Setelah dihantam pandemi Covid-19, bisnis retail mendapatkan banyak tantangan untuk bangkit kembali. Banyak juga upaya retail nan tutup lantaran tak kuat terkena akibat pandemi. Tantangan upaya retail tidak semua sama. Ada nan mengalami penurunan pendapatan, namun ada juga nan memperoleh keuntungan. Bisnis perlengkapan medis, obat, dan bahan pokok relatif kondusif dibanding retail busana alias peralatan elektronik dan IT.
Bisnis retail nan sedang berupaya bangkit, sekarang menghadapi banyak tantangan. Salah satunya dari upaya retail skala mini dan menengah nan banyak bermunculan. Masuknya produk impor dengan nilai murah cukup menggangu brand nan sudah lama beredar. Loyalitas pengguna juga mulai goyang lantaran retail kelas mini dan menengah datang lebih dekat dengan letak pelanggan.
Selain itu, ada banyak tantangan upaya retail lainnya nan muncul setelah pandemi berakhir. Beberapa tantangan di bawah ini tetap bisa ditangani dengan langkah nan tepat. Bagaimanapun juga, untuk menjadi upaya retail nan sukses tantangan bukan sesuatu nan kudu dihindari. Dengan info dan teknologi nan tepat, retail dapat menemukan langkah baru untuk membikin pembeli datang kembali, dan membeli lebih banyak.
1. Semakin Banyak Pilihan Metode Belanja
Saat pandemi banyak orang memilih shopping secara online. Karena terlalu sering dan lama shopping online, membikin banyak konsumen jadi semakin terbiasa. Ditambah lagi, katalog produk nan komplit dan waktu pengiriman nan lebih sigap membikin banyak orang suka shopping online. Untungnya, tetap cukup banyak orang memilih shopping secara konvensional dengan langsung datang ke toko.
Jika tidak bisa menemukan produk nan dicari di online, orang-orang bakal membelinya langsung di toko fisik. Apalagi, jika nilai produk nan ditawarkan tidak jauh berbeda. Pelanggan nan senang berpindah-pindah antara shopping online dan offline menjadi tantangan upaya retail saat ini. Jika terlalu nyaman di online, Anda bakal kehilangan pengguna nan suka shopping offline, begitupun sebaliknya.
Perilaku pengguna nan berubah adalah kerap membandingkan harga di retail online dan offline. Jika nilai di toko lebih mahal, pengguna bakal beli secara online…toh waktu pengantarannya juga hanya 1 alias 2 hari. Selain itu, ada juga pengguna nan mencari produk di offline agar bisa memandang bentuknya langsung, tapi membelinya secara online.
Solusi untuk mengatasi tantangan upaya retail ini adalah Anda bisa rancang penjualan Omnichannel. Produk dan jasa bisa ditawarkan secara online alias offline. Berikan pengalaman lebih komplit agar pengguna bisa beli lewat media sosial alias chat. Data konsumen nan terpisah-pisah di banyak channel bisa disatukan dengan support aplikasi ERP untuk Retail. Tujuannya agar info konsumen tersinkronisasi ke semua channel penjualan.
2. Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental Karyawan
Setelah sukses melalui pandemi Covid 19, perusahaan retail sedang berupaya bangkit. Namun, di saat kondisi ekonomi nan kurang stabil muncul banyak pesaing mulai dari retail skala mini menengah hingga retail online. Beratnya persaingan dan tuntutan untuk bangkit membikin banyak tenaga kerja nan menangani penjualan langsung menghadapi banyak tekanan mental.
Di sisi lain, perusahaan tetap kudu memutuskan banyak efisiensi biaya untuk menjaga perusahaan tetap dapat bertahan. Hal ini berakibat pada menurunnya tingkat kesejahteraan tenaga kerja ritel. Peningkatan masalah pada kesehatan mental juga dialami oleh level manajerial. Perusahaan retail kudu menangani masalah ini agar tenaga kerja merasa lebih senang dan membikin upaya bertumbuh.
Solusi dari tantangan upaya retail ini adalah dengan membangun budaya penuh kasih dan positif untuk tingkatkan kesejahteraan. Menciptakan suasana kerjanya nan nyaman dan penuh senyum dapat menurunkan tingkat stress. Rancang program alias aktivitas di luar jam kerja nan bermaksud meningkatkan hubungan sosial. Supaya setiap tenaga kerja punya kawan untuk berbagi cerita, dan tidak merasa sendirian menghadapi semua masalahnya.
3. Pelanggan Mengutamakan Pengalaman Belanja
Pengalaman shopping nan menyenangkan berkontribusi dalam meningkatkan loyalitas. Pelanggan nan mendapat pengalaman jelek saat pertama kali belanja, kemungkinan besar tidak bakal datang kembali. nan lebih parah mereka tidak bakal merekomendasikan toko Anda ke banyak orang. Pengalaman shopping bisa banyak bentuknya, mulai dari: letak strategis, parkir luas, suhu toko nan nyaman, sampai nilai nan terjangkau.
Banyak orang bekerja dengan melayani orang lain, mulai dari konsumen bisnisnya sampai pemimpin di kantor. Oleh lantaran itu, mereka berambisi mendapat perlakuan nan sama saat berbelanja. Meskipun potongan nilai dan promosi bisa memberi pengalaman shopping nan menyenangkan, namun personalisasi kebutuhan pengguna adalah perihal nan utama.
Saat ini, banyak bisnis retail dituntut untuk mengetahui produk apa saja nan paling cocok dijual untuk konsumen di lingkungannya. Meskipun toko Anda punya banyak cabang, namun demografi pengguna nan datang di setiap toko pasti berbeda. Mengenal pengguna dari apa nan paling banyak dibeli dapat membantu pemilik retail untuk memetakan pengguna dan mendorong loyalitas.
Solusi tantangan upaya retail ini adalah Anda perlu support software ERP untuk menganalisa produk apa nan paling dibutuhkan di toko Anda. Wawancara ke beberapa pengguna juga membantu memperkuat analisa info pelanggan. Sebesar apapun skala upaya retail Anda, mengetahui minat pengguna tidak bakal pernah merugikan jadi bisa dilakukan oleh siapa saja selama ada kemauan untuk tumbuh.
4. Banyak Media Pemasaran, Pesan Jadi Terpecah
Teknik pemasaran modern saat ini mewajibkan pemilik upaya untuk menggunakan beragam channel pemasaran, mulai dari: chat, email, sampai media sosial. Komunikasi melalui banyak channel sangat krusial untuk menjangkau segmen konsumen nan berbeda sekaligus meningkatkan pengalaman pengguna pada brand.
Sayangnya, info pengguna di setiap channel tidak bisa diintegrasikan begitu saja. Jika semua tim peasaran Anda tidak bekerjasama, pengguna bakal terganggu dengan pesan nan terus berulang. Bombardir info ke pengguna dapat menimbulkan pengaruh jelek dan membikin pengguna beranjak ke upaya retail lain nan pesannya jelas dan selaras.
Solusi dari persoalan ini adalah Anda kudu memastikan semua tim pemasaran mempunyai pemahaman nan sama. Strategi pemasaran nan jelas memastikan semua channel dapat bekerjasama dan tidak bertentangan satu sama lain. Pada akhirnya, pesan dapat sampai ke pengguna sekaligus lebih menghemat waktu dan uang.
5. Pengalaman Belanja nan Lancar di Offline dan Online
Jika upaya retail Anda sudah mempunyai channel shopping offline dan online, itu bagus. Tantangan upaya retail lain nan kudu Anda hadapi adalah mengintegrasikan info pengguna nan shopping online ke toko retail fisik. Pelanggan tidak mau direpotkan mengisi ulang info pribadi untuk mendapatkan potongan nilai khusus. Integrasikan info pengguna di online dan offline untuk ciptakan pengalaman shopping nan lancar.
Jika pemilik retail dapat menciptakan pengalaman shopping online dan offline nan lancar dan saling terintegrasi, pengguna tidak bakal lagi membanding-bandingkan pelayanan di kedua channel penjualan tersebut. Data pengguna nan terpusat dapat membantu pemilik retail untuk membangun pengalaman shopping nan lancar. Mulailah buat sistem info pengguna nan terpusat dan mudah diakses dengan support ERP.
6. Mengelola Komunikasi Internal dan Lintas Divisi
Retail adalah adalah salah satu upaya nan mempunyai operasional kompleks. Karena banyaknya jumlah tenaga kerja dan luasnya pembagian bagian membikin pengelolaan komunikasi internal jadi tantangan upaya retail nan cukup susah ditangani. Komunikasi lintas bagian nan tidak efisien membikin proses upaya terganggu. Jangan sampai korbankan waktu, tenaga, dan duit Anda nan berbobot hanya untuk mengurusi masalah internal.
Solusi dari tantangan upaya retail ini adalah dengan penerapan sistem ERP di retail Anda. Sistem ERP dapat mengelola komunikasi internal perusahaan dengan langkah memusatkan semua operasional bisnis. ERP dapat menghasilkan laporan real time dari setiap divisi, otomatisasi pembagian tugas, dan memastikan semua proses melangkah lancar.
Solusi dari Berbagai Tantangan Bisnis Retail
Software ERP untuk Retail adalah solusi dari beragam tantangan upaya retail saat ini. Sistem ERP sudah disesuaikan untuk kebutuhan upaya retail. Data penjualan, stok di gudang, dan manufaktur bisa saling terhubung. Data real-time memudahkan Anda mengambil keputusan dengan sigap tanpa drama nan membikin stress. ERP untuk Retail juga memudahkan Anda untuk memahami perilaku pelanggan, seperti: Kapan mereka belanja, produk apa nan sering dibeli, apakah promosi tepat sasaran.
Di Bhinneka, Anda bisa temukan beragam solusi upaya untuk mempermudah operasional toko retail. Salah satu jasa unggulan kami adalah ERP untuk Retail yang membikin keahlian toko lebih efektif dan efisien. Hubungi kami untuk mempelajari jasa ERP lebih lanjut:
Telepon : (021) 2929-2828
WhatsApp : 0821-1252-9122
Email : corporate@bhinneka.com