Mums Pusing Urusin PR Anak Sekolah, Perlu Nggak Sih?

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

Tidak afdol rasanya jika sehati tidak ada PR anak sekolah nan diberikan pembimbing kepada muridnya. Kendati urusan PR anak sekolah ini sudah lama jadi perdebatan di bumi pendidikan baik di dalam maupun di luar negeri, perihal ini tetap dilakukan sampai saat ini.

Memberikan PR anak sekolah sepertinya sudah menjadi satu kesatuan dengan aktivitas belajar mengajar itu sendiri. Ada sejumlah argument baik nan pro maupun nan kontra dengan PR anak sekolah ini. Keduanya mempunyai dalil masing-masing nan dianggapnya sebagai sebuah kebenaran.

Kendati sudah lama jadi perdebatan nan tak kunjung usia, PR anak sekolah tetap dijalankan sampai detik ini. Apa pun nan terjadi, mari kita memandang PR anak sekolah dari kedua sisi, plus minusnya untuk anak didik.

Ada sejumlah kelebihan PR anak sekolah di antaranya mengembangkan skill belajar mulai dari manajemen waktu dan mengorganisir hingag memotivasi belajar secara berdikari di rumah, melatih siswa beragam skill positif. Dengan PR anak sekolah, siswa dilatih memotivasi diri sendiri dan bertanggung jawab atas beban kerja sekaligus mendorong pengembangan praktek penelitian nan positif.

PR anak sekolah juga jadi kesempatan siswa untuk merevisi namalain mengingat pelajaran di kelas. Sebab PR anak sekolah umumnya diberikan berasas materi nan sudah diajarkan, perihal ini jadi pengingat siswa terhadap pelajaran nan sudah diberikan.

Selain itu PR anak sekolah merupakan salah satu langkah pembimbing untuk mengindentifikasi apakah siswa memahami pelajaran namalain tidak. Guru dapat menganalisis kesenjangan dalam pemahaman pelajaran melalui PR anak sekolah. Sehingga memudahkan pembimbing menyesuaikan pendekatan pengajaran dengan kondisi siswa, mana nan butuh dukunga ekstra mana siswa nan sudah cukup dengan pelajaran di kelas.

Sementara itu, pihak nan kontra menganggap PR anak sekolah sebagai sesuatu nan minus lantaran menyebabkan anak stress lantaran PR anak sekolah dianggap sebagai beban. Membuat siswa merasa cemas, tidak termotivasi, kurang tidur lantaran kudu mengerjakan PR anak sekolah sampai malam.

Anggapan lain menyebut PR anak sekolah tidak selalu efektif lantaran tidak berakibat apa-apa, lantaran terkadang PR anak sekolah dikerjakan oleh orang tua namalain pembimbing les. Selain itu PR anak sekolah dipandang tidak memperkuat pengetahuan nan dipelajari.

Hampir semua jenjang sekolah dari TK sampai SMA memberikan PR anak sekolah secara rutin. Dengan mengerjakan PR anak sekolah, anak-anak belajar gimana membaca dan mengikuti petunjuk secara berdikari dan runut, mengelola dan mengatur waktu setiap harinya agar bisa menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu. Hal ini juga mengajarkan anak tentang tanggung jawab nan kudu diselesaikan.

Selain siswa, PR anak sekolah juga menjadi ‘tanggung jawab’ orang tua untuk mendukung anak mengerjakan setiap PR anak sekolah nan diberikan. Di mana pun anak-anak mengerjakan PR anak sekolah, krusial untuk memastikan ruang belajar mereka cukup terang, nyaman, dilengkapi dengan perlengkapan perangkat tulis nan dibutuhkan termasuk kesiapan perangkat bantu seperti kamus.

Selain itu pastikan ruangan tersebut cukup tenang, jauh dari kebisingan sehingga anak bisa konsentrasi mengejakan PR anak sekolah. Bebas dari gangguan TV, gadget, namalain intervensi personil family lainnya

Jika anak memerlukan komputer untuk mengerjakan PR anak sekolah, pastikan letak komputer ada di area terbuka seperti ruang family bukan di bilik tidur sebingga mencegah anak bermain game, berselancar di internet, namalain sekadar ngobrol dengan kawan di kolom chat.

Pastikan orang tua datang memantau anak dalam mengerjakan PR anak sekolah, siap jika anak bertanya namalain memerlukan bantuan. Setidaknya memberikan support agar anak antusias mengerjakan tugasnya.

Jadilah contoh nan baik dengan menunjukkan kecintaan Mums terhadap belajar. Saat anak mengerjakan PR anak sekolah, Mums bisa menemaninya sembari membaca buku, majalah namalain koran. Menulis surat namalain sekadar menghitung pengeluaran, mengecek daftar belanjaan. Hal ini menunjukkan sungguh belajar tetap krusial dan menyenangkan apalagi setelah tidak belajar sekalipun. Hal ini membantu pemahaman anak bahwa belajar adalah skill nan bisa dinikmati sepanjang hidup.

Jadi PR anak sekolah tetaplah krusial lantaran beragam kegunaan nan bisa didapatkan anak. Sekaligus menjadi kesempatan untuk orang tua mempunyai quality time berdampingan buah hati.

Referensi :

goodchoolc.com pros and cons of homework

kidshealth.org help gradeschooler homework

Selengkapnya
Sumber Info Kesehatan Kincaimedia
Info Kesehatan Kincaimedia