RiderTua.com – Brad Binder sekarang menjadi referensi KTM di MotoGP dan bagi Afrika Selatan di Kejuaraan Dunia. Bisakah dia dan KTM-nya betul-betul menjadi ancaman besar bagi Ducati?.. Apa nan kita saksikan akhir pekan lampau di Thailand adalah salah satu balapan terbaik musim ini, apalagi di MotoGP modern saat ini. Pembalap asal Potchefstroom itu mengamuk, berupaya sekuat tenaga menempatkan motor KTM miliknya di depan dua motor pabrikan Italia itu. Memang pada akhirnya dia tidak berhasil, namun balapan itu hanyalah demonstrasi kesekian kalinya dari kekuatan Binder, nan telah lama menjadi referensi tak terbantahkan bagi merek Austria itu. Seperti nan selalu dilakukan Marc Marquez sejak kedatangannya di Honda, dan masa jayanya di pabrikan Jepang itu.
Brad Binder Seperti Marc Marquez di KTM
Binder adalah salah satu pembalap nan lulus dari Red Bull Rookies Cup, kejuaraan merek tunggal KTM, sebelum melanjutkan ke tantangan tingkat dunia. Pada tahun 2016 dia menang di kejuaraan bumi Moto3 berbareng tim Aki Ajo, nan kemudian menjadi tim resmi KTM di kategori tersebut. Binder kemudian memenangkan kejuaraan Moto2 berbareng KTM, sebuah proyek nan berumur pendek tetapi hanya dia nan sukses membawanya ke level nan lebih tinggi.
Begitu tiba di MotoGP, dia menjadi salah satu dari sedikit pembalap nan meraih kesuksesan pada debutnya, juga menandai tonggak sejarah bagi KTM. Dia empat kali menang balapan (dua kali untuk tahun ini saja) dan sebelas lainnya naik podium antara sprint dan balapan utama, secara matematis dia tetap bersaing memperebutkan gelar hingga balapan terakhir, apa nan pernah terjadi sebelumnya. Tidak mengherankan jika dia terus-menerus terikat perjanjian dengan KTM..
Apakah Brad Binder betul-betul kuat apalagi dibanding ke-4 pembalap KTM lainnya? Jawaban datang dari Pol Espargaro, satu dari 4 pembalap KTM nan paling berpengalaman. Pembalap Spanyol itu tidak merahasiakan bahwa dia sangat terkesan dengan apa nan dilakukan Binder, terutama dibandingkan dengan semua pembalap lain nan menaiki RC16. Pembalap Afrika Selatan, saat ini adalah satu-satunya nan bisa tampil gacor dengan KTM.
Di GP Thailand, Espargaro berbincang tentang Binder, “Anda bisa memberi Brad Binder motor Moto2 dan dia tetap bisa memenangkan balapan di MotoGP. Binder bisa mengerem lebih lambat dan mempunyai kecepatan menikung lebih baik. Kami mempunyai style balap nan sangat mirip, tetapi sekarang motornya sangat berbeda. Saya tidak mengatakan itu cocok untuknya, melainkan dialah nan terus beradaptasi dengan perubahan motor,” katanya..
Bisa dikatakan kejadian ini mirip dengan Marc Marquez dan Honda di masa keemasan sebelum cedera, nan motornya hanya bisa dijinakkan olehnya. Bisa jadi juga Brad Binder bakal betul-betul bisa mengalahkan pasukan Ducati di MotoGP… Mungkin pada tahun 2024?
Berikut ini daftar kehebatan Brad Binder:
- Pembalap Afrika selatan nan bisa mencetak podium lagi bagi negaranya, setelah lama kekeringan podium. Di mana sebelumnya peraih podium terakhir adalah Mario Rademeyer, (podium ke-3) di kelas 250cc pada GP Afrika Selatan 1985 nan digelar di Kyalami.
- Pada tahun 2016, Binder menjadi juara bumi Moto3 dan sekali lagi dia menjadi orang Afrika Selatan pertama nan juara lagi setelah sekian lama.. nan terakhir adalah Jon Ekerold, juara bumi pada tahun 1980 di kelas 350cc.
- Binder menjadi rookie Moto2 berbareng KTM dimana mulai membaik di akhir musim dengan sering podium.. Finis sebagai ranking bumi ke-3 pada tahun 2018 dan menjadi runner-up di musim terakhirnya di kategori menengah Moto2 tersebut.
- Setelah tiba di MotoGP, dia terus membikin perbedaan, Brad Binder menjadi pembalap Afrika Selatan dengan podium terbanyak di kelas premier (sembilan) bersama, Paddy Driver, orang Afrika Selatan pertama nan berkompetisi di kelas premier juga..