BANGBARA.COM - Stres semakin menjadi ancaman kesehatan serius di era modern, terutama bagi para pekerja. Kebiasaan jelek seperti merokok sering kali diambil sebagai pelarian dari stres, nan justru meningkatkan akibat kesehatan jangka panjang. Beberapa produk tembakau alternatif, seperti rokok elektronik dan kantong nikotin, muncul sebagai opsi bagi mereka nan mau beranjak dari merokok tanpa kudu berakhir mendadak, menawarkan pendekatan berjenjang dalam mengurangi akibat kesehatan akibat stres.
Dr. Puspita Tri Utami dari Kementerian Kesehatan menjelaskan bahwa stres bisa berakibat pada kesehatan mental dan fisik. Stres psikologis dapat memicu gangguan emosional seperti depresi, sedangkan akibat bentuk bisa berkisar dari masalah jantung hingga gangguan kekebalan. Beliau menekankan pentingnya menjaga kesehatan mental untuk menghindari akibat jelek hormon kortisol pada tubuh. Diskusi ini diselenggarakan oleh Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (MASINDO) nan menyoroti pentingnya kesadaran terhadap akibat kesehatan mental.
Psikolog Sukmayanti Rafisukmawan menyarankan pendekatan berjenjang bagi perokok nan mau berakhir namun kesulitan melakukannya langsung. Menurutnya, upaya mendadak seringkali kandas dan memicu kekhawatiran tinggi, sehingga dia merekomendasikan penggunaan produk tembakau pengganti sebagai langkah awal nan dapat mengurangi kecanduan dengan akibat lebih rendah. Konseling psikologis juga disarankan untuk membantu menjaga kestabilan emosi dalam menghadapi stres.
Dr. Andri Kelvianto, seorang master ahli gizi klinik, menambahkan bahwa pendekatan berjenjang juga efektif dalam menangani kebiasaan makan berlebihan nan disebabkan oleh stres. Mengganti makanan manis dengan pemanis bebas kalori adalah salah satu langkah mengurangi pengaruh negatif dari "emotional eating." Ia mengusulkan strategi pengurangan akibat untuk merokok dan emotional eating sebagai langkah praktis dalam menurunkan stres tanpa perubahan drastis nan susah dipertahankan.
Sumber : VRITIMES
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian alias keseluruhan tulisan
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Editor: Abdul Kholilulloh