Nestapa! Rumah Rusak di Ngamprah KBB Akibat Pergerakan Tanah Tak Kunjung Diperbaiki Sejak 2023

Sedang Trending 4 minggu yang lalu

KBB, BANGBARA.COM – Cerita pilu datang dari pasangan suami istri Urip Kusnadi (44) dan Waty Sutiawati (46), penduduk Kampung Ciloa RT03/RW02, Desa Mekar Sari, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB). 

Rumah nan mereka tempati mengalami kerusakan parah akibat pergerakan tanah sejak Desember 2023, namun hingga sekarang belum ada perbaikan berfaedah dari pemerintah setempat.

Kerusakan bermulai dari retakan mini nan lama kelamaan membesar hingga menyebabkan longsor di bagian depan rumah. 

Tebing setinggi 5 meter di samping rumah mereka longsor, meninggalkan retakan menganga selebar 5 cm di area teras rumah.

"Awalnya hanya retakan kecil, sekarang sudah longsor bagian depan rumah. Kalau tidak segera diperbaiki, saya cemas rumah ini bisa ambruk," ujar Waty saat ditemui di letak mengutip Sekitarkita.id, Kamis (17/3/2025).

3 Tahun Menanti Janji Pemerintah

Meski kejadian ini sudah berjalan nyaris tiga tahun, Waty mengatakan belum ada support konkret untuk perbaikan rumah dari pihak desa, kecamatan, maupun kabupaten. 

Kendati itu, dirinya tak memungkiri support nan diterima baru sebatas logistik darurat seperti selimut dan makanan saat awal bencana.

"Sudah nyaris tiga tahun sejak pergerakan tanah itu terjadi. Bantuan hanya sebatas logistik awal, selebihnya hanya janji tanpa realisasi. Camat katanya mau koordinasi, tapi sampai sekarang belum ada hasil," keluh Waty.

Karena kondisi rumah nan tidak layak huni dan menakut-nakuti keselamatan, Waty dan dua kepala family (KK) lainnya terpaksa mengungsi dan menyewa rumah milik kerabat dengan biaya Rp700 ribu per bulan.

"Sudah sejak kejadian itu kami mengungsi, lantaran takut rumah ambruk. Setiap hujan deras, tanah terus bergeser dan retakan makin lebar," jelasnya.

Waty pun berambisi pemerintah turun tangan secara nyata. "Jangankan memperbaiki rumah, untuk makan dan biaya sekolah anak saja kami kekurangan. Suami saya kerja serabutan. Saya minta perhatian dari pemerintah," tuturnya dengan mata berkaca.

Belum Ada Tinjauan dari DPRD KBB

Senada dikatakan Urip Kusnadi, suami Waty, dia menyatakan sudah melakukan beragam upaya agar rumah mereka mendapatkan support perbaikan, mulai dari pengajuan ke pemerintah hingga survei lokasi. Namun, hasilnya nihil.

Selengkapnya
Sumber Informasi Berita Bangbara
Informasi Berita Bangbara