– Pasar mata uang digital mengawali Oktober dengan penurunan nan signifikan, dan rally ‘Uptober’ nan diharapkan sekarang terancam lantaran ketegangan geopolitik nan meningkat antara Israel dan Iran.
Pasca serangan rudal nan diluncurkan terhadap Israel, ketidakpastian dunia pun berakibat pada beragam pasar, termasuk kripto.
Sebagaimana diketahui, Iran melancarkan serangan sebagai jawaban atas tindakan militer Israel yang melibatkan invasi ke Lebanon Selatan dan pembunuhan pemimpin Hezbollah, Hassan Nasrallah nan didukung Iran. Melansir dari coingape.com, bentrok ini memang bukan pertama kali nan terjadi, namun meningkatnya intensitas ketegangan telah mengguncang pasar keuangan, termasuk kripto.
Data dari Coinglass menunjukkan lebih dari US$ 351 juta telah dilikuidasi dari pasar mata uang digital dalam 24 jam terakhir. Harga Bitcoin misalnya, turun di bawah US$ 63.000 sebagai respon terhadap berita serangan Iran ini. Ketika bentrok besar terjadi, penanammodal condong panik dan menjual aset-aset beresiko seperti kripto, nan sangat terpengaruh oleh ketidakpastian global.
Baca Juga: The Fed Pertimbangkan Potong Lagi Suku Bunga 50 Bps, Pasar Kripto Masih Lesu
Situasi serupa terjadi pada April lampau ketika Iran menyerang Israel sebagai jawaban atas serangan udara nan menewaskan seorang jenderal Iran. Saat itu, Bitcoin turun 8 persen dan pasar mata uang digital lainnya juga mengalami penurunan. Kali ini, para analis memperingatkan bahwa serangan Iran bisa lebih besar dan pasar mata uang digital berpotensi jatuh lebih dalam.
Penurunan nilai mata uang digital ini sebenarnya tidak mengejutkan banyak orang. Sebelumnya, Bitcoin memang sudah diperkirakan bakal terkoreksi Setelah turun dari US$ 65.000. Ketegangan Israel dan Iran hanya mempercepat penurunan ini.
Mata duit mata uang digital lainnya seperti Ethereum (ETH) dan Solana (SOL) juga mengalami penurunan titik total nilai pasar mata uang digital secara keseluruhan telah turun, dan banyak penanammodal mulai kehilangan kepercayaan. Hal ini bisa memicu lebih banyak tindakan jual panik dan likuidasi di pasar.
Ketegangan geopolitik ini juga memicu kembalinya FUD alias ketakutan di pasar kripto. Sebelumnya, pasar menunjukkan tanda-tanda ‘greed’ setelah nilai Bitcoin sempat menembus US$ 65.000 pada minggu lalu. Namun, platform analitik berjulukan Santiment memprediksi bahwa FUD bisa membawa perubahan besar di pasar.
Menurut Santiment, sentimen optimis nan tinggi di pasar sebenarnya menjadi tanda bahwa puncak nilai sudah dekat. Dengan adanya tegangan ini, tindakan jual panik bisa terjadi dalam waktu dekat. Meskipun demikian, santimen juga memperkirakan bahwa setelah FUD mereda, pasar mata uang digital bisa kembali pulih dan melanjutkan tren kenaikannya.
Disclaimer: Semua konten nan diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan nan telah tayang di bukan nasihat investasi alias saran trading.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata uang digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.
Iqbal Maulana
Penulis nan senang mengawasi pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari perihal baru dan berjumpa dengan orang baru.