Menentukan nilai retail adalah salah satu tips untuk memperkuat lama di industri retail. Tips nilai retail berikut ini bakal memudahkan Anda untuk menetapkan nilai nan baik dan kompetitif. Terkadang pemilik retail tidak jeli dalam menghitung nilai retail. Misalnya, mengorbankan margin dengan menetapkan nilai jual terlalu rendah dibanding nilai pasaran. Di sisi lain, ada juga nan menetapkan margin terlalu tinggi sehingga tak disukai oleh konsumen.
Sebenarnya, tidak ada rumus penetapan nilai nan sudah teruji sukses untuk semua retailer. Setiap upaya itu unik sehingga perlu strategi dan kombinasi nan berbeda-beda. Pemilik toko retail kudu mempertimbangkan kondisi konsumen finansial konsumen di sekitar, banderol nilai kompetitor, kondisi finansial bisnis, dan nilai tambah nan bisa Anda berikan ke pembeli.
Menggunakan rumus kalkulasi harga retail nan simpel sebenarnya sudah cukup. Namun, agar bisa bersaing dengan pesaing Anda perlu strategi lebih baik. Untuk memenangkan persaingan dan menghindari kesalahan dalam menentukan nilai retail, berikut ini ada tips menentukan nilai retail nan bisa Anda terapkan:
1. Menentukan Harga Retail Dinamis
Menentukan nilai retail bergerak adalah strategi untuk menetapkan nilai elastis untuk produk sesuai kondisi pasar. Pemilik retail bisa mempertimbangkan beberapa faktor, seperti: permintaan, nilai kompetitor, stok di gudang, dan lain sebagainya. Saat menjalankan strategi nilai retail ini, pemilik toko retail dapat memanfaatkan info intelijen untuk mengupdate nilai secara real-time dengan nilai kompetitor. Strategi ini sangat menantang di e-commerce lantaran perubahan nilai bisa terjadi dalam hitungan menit.
2. Menggunakan HET (Harga Eceran Tertinggi)
Harga satuan tertinggi alias disingkat HET adalah nilai jual produk nan disarankan oleh produsen. Banyak toko retail tidak mau repot menghitung nilai retail sehingga memilih untuk mengikuti HET. Pemilik toko retail tidak perlu menganalisa info konsumen dan perilaku pesaing saat menentukan nilai produk. Namun, kekurangan metode ini adalah toko retail tidak punya kendali untuk menawarkan nilai lebih menarik untuk konsumen.
Produsen menetapkan nilai satuan nan direkomendasikan untuk standarisasi nilai produk di banyak pengecer dan channel penjualan. Ada banyak aspek nan mempengaruhi produsen menetapkan HET, seperti: produsen punya daya tawar, produk punya eksklusivitas khusus, patokan dari manajemen produsen, dan untuk menjaga agar tidak ada permainan nilai di pasar.
3. Harga Diskon
Menetapkan nilai retail potongan nilai adalah langkah nan umum digunakan untuk menarik perhatian konsumen. Ada banyak untung menggunakan diskon, salah satunya adalah menarik lampau lintas pengguna ke toko. Cara ini cocok untuk konsumen nan sensitif terhadap harga. Namun, langkah ini dapat merusak reputasi Anda sebagai toko retail dari eksklusif ke retail murah. Penetapan nilai potongan nilai tidak bisa untuk jangka waktu lama. Ketergantungan potongan nilai dapat merusak margin Anda.
4. Harga Berganda (Bundling)
Strategi menentukan nilai berganda alias bundling adalah langkah untuk menetapkan nilai nan paling banyak digunakan. Dengan metode ini, penjual bisa menjual lebih dari satu produk dengan satu harga. Harga bundling membikin konsumen berpikir nilai masing-masing produk lebih murah. Strategi ini juga bisa dipakai untuk menghabiskan stok produk nan menumpuk di gudang. Contohnya, Anda bisa jual kemeja dan dasi dengan satu nilai sehingga bisa dapat untung daripada jual satuan.
5. Menetapkan Harga Jual Rugi
Tips menentuka nilai retail selanjutnya adalah dengan nilai jual rugi. Caranya pemilik retail alias tenaga kerja toko membujuk konsumen nan beli produk dalam jumlah banyak lampau memberikan nilai spesial. Harga spesial juga bisa diberikan ke pengguna setia nan melakukan pembelian tambahan. Harga spesial hanya diberikan melalui proses negosiasi empat mata. Strategi ini hanya bisa dilakukan ke pengguna nan beli produk secara langsung di toko. Jika terus menerus dilakukan, strategi ini bakal merugikan upaya Anda.
6. Penetapan Harga Keystone
Keystone pricing adalah tips menentukan nilai retail nan cukup umum digunakan saat menjual eceran. Metode ini menentukan nilai jual produk dua kali lipat dari nilai modal alias menambah margin 100%. Strategi ini umumnya digunakan untuk produk nan tidak lenyap pakai, seperti: pakaian, sepatu, tas, dan lainnya. Alasan pemilik retail menggunakan strategi ini adalah untuk menentukan nilai jual lantaran biaya operasional nan tinggi, inventaris nan lambat, dan biaya pengiriman nan besar.
7. Strategi Harga Kompetitif
Tips menentukan nilai retail nan terakhir adalah strategi nilai kompetitif. Pemilik retail melakukan negosiasi ke pemasok untuk mendapat nilai per unit lebih rendah. Jika berhasil, Anda bisa jual nilai produk lebih rendah dibanding nilai pasaran. Namun, perihal ini bisa memukul margin pemasok dan pemilik retail. Negosiasi juga sangat menantang lantaran Anda kudu punya daya tawar.
Sementara itu, jika mau mematok nilai per unit lebih tinggi bisa saja dilakukan. Tapi tantangannya, Anda kudu mengerti kondisi pembeli di sekitar. Pelanggan sebenarnya mau saja bayar lebih mahal untuk produk nan sama ketika dijual di tempat berbeda. Ini artinya, letak juga mempengaruhi banderol nilai produk. Misalnya, sebotol air mineral dijual dua kali lipat di area mall elit.
Menetapkan nilai retail kudu melibatkan beragam faktor, seperti: produk, merk, kesiapan di pasar, sasaran konsumen, nilai kompetitor, dan lainnya. Pilihlah salah satu strategi nan paling tepat menurut Anda untuk digunakan dalam jangka panjang. Hal ini bakal memudahkan Anda mengembangkan usaha. Tidak perlu repot mengurusi harga, lantaran pasti ada perihal lain nan lebih krusial dari itu.