Universitas Harvard Turun Peminat, Apa Alasannya?

Sedang Trending 9 bulan yang lalu

Jakarta -

Universitas Harvard merupakan salah satu dari banyaknya kampus favorit di dunia, Bunda. Bahkan, lembaga ini sempat disebut paling prestise dan bergengsi.

Tercatat, ada jutaan calon mahasiswa nan setiap tahunnya berjuang mati-matian demi bisa berkuliah di sana. Namun seiring berjalannya waktu, kebenaran baru menyebut bahwa Harvard mulai kehilangan peminat.

Menurut laporan Wall Street Journal (WSJ), tingkat pendaftaran ke Universitas Harvard turun ke level terendah dalam empat tahun terakhir. Bahkan, pihak kampus juga mengakui bahwa universitas tersebut hanya menerima 54.008 pendaftar untuk angkatan kelulusan 2028.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Tahun sebelumnya, Harvard mempunyai nyaris 57 ribu pendaftar. Sedangkan untuk dua tahun sebelumnya, masing-masing sekitar 61 ribu pendaftar dan nyaris 58 ribu pendaftar.

Dari info tersebut, tercatat bahwa penurunan total pelamar sebesar 5 persen didahului oleh penurunan pendaftaran awal ke Harvard sebesar 17 persen. Tak diketahui dengan pasti apa penyebab penurunan nomor pendaftar tersebut. Namun, perihal ini sempat dikaitkan dengan kekacauan nan terjadi di Palestina.

"Tidak jelas kenapa jumlah pendaftaran mahasiswa menurun," demikian laporan melansir Wall Street Journal (WSJ), dikutip Rabu (3/4/2024).

Dari info nan diperoleh, ada dugaan nan menyebut Harvard mengalami penurunan fans sejak mantan Presiden sekolah tersebut, Claudine Gay, mengundurkan diri. Hal ini terjadi setelah dia menghadapi tuduhan plagiarisme dan tidak menanggapi antisemitisme di universitas dengan cukup mendesak.

Sebuah komite nan dipimpin oleh personil Kongres dari Partai Republik sedang menyelidiki tanggapan Harvard terhadap antisemitisme. Investigasi sedang berlangsung, dan komite juga menyelidiki sekolah lain, termasuk Rutgers University dan University of California, Berkeley.

Sejumlah murah hati utama Harvard dan majelis alumni mengatakan mereka tidak puas dengan upaya universitas dalam melindungi siswa Yahudi.

Saat Harvard mulai kehilangan peminat, universitas bergengsi lain nan masuk dalam grup Ivy League justru mengatakan jumlah pendaftaran mereka terus bertambah. Universitas Pennsylvania dan Universitas Yale mengatakan mereka menerima pendaftaran terbanyak dalam sejarah mereka, dengan masing-masing lebih dari 65 ribu dan sekitar 57 ribu pelamar.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI. 


Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis! 

(AFN/AFN)

Selengkapnya
Sumber Info Kesehatan Kincaimedia
Info Kesehatan Kincaimedia