Pj Bupati Bandung Barat, Arsan Latif memberikan simbol beras kepada penduduk Bandung Barat (foto: Forkopim/ Deden)
Bandung Barat | SekitarKita.id,- Pemda Kabupaten Bandung Barat Gerak Cepat (gercep). Alokasi 100 ton beras di 5 titik di seluruh KBB ini bermaksud untuk menekan inflasi nilai beras nan sedang naik di pasaran.
Hal ini dilakukan KBB bekerjasama dengan PT Bulog untuk program operasi pasar beras murah agar masyarakat terpenuhi bakal kebutuhan pasokan beras ini.
Langkah Ini memastikan pengedaran beras nan efektif dan merata ke seluruh desa di Bandung Barat, membantu meringankan beban masyarakat mengenai nilai beras.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Memang, kenaikan nilai beras nan mencapai Rp.14.000/kg tentu berakibat signifikan terutama pada tingkat inflasi di Kabupaten Bandung Barat.
Langkah-langkah seperti alokasi beras murah dan operasi pasar mungkin dapat memberikan sedikit kelonggaran kepada masyarakat di tengah situasi ini.
Dari operasi pasar ini, Pemda menjual beras kepada masyarakat dengan nilai Rp10 ribu/kg nan dikemas per 5kg seharga Rp50 ribu.
Pemda Bandung Barat memberikan solusi praktis untuk meringankan beban ekonomi masyarakat di tengah kenaikan nilai beras.
Subsidi sebesar Rp20 ribu untuk setiap paket beras nan disebar adalah tindakan proaktif dan strategis. Selain membantu meringankan beban masyarakat.
Dan juga dapat mengantisipasi potensi kelangkaan beras di pasar. Sebagai upaya untuk pencegahan nan dilakukan oleh Kabupaten Bandung Barat!
Halaman : 1 2 Selanjutnya