Marc Marquez: Aldeguer? Percuma Punya Pembalap Terbaik di Lintasan Jika Motornya Tidak Kompetitif

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

RiderTua.com – Menjelang GP Malaysia, Marc Marquez menegaskan bahwa dia bakal terus berupaya keras di balapan terakhirnya berbareng Honda, meski kesempatan suksesnya kecil. “Ekspektasi saya rendah. Seperti balapan sebelumnya, kami bakal memandang di mana posisi kami pada latihan hari Jumat. Di Sepang dan di Qatar kita sudah dapat membayangkan bahwa ada dua trek dimana saya pernah bermasalah, tidak hanya pada motornya tetapi juga dengan style balapku. Jadi saya kudu konsentrasi dan menemukan langkah membalap sebaik mungkin. Setelah itu balapan final di Valencia, trek nan lebih baik untuk style balapku,” ujar rider berumur 30 tahun itu.

Juara MotoGP enam kali itu hanya mempunyai tiga balapan akhir pekan tersisa sebagai pembalap pabrikan Repsol Honda. Meskipun telah berulang kali menunjukkan keahliannya dalam menaklukkan RC213V, mengingat sisa agenda trek (setelah Sepang kemudian Doha dan Valencia), hasil bagus untuk perpisahannya dengan Honda tidak terlalu menjanjikan.

Marc Marquez – Alberto Puig

“Ya. Hal baiknya adalah saya merasa nyaman saat mengendarai motor. Saya berupaya tampil sebaik mungkin. Dan saya bakal mencobanya di tiga balapan terakhir, lantaran ini adalah langkah terbaik untuk berterima kasih kepada Honda dan tim saya. Namun saya menjalani balapan nan bagus di Buriram, saya lebih dekat dengan puncak namun tetap saja tetap jauh. Tapi ya, saya bakal terus berupaya lantaran itu langkah terbaik untuk mempersiapkan musim depan,” kata Marc Marquez menatap masa depannya di tim satelit Gresini Racing Ducati.

Tentu saja konsentrasi utama Marquez bukan lagi pada pengembangan RC213V. Tapi, menurutnya apa nan paling dibutuhkan Honda? “Itu susah untuk dipahami. Jika saya punya kuncinya, pasti sudah saya gunakan dan saya tetap berbareng Honda. Itu sulit. Sebagai seorang pembalap, jelas saya mencoba memberikan komentarku dan memberi tahu para insinyur di mana kekurangan kami. Tapi saya bukan seorang insinyur nan bisa mengatakan apa masalahnya. Kami mencoba beragam perihal dan masalahnya tetap sama. Mereka bekerja sangat keras, namun mereka memerlukan waktu untuk memahami secara pasti apa masalahnya,” jawab pemenang MotoGP 59 kali itu.

Baby Alien menjelaskan lebih detail, “Kami kalah banyak saat keluar tikungan tapi kami unggul saat masuk tikungan. Tetapi selalu ada konsekuensinya dan ini juga merupakan tanggapan nan diungkapkan para pembalap, ‘Saya menginjak rem dan kehilangannya saat berakselerasi’. Hal ini terkadang susah dipahami. Karena jika kita berbelok sigap ke tikungan, kita bakal keluar dari tikungan lebih lambat. Tapi jika kita masuk ke tikungan lebih lambat, kita tidak bakal keluar dari tikungan lebih sigap lantaran kurangnya traksi. Itulah aspek di mana mereka mencoba menemukan solusi.”

Fermin Aldeguer nan tetap berumur 18 tahun, nan saat ini berada di ranking 6 dalam klasemen Moto2 setelah kemenangannya di Buriram, dianggap sebagai calon penerusnya di tim pabrikan Honda. Marquez belum mau memberikan jawaban jelas, apakah rookie HRC itu merupakan opsi nan tepat dalam situasi saat ini.

Kakak Alex Marquez itu menambahkan, “Itu tergantung pada strategi nan mau mereka kejar. Saya tidak bakal membahas rencana ini lantaran saya menghormatinya. Tentu saja mereka berupaya melakukan nan terbaik untuk proyek ini dan perihal terbaik untuk proyek ini adalah menginvestasikan uangnya pada motor. Saya percaya bakal perihal itu.”

“Karena percuma saja mempunyai pembalap terbaik di lintasan jika kita mempunyai motor nan saat ini tidak berfaedah dengan baik. Pertama kita memerlukan motor dan kemudian kita kudu mendapatkan pembalap terbaik, tidak peduli siapa itu. Ini pendapatku. Mereka punya strategi sendiri. Saya tahu sedikit tentangnya, tapi saya tidak bakal mengomentarinya. Jika mereka mau mengatakan sesuatu, mereka bakal melakukannya,” pungkas Marc Marquez.

Selengkapnya
Sumber Informasi Otomotif Ridertua
Informasi Otomotif Ridertua