– Malam Lailatul Qadar merupakan salah satu malam nan paling spesial dalam bulan Ramadan. Malam ini diliputi dengan keistimewaan dan kemuliaan nan tak tertandingi, apalagi dikatakan lebih baik daripada seribu bulan. Nah berikut ini 3 keistimewaan lailatul qadar.
Pertama, keistimewaan malam lailatul qadar lebih baik dari seribu bulan. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Qadr ayat 3, Allah berfirman:
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Artinya; Malam Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan.”
Imam Ibnu Katsir dalam kitab Tafsirnya, dijelaskan bahwa secara hitungan 1000 bulan itu sekitar 83 tahun 4 bulan. Artinya, orang nan mendapatkan keistimewaan nan tiada terhingga, dan pembebasan dari Allah.
Kedua, malam Lailatul Qadar merupakan malam penuh berkah dan ampunan. Pada malam ini, Allah SWT menurunkan para malaikat ke bumi untuk menyebarkan rahmat dan kedamaian. Di malam ini pula, doa-doa dikabulkan dan Allah SWT menentukan segala takdir manusia untuk setahun ke depan.
تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ
Aryinya; Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.
Ayat ini menjelaskan tentang keistimewaan malam Lailatul Qadar, di mana malaikat dan ruh turun ke bumi dengan membawa beragam berkah dan rahmat. Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah pada malam ini agar mendapatkan pahala nan berlimpah.
Ketiga, malam itu penuh dengan keselamatan dan kedamaian.
سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ࣖ
Artinya; Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar.
Ayat ini menjelaskan bahwa malam Lailatul Qadr adalah malam nan penuh dengan keberkahan dan kedamaian. Malam tersebut dibebaskan dari segala keburukan dan bahaya. Orang-orang nan beragama pada malam tersebut bakal mendapatkan pahala nan berlipat ganda.
Profesor Quraish Shihab, dalam kitab Tafsir Al-Misbah, Jilid XV, laman 431, kata salam diartikan sebagai kebebasan dari segala macam kekurangan, apapun corak kekurangan tersebut baik lahir maupun batin, sehingga seseorang nan hidup dalam salam bakal terbebaskan dari penyakit, kemiskinan, kegoblokan dan segala sesuatu nan termasuk dadam pengertian kekurangan lahir dan batin.
Kata “salam” nan lebih dalam daripada sekadar ucapan perdamaian. Kata “salam” diartikan sebagai kebebasan dari segala macam kekurangan, baik kekurangan lahir (seperti penyakit, kemiskinan) maupun kekurangan jiwa (seperti kebodohan).
Seseorang nan hidup dalam “salam” dipercaya bakal terbebas dari beragam kekurangan tersebut. Namun, perlu diingat bahwa teks ini tidak memberikan penjelasan ilmiah alias bukti konkret mengenai gimana “salam” dapat membawa kebebasan dari kekurangan.
Dengan demikian, malam Lailatul Qadr, banyak orang nan beragama kepada Allah SWT. Mereka melakukan beragam ibadah kebaikan, seperti shalat, membaca Al-Quran, dan bersedekah. Malam tersebut juga merupakan malam nan penuh dengan keselamatan dari siksaan Allah SWT. Oleh lantaran itu, malam Lailatul Qadr disebut sebagai malam nan penuh dengan kedamaian.