Penyebab Sensor Oksigen Mobil Kotor dan Apa Pengaruhnya

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

Salah satu komponen sensor krusial nan ada di mesin mobil adalah sensor oksigen alias sensor O2. Sensor oksigen berfaedah untuk mengukur kadar oksigen dalam gas buang kendaraan, untuk mengukur efisiensi mesin. Mesin bensin bekerja dengan membakar campuran udara dan bahan bakar. Campuran ini perlu dibakar pada rasio nan tepat agar dapat bekerja se-efisien mungkin.

Rasio campuran bahan bakar dan oksigen bisa dikatakan boros, jika tidak ada cukup oksigen dalam campuran. Sebaliknya disebut irit jika ada terlalu banyak oksigen. Terlalu royal alias irit keduanya dapat menyebabkan emisi rawan dan berpotensi merusak mesin. Untuk itu diperlukan sensor oksigen sebagai input ke engine control unit (ECU), untuk bisa mengatur semburan bahan bakar ke ruang bakar. Tentunya agar tercipta rasio campuran bahan bakar dan oksigen nan ideal.

Namun seiring usia, sensor oksigen bakal kotor dan bisa berakibat pada hasil pembacaan nan tidak akurat. Ada tiga penyebab utama nan membikin sensor oksigen jadi kotor. Pertama adalah kerak karbon dari sisa pembakaran, kemudian akibat dari unsur timbal pada bahan bakar, dan kontaminasi cairan coolant pada pembakaran.

Baca Juga : Mesin Tiba-tiba Pincang, Ini Beberapa Penyebabnya

Sensor oksigen perlu dibersihkan secara berkala menggunakan cairan unik nan kondusif untuk sensor sensitif. Pembersihan ini juga sebaiknya dilakukan oleh mekanik professional. Berkendara dengan sensor oksigen nan kotor bisa menimbulkan masalah. Mulai dari konsumsi bahan bakar nan boros, hingga performa mobil nan menurun. Sensor oksigen nan kotor juga bisa membikin idle mobil jadi tidak stabil dan mobil terasa tersendat-sendat saat melaju.

Selengkapnya
Sumber Informasi Otomotif Deltalube
Informasi Otomotif Deltalube