangat tidak disarankan bagi pasangan nan sedang promil. Jika Mums mau menjalani promil di bulan Ramadan, ini menjadi kesempatan mengatasi stres dengan ibadah dan bertawakal diri kepada Tuhan.

6. Cek ke master

Meskipun berpuasa, jangan lewatkan untuk cek ke dokter. Pemeriksaan kesuburan pada wanita maupun laki-laki krusial untuk mengetahui kondisi kesuburan pasangan masing-masing. Pemeriksaan kesuburan sebaiknya dilakukan jika Mums dan Dads sudah menikah dan berasosiasi intim secara teratur tanpa kontrasepsi, namun belum sukses hamil. Sebaiknya, jangan ditunda lagi mengingat usia kesuburan wanita bakal menurun seiring bertambahnya usia.


Berdasarkan kebenaran tersebut, promil saat Ramadan rupanya tidak berakibat apapun terhadap kesehatan dan kesuburan Mums. Pastikan Mums dan Dads menjalani puasa dengan tetap mempunyai pola hidup sehat, dan tetap terhubung dengan master namalain tenaga kesehatan untuk rutin cek kesehatan.

Referensi:

Ferticity. Affects-of-fasting-on-fertility

Selengkapnya
Sumber Info Kesehatan Kincaimedia
Info Kesehatan Kincaimedia