Apakah setiap orang punya "tipe pasangan nan disukai"? Singkat kata: ya, pada umumnya. Riset menunjukkan bahwa orang-orang mencari pasangan nan kepribadiannya sama dengan mantannya. Menggunakan tes kepribadian Big Five, peneliti menunjukkan bahwa kita condong mencari kepribadian nan sama terus-menerus, tapi tidak hanya sampai di situ. Biasanya, kita juga mencari pasangan nan perangainya sama dengan kita. Kesimpulannya, "tipe" orang nan Anda sukai dan mantan Anda juga mungkin sangat mirip dengan kamu.
Namun, tidak semua orang mau membatasi diri saat memilih. Beberapa orang kurang suka memilih jenis pasangan tertentu, ialah mereka nan mendapat skor tinggi dalam aspek ekstraversi (keramahan) dan keterbukaan.
Ketertarikan dan nafsu berahi: percaya alias tidak, apa nan terjadi di dalam otak manusia sewaktu jatuh hati bukanlah nafsu berahi alias kesukaan seksual. Saat ini, otak melepaskan unsur kimia nan berangkaian dengan sistem penghargaan otak dan memunculkan emosi mabuk kepayang dan euforia (terdengar tidak asing?). Selain itu, unsur kimia ini bisa menyebabkan indikasi fisik, misalnya berkeringan dan jantung berdebar-debar.
Di sisi lain, nafsu berahi berangkaian dengan kesenangan dan kepuasan seksual. Saat muncul nafsu berahi, tubuh bakal melepaskan hormon seks, misalnya estrogen and testosteron.
Feromon: tanpa disadari, hidungmu bekerja keras ketika Anda jatuh hati kepada seseorang. Feromon alias aroma nan sangat unik dari tubuhnya bisa memengaruhi kesukaan Anda kepadanya.
Tanda bentuk adanya ketertarikan: rayuan adalah rayuan universal menusia untuk berpasangan. Seseorang mengatakan kepada orang lain, "Hai, saya suka kamu. Apa Anda suka aku?" Ada rayuan nan disengaja, ada juga rayuan spontan. Perhatikan baik-baik saat kalian mengobrol, mungkin Anda menangkap sinyal kesukaan nan jelas: kontak mata, rayuan mengobrol, tertawa, dan menjaga kedekatan fisik.