Mengenal Grunting Baby Syndrome, Sindrom Bayi Mengerang saat BAB atau Tidur

Sedang Trending 10 bulan yang lalu

Bayi tiba-tiba mengerang saat tidur membikin Bunda khawatir? Hal ini sebenarnya umum dialami bayi di bulan-bulan pertama kehidupannya. 

Sindrom bayi mengerang akan membikin bayi mengeluarkan bunyi asing ketika mereka menarik napas dengan keras. Suara "menggeram" ini seringkali terdengar seperti desis namalain bunyi mengerang saat bayi bernapas dengan keras.

Walau terdengar mengkhawatirkan, kondisi ini umumnya tidak menjadi tanda masalah serius dan sering terjadi pada bayi baru lahir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Grunting baby syndrome terjadi lantaran sistem pernapasan bayi nan tetap berkembang. Ketika bayi bernapas, mereka bakal menarik napas dengan keras dan menahan napas sejenak sebelum mengeluarkannya dengan bunyi grunting.

Meski belum sepenuhnya dipahami, perihal ini diyakini sebagai sistem perlindungan alami untuk membantu menjaga tekanan udara di paru-paru bayi agar tetap stabil. Penting bagi orang tua untuk memahami penyebab, gejala, dan langkah-langkah apa nan kudu diambil jika mereka merasa resah tentang kondisi pernapasan bayi.

Apa itu sindrom bayi mengerung?

Sindrom bayi mengerang adalah kondisi di mana menggambarkan suara-suara nan sering kali dikeluarkan oleh bayi ketika mereka tidak sedang menangis. Umum terjadi juga saat mereka sedang buang air besar. Hal ini termasuk kondisi umum nan secara klinis tidak dianggap sebagai sindrom medis.

Penting bagi Bunda memahami bahwa perihal ini merupakan bagian alami dari perkembangan bayi dan tidak selalu menandakan masalah kesehatan nan serius.

Dalam beberapa kasus, orang tua nan menghadapi kejadian ini merasa resah bakal kondisi pernapasan bayi mereka. Walaupun kondisi ini umumnya tidak berbahaya, bunyi grunting nan terus-menerus bisa menjadi sumber kekhawatiran bagi orang tua, terutama saat bayi tampaknya kesulitan bernapas namalain bunyi tersebut mengganggu tidur.

Kondisi ini menciptakan tantangan baru bagi bunda dan family nan baru pertama kali mempunyai anak dan sedang mencoba menyesuaikan diri dengan perubahan dan tantangan dalam merawat bayi hingga usia 2 - 3 bulan.

Gejala sindrom bayi mengerang

Sindrom bayi mengerang ditandai dengan beberapa indikasi terutama ketika mereka buang air besar. Simak deretannya sebagai berikut:

  • Tangisan, mengejan, namalain mendengus saat bayi melakukan buang air besar
  • Perubahan warna kulit menjadi ungu namalain merah sebelum bayi buang air besar
  • Bayi terlihat tidak nyaman namalain resah selama beberapa waktu, sekitar 5 hingga 10 menit, sebelum mereka melakukan buang air besar 

Kapan bayi mengalami sindrom bayi mengerang

Bayi nan baru lahir sering kali mengeluarkan beragam macam bunyi nan terdengar seperti mengerang. Tidur bayi menjadi resah dan mereka bakal terbangun beberapa kali, namalain nyaris terjaga sepanjang malam namalain saat tidur siang.

Meski mendengkur adalah bunyi nan biasa terjadi saat bayi tidur, berbarengan dengan bunyi derit dan dengkuran, sebagian besar bunyi ini dianggap normal dan tidak menunjukkan adanya masalah kesehatan namalain pernapasan.

Cara mengatasi sindrom bayi mengerung

Dalam upaya mengurangi akibat masalah pernapasan saat tidur, Bunda perlu memastikan beberapa perihal seperti di bawah ini:

  • Memastikan busana bayi tidak terlalu ketat namalain longgar
  • Buat suhu ruangan nyaman agar mereka tidak terlalu panas namalain dingin
  • Atur tempat tidur bersih tanpa ada peralatan nan terlalu lembut namalain berlebihan
  • Pastikan juga bayi tidur dalam posisi telentang di atas kasur nan keras.

Bayi mempunyai hidung dan saluran hidung nan kecil, sehingga mereka banyak bernapas melalui hidung untuk memudahkan makan. Bayi baru lahir juga seringkali mengeluarkan banyak lendir. Hal ini bukan lantaran penyakit apa pun, melainkan lantaran sistem pernapasan mereka tetap berkembang.

Hidung mini namalain saluran hidung mereka sangat mudah tersumbat, sehingga menimbulkan suara-suara aneh, batuk, dan bersin. Bantu bayi membersihkan saluran hidungnya dengan menyeka hidungnya, menggunakan aspirator hidung, namalain menggunakan obat kumur garam nan dibuat untuk bayi.

Kapan kudu menghubungi dokter?

Ketika bayi mengalami konstipasi dan demam, muntah, tinja berdarah, namalain perut kembung, segera cari support medis. Jika bayi mendengus setiap kali menarik napas, segera hubungi dokter. Beberapa bayi mengalami refluks asam, perihal ini menimbulkan bunyi gemericik dan dengkuran kala mencerna makanan.

Otot-otot sistem pencernaan bayi tetap berkembang, sehingga otot antara lambung dan kerongkongan tidak selalu tertutup dengan baik. Banyak perilaku bayi seperti berebahan secara mendatar nan sering kali berkontribusi terhadap kondisi ini. Sebagian besar kasus refluks masam pada bayi sepenuhnya normal. Gumoh mengakibatkan refluks asam, nyaris seluruh bayi muntah sesekali.

Dalam kasus nan jarang terjadi, refluks pada bayi dapat menjadi tanda penyakit nan lebih serius, terutama jika disertai dengan salah satu indikasi berikut:

  • Muntah luar biasa dalam intensitas nan sering
  • Berat badan tidak bertambah
  • Tidak nafsu makan
  • Gumoh berwarna hijau, kuning, merah (seperti darah), namalain coklat
  • Adanya darah di tinja namalain popoknya

Jika Bunda mengawasi gejala-gejala tersebut pada bayi, segera konsultasikan dengan master namalain mahir kesehatan untuk pertimbangan lebih lanjut dan perawatan nan tepat.

Demikian ulasan tentang grunting baby syndrome. Semoga berfaedah untuk antisipasi kesehatan Si Kecil ya, Bunda.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Selengkapnya
Sumber Info Kesehatan Kincaimedia
Info Kesehatan Kincaimedia