Pemerintah bakal kenai micin cukai, 9 bahan makanan ini bisa jadi pengganti MSG

foto: freepik.com

- Presiden Joko Widodo telah menandatangani peraturan turunan dari Undang-Undang Kesehatan No. 17 Tahun 2023, setahun setelah UU baru tersebut disahkan. Dalam Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2024 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No. 17 Tahun 2023 mengenai Kesehatan, terdapat ketentuan mengenai penjualan pangan olahan siap saji dengan batas kadar gula, garam, dan lemak (GGL).

Tercantum dalam pasal 194, pemerintah membatasi kandungan gula, garam, dan lemak pada pangan olahan siap saji nan merujuk pada produk nan dijual di restoran, rumah makan, alias upaya jasa boga lainnya. Penetapan pemisah maksimal kandungan gula, garam, dan lemak bakal dikoordinasikan oleh menteri nan berwenang. Selain itu, pemerintah sekarang mempunyai kewenangan untuk menerapkan cukai pada pangan olahan.

"Selain penetapan pemisah maksimum kandungan gula, garam, dan lemak, pemerintah pusat dapat menetapkan pengenaan cukai terhadap pangan olahan tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan," tulis PP nan diteken pada 26 Juli 2024 tersebut.

Aturan tersebut juga mengharuskan setiap perseorangan nan memproduksi, mengimpor, alias mendistribusikan pangan olahan, termasuk pangan olahan siap saji, untuk mencantumkan label gizi pada produk mereka. Selain minuman berpemanis dalam kemasan, beragam peralatan lain seperti rumah, makanan sigap saji, tisu, ponsel, monosodium glutamate (MSG) alias micin, batu bara, deterjen, hingga tiket konser juga termasuk dalam pra-kajian objek nan dikenakan cukai.

Saat ini, pemerintah baru menerapkan cukai terhadap tiga barang, ialah hasil tembakau alias rokok, etil alkohol, dan Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA). Menanggapi perihal tersebut, Anda bisa mulai mengganti penggunaan micin dengan bahan makanan lainnya. Selain bebas cukai, bahan makanan ini juga dinilai lebih menyehatkan dibandingkan micin. Berikut sembilan bahan makanan nan bisa jadi pengganti MSG, dilansir BrilioFood dari beragam sumber pada Jumat (2/8).

1. Garam laut.

foto: freepik.com

Garam laut dapat memberikan rasa asin nan kuat tanpa menambahkan bahan tambahan kimia. Meskipun mengandung natrium, garam laut juga mengandung mineral alami nan dapat berfaedah bagi tubuh jika digunakan dalam jumlah moderat.

2. Bawang putih.

foto: pexels.com

Bawang putih mengandung senyawa allicin nan mempunyai sifat antiinflamasi dan antibakteri. Selain memberikan rasa umami, bawang putih dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menurunkan tekanan darah.

3. Bawang merah.

Bawang merah kaya bakal flavonoid dan senyawa antioksidan nan berfaedah untuk melawan radikal bebas dan meningkatkan kesehatan jantung. Rasa manis dan aroma bawang merah dapat meningkatkan cita rasa masakan.

4. Jamur.

foto: pexels.com

Jamur, terutama jenis shiitake, mengandung glutamat alami nan memberikan rasa umami. Selain itu, jamur kaya bakal vitamin D, antioksidan, dan serat, serta mempunyai sifat anti-inflamasi.

5. Kecap asin.

Kecap asin mengandung natrium dan memberikan rasa umami. Kecap nan terbuat dari fermentasi kedelai juga mengandung isoflavon nan dapat berkontribusi pada kesehatan jantung. Namun, konsumsinya kudu diperhatikan lantaran kandungan garam nan tinggi.

6. Tomat.

foto: pexels.com

Tomat mengandung likopen, antioksidan nan dapat membantu melindungi tubuh dari beragam penyakit, termasuk kanker. Tomat juga memberikan rasa manis dan masam nan dapat meningkatkan cita rasa masakan.

7. Kaldu sayuran.

Kaldu sayuran buatan sendiri dapat memberikan rasa nan kaya tanpa tambahan natrium berlebih. Kaldu ini juga mengandung nutrisi dari sayuran nan digunakan, mendukung kesehatan pencernaan dan hidrasi.

8. Pasta ikan alias terasi.

Pasta ikan dan terasi mempunyai rasa umami nan kuat dan kaya bakal protein. Makanan ini juga mengandung masam lemak omega-3 nan berfaedah untuk kesehatan jantung dan otak.

9. Rempah-rempah.

Rempah-rempah seperti oregano, thyme, dan paprika tidak hanya menambah aroma dan rasa masakan, tetapi juga kaya bakal antioksidan dan senyawa anti-inflamasi. Beberapa rempah juga dapat membantu meningkatkan metabolisme dan pencernaan.

Perbandingan dengan micin.

1. Kesehatan.

Micin (MSG) dapat menyebabkan reaksi pada beberapa individu, seperti sakit kepala alias reaksi alergi. Sebaliknya, bahan alami di atas umumnya lebih kondusif dan kaya bakal nutrisi nan berfaedah bagi kesehatan.

2. Nutrisi.

Banyak pengganti micin mengandung vitamin, mineral, dan antioksidan nan bermanfaat, sedangkan micin hanya memberikan rasa tanpa nilai gizi.

3. Pengaruh terhadap kesehatan jangka panjang.

Menggunakan bahan alami sebagai pengganti micin dapat mendukung pola makan nan lebih sehat, serta membantu mengurangi akibat penyakit mengenai konsumsi natrium dan bahan tambahan makanan.

(brl/mal)