Avatar: The Last Airbender
Episode pertama dari penyesuaian live action Avatar: The Last Airbender patut disambut secara positif.
Versi live action dari Netflix ini hanya terdiri dari 8 episode, dibandingkan dengan 20 bagian dari Book Water jenis animasi. Menyenangkannya sudah keluar keseluruhannya dan bisa ditonton sampai habis.
Jika mau membandingkan dengan jenis animasinya pun, segera dapat memutarnya, tetap tetap di OTT nan sama ialah Netflix.
Kesan Pertama
Berkesan untuk menonton bersama-sama, epsiode pertama, hanya membikin kami nan beruntung menyaksikan, dapat mendiskusikan secara positif.
Bagi fans animasinya, memang terasa, ada perbedaan mendasar dalam pembukaannya.
Terasa Aang dalam adegan-adegannya lebih logis dibandingkan jenis animasinya . Tepatnya logis dewasa, sedangkan sisi animasinya nan memang ditujukan untuk anak remaja, terasa ada emosi pemberontakan remaja tertanam dan juga pemikiran Aang terbangun dari sisi pemberontakan tersebut.
Adapun jenis live action, terasa dengan cepatnya aang menerima realita bakal dirinya setelah terbangun dari tidurnya nan lelap. Namun tentunya tetap ada pergolakan jiwa mendalam, dan satu pertanyaan nan terlihat sangat membayanginya hingga akhir bagian 1.
Hal lain nan patut diacungi jempol adalah gimana segi aksi, pertempuran, CGI, hingga set tempatnya telah menghasilkan hasil nan mengagumkan.
Saat pembukaan bagian 1, terasa dengan lama nan lebih panjang memberikan ruangbagi penonton untuk menerima penjelasan pengembangan alur cerita secara lebih mendalam dan ini melegakan bagi beberapa penonton.
Namun bagi fans absolut animasinya, tentunya bakal merasa terkhianati , dengan pengembangan cerita secara lebih mendalam.
Pro dan kontra memang terjadi selama pembahasan serial ini , namun Cinemags tetap beranggapan bahwa showrunner Albert Kim dan timnya sukses melakukan modifikasi cerita dengan sangat baik.
Mereka bisa merangkum cerita nan kompleks menjadi bagian nan padat dan memikat, tanpa kehilangan prinsip dari cerita aslinya.
Adaptasi ini juga membuktikan bahwa sebuah movie alias serial penyesuaian tetap bisa setia dengan sumber aslinya meskipun mengalami modifikasi.
Kesimpulan Cinemags .
Serial ini menampilkan pengembangan dan modifikasi nan cukup sukses meningkatkan kedalaman cerita nan sudah bagus dari animasinya.
Kompleksitas, emosi, dan kedalaman karakter-karakter dalam jenis live action ini memberikan pengalaman nan lebih memuaskan bagi penonton.
Secara keseluruhan, bagian pertama Live Action Avatar: The Last Airbender sukses menangkap prinsip dari cerita aslinya sembari memberikan sentuhan nan segar dan mendalam.
Ending nan menarik membikin penasaran untuk memandang episode-episode selanjutnya, dan mengukuhkan posisi serial ini sebagai penyesuaian nan layak ditonton.
Yip…yip, kami tunggu bagian kedua dan ketiga .