MIRIS! Santri di Bandung Barat Diduga Jadi Korban Kekerasan di Ponpes, ini Kondisinya

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

KBB, BANGBARA.COM– Seorang santri berinisial YRH (14) diduga menjadi korban tindak kekerasan bentuk nan dilakukan oleh ketua Pondok Pesantren (Ponpes) bilangan Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Kejadian tersebut terjadi pada Senin (25/11/2024) sekitar pukul 20.00 WIB.

Kakak korban, Elvia Hani Marlina (25), mengungkapkan bahwa adiknya pulang ke rumah dalam kondisi memprihatinkan dengan hidung nan bengkak.

YRH diantar langsung oleh ketua ponpes berinisial N, nan menuduhnya mencuri peralatan milik santri lain di area pesantren.

YRH merupakan penduduk Sindangkerta, RT01/RW02, Desa Cintakarya, Kecamatan Sindangkerta KBB anak dari pasangan Sukron Rahman Hakim dan Ela Nurlaelawati itu mendapati perlakuan tidak mengenakkan dari oknum ketua ponpes.

"Adik saya diantar pulang tanpa penjelasan tentang kondisinya. Kami hanya diberikan catatan bahwa adik saya dituduh mencuri, tetapi mereka tidak memberikan bukti apapun," ujar Elvia saat dihubungi SekitarKita, Sabtu (30/11/2024).

Pengakuan Korban


Setelah didesak oleh keluarga, YRH akhirnya mengakui bahwa dia mengalami kekerasan fisik. Menurut pengakuannya, ketua ponpes N memukulnya menggunakan kepalan tangan ke bagian wajah, kepala, bahu, bokong, hingga nyaris seluruh tubuhnya. Akibatnya, korban mengalami luka lebam dan hidungnya bergeser.

"Adik saya dipukul di bagian wajah, kepala, dan seluruh tubuhnya hingga hidungnya bergeser," tambah Elvia.

Lebih lanjut, YRH mengaku diseret saat tertidur setelah shalat Isya berjamaah, kemudian diinterogasi dan dipaksa mengakui pencurian. Selama proses tersebut, dia disekap di bilik santri (kobong), tidak diizinkan sekolah, tidak diberi makan, dan terus mengalami kekerasan.

Kerugian Santri nan Dituduhkan


Pihak ponpes menuduh YRH mencuri peralatan milik 32 santri dengan total kerugian sekitar Rp2,655 juta. Barang-barang nan lenyap termasuk duit tunai, ponsel, gunting kuku, hingga rokok.

Namun, family menegaskan bahwa tidak ada bukti nan menguatkan tuduhan tersebut.

"Adik saya tidak pernah mencuri. Mereka hanya menuduh tanpa bukti," jelas Elvia.

Kondisi Psikologis Korban

Selengkapnya
Sumber Informasi Berita Bangbara
Informasi Berita Bangbara