Salah satu tonggak perkembangan krusial anak adalah dapat duduk sendiri. Belajar duduk sendiri merupakan proses nan bertahap, Bunda. Tonggak perkembangan ini dapat memberi bayi perspektif baru tentang dunianya dan belajar untuk lebih mandiri.
Dikutip dari Baby Centre, belajar duduk sendiri bakal mengembangkan otot-otot di punggung, perut, leher, dan kaki anak hingga dia secara berjenjang menjadi cukup kuat untuk duduk tegak. Koordinasinya juga bakal lebih baik, jadi Si Kecil tidak bakal mudah terjatuh karena belajar meletakkan kakinya agar bisa duduk dengan nyaman.
Bayi secara berjenjang bakal belajar duduk berdikari antara usia 3 hingga 9 bulan. Otot-otot nan perlu dia gunakan berkembang secara berjenjang sejak lahir, dan akhirnya menjadi cukup kuat untuk duduk sendiri ketika berusia sekitar 6 hingga 7 bulan. Namun, bayi mungkin tetap belum bisa seimbang dan bakal tetap terjatuh jika dia condong ke satu sisi untuk meraih sesuatu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum bisa duduk sendiri, bayi perlu menguasai beberapa keterampilan. Salah satunya adalah bisa mengangkat kepala, serta setidaknya bisa menjaga keseimbangan tubuh.
"Bayi kudu mempunyai skill motorik tertentu sebelum mencoba duduk sendiri, seperti skill mengangkat leher dan menjaga keseimbangan," kata master anak Kurt Heyrman, MD, melansir dari Parents.
Lalu, gimana jika usia 7 bulan tapi belum bisa duduk sendiri? Bunda tak perlu panik, ada beberapa langkah untuk menstimulasinya.
Ilustrasi Bayi Duduk/ Foto: iStock
Cara stimulasi bayi 7 bulan untuk duduk sendiri
Nah, berikut telah HaiBunda rangkum 5 langkah stimulasi bayi 7 bulan nan belum bisa duduk sendiri:
1. Rutin tummy time
Dilansir Medical News Today, tummy time adalah waktu bermain nan diawasi saat bayi tengkurap, silam mendorongnya untuk mengangkat kepala, di mana dia dapat belajar melihat sekeliling. Dalam prosesnya, bayi bakal mengembangkan kekuatan leher dan tubuh bagian atas, nan sangat krusial untuk belajar duduk tanpa dukungan.
Tummy time dapat dimulai dari minggu-minggu pertama setelah bayi lahir, selama beberapa menit setiap hari. Namun, seorang bayi mungkin tidak terlalu menikmatinya pada awalnya. Tapi seiring waktu, mereka condong menyukai proses ini sembari bermain, Bunda.
2. Sandarkan di bangku bayi, kereta dorong, atau dipangku
Duduk dengan support di kereta sorong saat berjalan-jalan di lingkungan sekitar adalah langkah nan sangat baik untuk mengembangkan minat bayi untuk duduk. Begitu pula dengan membiasakan bayi duduk di bangku namalain memangkunya.
Khusus untuk kereta dorong, Bunda dapat sekaligus menunjukkan semua perihal baru nan dapat dilihat Si Kecil dari posisi tegak, mulai dari hewan dan mobil hingga orang nan lewat. Jangan lupa untuk membujuk Si Kecil bicara ya.
3. Beri sesuatu untuk dipegang
Mengutip What to Expect, semakin sering bayi berlatih duduk dengan bantuan, semakin besar kemungkinan dia mencoba duduk sendiri tanpa bantuan namalain tangan orang dewasa untuk menopangnya. Untuk memantapkan keseimbangan ini, Bunda dapat mengajak anak main tangkap bola dalam posisi duduk, namalain pegang tangannya dan nyanyikan sebuah lagu, goyangkan perlahan mengikuti irama.
Saat bayi belajar duduk, letakkan dia di atas selimut namalain matras aktivitas untuk melindunginya jika terjatuh, dan duduklah di dekatnya sehingga Bunda dapat menangkapnya jika dia terjatuh ke belakang.
4. Berlatih duduk di lantai
Cara lain untuk stimulasi bisa dengan melatih anak duduk di lantai. Duduklah di lantai dengan bayi di antara kedua kaki Bunda, dan berikan support saat dia belajar duduk. Memiliki support ini dapat membantu bayi mengembangkan kontrol otot dan koordinasi nan diperlukan untuk duduk dan tetap tegak.
5. Gunakan mainan sebagai insentif.
Cobalah meletakkan mainan di depan kaki bayi saat dia duduk, dan dia mungkin bakal menopang dirinya dengan tangannya saat memainkannya. Bunda juga bisa meletakkan mainan di dekat bagian atas kakinya untuk menarik perhatian Si Kecil. Kemudian, angkat mainan itu setinggi matanya. Dia bakal meraihnya sembari duduk dan apalagi mungkin bisa tetap duduk sendiri sembari bermain dengan mainan di tangannya.
Kapan kudu konsultasi ke dokter?
Perlu Bunda ingat, perkembangan setiap bayi berbeda-beda, dan nomor (usia) di atas hanyalah perkiraan untuk digunakan sebagai panduan. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), bayi nan belum bisa duduk sendiri tanpa support di usia 6 bulan semestinya tidak perlu dikhawatirkan. Namun, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan master anak untuk memastikan pertumbuhan anak sudah sesuai namalain belum, Bunda.
AAP juga menyarankan untuk berkonsultasi dengan master jika bayi tampak lemas namalain kaku saat dibaringkan dari posisi duduk namalain sebaliknya. Dokter bakal melakukan pemeriksaan corak untuk memeriksa penyebab kemungkinan keterlambatan perkembangan.
Pada intinya, jika Bunda khawatir Si Kecil mungkin mengalami keterlambatan perkembangan, maka sebaiknya segera menghubungi dokter. Dokter juga biasanya bakal menilai perkembangan selama pemeriksaan rutin. Jika master memandang adanya keterlambatan perkembangan, mereka mungkin bakal merekomendasikan terapi fisik, terapi okupasi, dan langkah lain untuk membantu bayi mencapai tahap perkembangannya.
Demikian penjelasan mengenai langkah stimulasi bayi 7 bulan nan belum bisa duduk sendiri. Semoga info ini berfaedah ya, Bunda.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(aci/ank)