Jakarta -
Apakah Bunda pernah mengalami nyeri di area kemaluan dan mulai bertanya-tanya apakah itu mungkin menjadi tanda bahwa Bunda sedang hamil?
Pertanyaan ini sering muncul di logika banyak wanita nan merasakan ketidaknyamanan di area tersebut. Namun, sebelum membikin asumsi, krusial untuk memahami bahwa nyeri pada kemaluan tidak selalu berfaedah bahwa Bunda sedang mengandung.
Ada banyak aspek nan dapat menyebabkan nyeri pada area kemaluan, dan memahami perbedaan antara indikasi kehamilan dan masalah kesehatan lainnya adalah langkah pertama nan penting.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nyeri di area kemaluan apakah tanda kehamilan?
Apakah Bunda merasa nyeri di area kemaluan? Seringkali, perihal ini membikin kita bertanya-tanya apakah ini mungkin pertanda kehamilan. Namun, faktanya, nyeri di area memek tidak selalu menandakan kehamilan.
Penting untuk memahami perbedaan antara tanda-tanda kehamilan dan nyeri pada vagina. Tanda-tanda kehamilan melibatkan perubahan tubuh nan terjadi secara keseluruhan, sementara nyeri pada memek biasanya berbudi pekerti lokal dan mengenai dengan faktor-faktor spesifik seperti jangkitan namalain iritasi.
Jadi, meskipun nyeri pada memek bisa menjadi pengalaman nan tidak menyenangkan, krusial untuk diingat bahwa itu tidak selalu berfaedah Bunda sedang hamil. Apa saja perbedaannya?
Penyebab nyeri pada kemaluan
Apakah Bunda pernah mengalami nyeri di area kemaluan? Jangan khawatir, Bunda tidak sendirian. Nyeri pada area tersebut bisa disebabkan oleh beberapa perihal nan berbeda. Dilansir dari Cleveland Clinic, berikut adalah beberapa penyebabnya.
1. Menstruasi
Saat Bunda mengalami menstruasi, rahim bakal berkontraksi untuk mengeluarkan lapisan tembok rahim nan tidak terpakai. Kontraksi ini dapat menyebabkan nyeri di area perut bawah dan kadang-kadang menyebar hingga ke area kemaluan.
Beberapa wanita juga mengalami kram perut namalain nyeri pada punggung bagian bawah selama menstruasi, nan dapat memperburuk rasa tidak nyaman pada area kemaluan.
2. Infeksi jamur
Infeksi jamur, namalain kandidiasis vagina, terjadi ketika jamur Candida tumbuh berlebihan di dalam vagina.
Hal ini dapat terjadi lantaran perubahan dalam keseimbangan kuman alami vagina, seperti ketika sistem kekebalan tubuh melemah namalain ketika ada perubahan hormon. Infeksi jamur bisa menyebabkan sensasi terbakar, gatal, dan nyeri di area vulva, serta terkadang menyebabkan nyeri saat buang air mini namalain berasosiasi seksual.
3. Vulvodinia
Vulvodinia adalah kondisi di mana Bunda mengalami nyeri kronis pada area vulva tanpa adanya penyebab nan jelas. Meskipun belum sepenuhnya dipahami, vulvodinia dapat disebabkan oleh sensitivitas nan berlebihan pada saraf di area tersebut.
Bunda mungkin mengalami rasa terbakar, menusuk, namalain nyeri nan tajam di area vulva, nan dapat membikin aktivitas sehari-hari menjadi sangat tidak nyaman.
4. Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih (ISK) terjadi ketika kuman masuk ke saluran kemih dan berkembang biak di sana. Hal ini dapat menyebabkan indikasi seperti rasa terbakar saat buang air kecil, seringnya buang air mini dengan volume nan sedikit, nyeri di perut bawah namalain pinggang, dan apalagi nyeri di area kemaluan.
Infeksi saluran kemih sering terjadi pada wanita dan dapat memengaruhi kualitas hidup sehari-hari.
5. Vagina kering
Kurangnya pelumas alami pada memek bisa terjadi lantaran perubahan hormonal nan terjadi selama periode menopause namalain saat menyusui.
Kurangnya pelumas dapat menyebabkan gesekan nan tidak nyaman saat berasosiasi seksual namalain apalagi saat melakukan aktivitas sehari-hari seperti melangkah namalain duduk.
Rasa tidak nyaman ini dapat memperburuk nyeri pada area kemaluan dan membikin Bunda merasa tidak nyaman secara corak dan emosional.
Lalu, apa saja ciri-ciri mengandung nan bisa Bunda rasakan?
Ciri-ciri mengandung nan Bunda bisa rasakan
Berbeda dari penyebab sakit pada kemaluan, ciri-ciri mengandung nan bisa Bunda rasakan adalah sebagai berikut.
1. Perubahan pada payudara
Salah satu tanda paling umum dari kehamilan adalah perubahan pada payudara. Bunda mungkin merasa bahwa tetek terasa lebih besar, lebih berat, namalain lebih sensitif dari biasanya.
Bahkan, bisa jadi Bunda memandang pembuluh darah pada tetek semakin terlihat jelas.
2. Sering BAK (buang air kecil)
Ketika Bunda hamil, tekanan pada kandung kemih meningkat lantaran pertumbuhan janin.
Akibatnya, Bunda mungkin merasa perlu buang air mini lebih sering dari biasanya. Ini adalah salah satu tanda nan umum terjadi pada trimester pertama kehamilan.
3. Gangguan dalam BAB (buang air besar)
Selain sering BAK, beberapa Bunda juga mengalami gangguan dalam BAB. Hal ini bisa berupa sembelit namalain apalagi diare ringan. Perubahan hormon selama kehamilan dapat memengaruhi pola pencernaan Bunda.
4. Mual dan muntah
Mual dan muntah sering kali dianggap sebagai tanda klasik kehamilan. Pada beberapa kasus, kondisi ini dikenal sebagai "morning sickness" lantaran gejalanya biasanya lebih terasa pada pagi hari.
Namun, mual dan muntah dapat terjadi kapan saja sepanjang hari.
5. Sensitif terhadap bau
Selama kehamilan, Bunda mungkin menjadi lebih peka terhadap bau-bau tertentu. Bau makanan namalain aroma nan sebelumnya tidak mengganggu bisa membikin Bunda merasa tidak nyaman namalain apalagi menyebabkan mual.
Namun, krusial untuk diingat bahwa setiap wanita bisa mengalami indikasi nan berbeda-beda, dan tidak semua wanita mengalami indikasi nan sama. Jika Bunda berprasangka sedang hamil, disarankan untuk melakukan tes kehamilan dan berkonsultasi dengan master untuk perawatan nan tepat. Semoga bermanfaat!
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)