Manifestasi Tradisi Badendang Rotang sebagai Tradisi Bersama Menjelang Natal dan Tahun Baru

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

Desember menjadi bulan nan spesial bagi umat kristen dan juga semua kalangan masyarakat. Perayaan Natal beriringan dengan pergantian tahun membikin masyarakat bersatu padu menyambut bulan Desember. Namun, bulan ini juga seringkali memicu pergesekan nan dinilai mengganggu kebhinekaan. 

Aksi terorisme merupakan aspek utama pemecah nilai kebhinekaan. Terorisme dengan embel-embel kepercayaan dan budaya tertentu, menimbulkan ketegangan dalam masyarakat. Embel-embel nan dibawa teroris membikin masyarakat saling melontarkan persepsi negatif antar umat berakidah dan budaya. Dengan begitu, masyarakat teradu domba secara berkepanjangan nan tensinya biasanya meningkat menjelang Natal dan Tahun Baru.

Perayaan Natal dan Tahun Baru perlu dinaungi budaya dan tradisi nan menyatukan. Masyarakat memerlukan tradisi berbareng untuk menyambut Natal dan Tahun Baru. Tradisi seperti Badendang Rotang dari Maluku bisa menjadi contoh nan dapat diaplikasikan. Badendang Rotang merupakan perpaduan tradisi “Badendang” dengan “Hela Rotan” nan biasa diselenggarakan saat tahun baru.

Badendang merupakan tradisi menari dan menyanyi berbareng masyarakat Maluku nan biasa dilakukan setelah jam 12 malam. Tradisi ini biasanya diselenggarakan untuk mempersatukan dua family nan mau menggelar aktivitas pernikahan. Sementara, Hela Rotan, berasas situs Kemendikbudristek, tradisi membikin seutas tali panjang nan terbuat dari rotan nan nantinya bakal digunakan untuk bermain semacam tarik tambang. Berdasarkan sejarah, tradisi ini ada untuk menyatukan 4 suku di Maluku, ialah Patuanan Latu Sinai dari Negeri Aboru, Patuanan Latuconsina di Negeri Pelauw, Patuanan Latu Marawakan di Negeri Oma, serta Patuanan Latu Surinai di Negeri Rohomoni.

Badendang Rotang terbukti selalu menjaga keselarasan masyarakat Maluku. Kastanya (2014) mengatakan terdapat 3 nilai nan terkandung dalam tradisi Badendang; nilai kekeluargaan, nilai percintaan, dan nilai sosial. Pada intinya, sebagai kegunaan untuk menyatukan dua alias lebih keluarga, serta menghibur masyarakat. Sementara, Hela Rotan mengandung nilai kebersamaan nan nantinya bakal tertanam hingga generasi selanjutnya (Talapessy, 2023). Hal itu lantaran ego-ego dari setiap suku terwadahi dalam suatu tradisi nan berkarakter kejuaraan sehat nan membangun tali persaudaraan.

Konsep tradisi Badendang Rotang dapat dijadikan contoh aktivitas seremoni Natal dan Tahun Baru di Indonesia. Tentunya terdapat penyesuaian alias modifikasi konsep Badendang Rotang tergantung keadaan budaya setiap daerah. Daripada saling melontarkan persepsi negatif, lebih baik mengadakan konsep aktivitas nan berkarakter kejuaraan dan juga menghibur. Setiap wilayah dapat mengadakan perlombaan selama beberapa hari di bulan Desember nan membangun nilai kebersamaan. Kemudian, diakhiri dengan aktivitas nan berkarakter menghibur pada malam seremoni tahun baru. Dengan begitu, Natal dan Tahun Baru menjadi seremoni nan membangun Bhinneka Tunggal Ika, bukan lagi sebagai aktivitas tahunan nan berkarakter memecah belah. Maka dari itu, masyarakat Indonesia perlu mencontoh tradisi Badendang Rotang untuk menciptakan keselarasan kepercayaan dan budaya dalam aktivitas natal dan tahun baru.


Referensi: 

Kastanya, Helmina. “Tatabuang Manare dan Badendang dalam Pesta Pernikahan Masyarakat Pulau Ambon.” Sirok Bastra 2, no. 2 (2014): 185-192.

Marchiantalahatu. 2020. “Tradisi Hela Rotan Masyarakat Aboru.” Balai Pelestarian Nilai Budaya Maluku. April 16, 2020. https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbmaluku/tradisi-hela-rotan-masyarakat-aboru/.

Talapessy, Glefi Milian. “Tradisi Hela Rotan sebagai Ruang Liminalitas Masyarakat Aboru.” PhD diss., 2023.

Women’s obsession. 2020. “Sambut Tahun Baru Di Maluku.” Sambut Tahun Baru Di Maluku. January 28, 2020. https://www.womensobsession.com/detail/724/sambut-tahun-baru-di-maluku.

Yulita Titik, Sunarimahingsih, Yustina Trihoni Nalesti Dewi, and B. Tyas Susanti. “Katalog Simbol Adat di kota Ambon.” (2019).

Situs Terkait:

Perpustakaan Digital Budaya Indonesia

Related

Selengkapnya
Sumber infobudaya
infobudaya