Makanan yang Bisa Menyebabkan Bayi Lahir Prematur, Hindari Bun

Sedang Trending 7 bulan yang lalu

Ibu mengandung kudu betul-betul memperhatikan asupan makanannya agar tak bahayakan bayinya, termasuk akibat persalinan prematur. Sejumlah makanan bisa menyebabkan bayi lahir prematur, sehingga perlu Bunda menghindarinya.

Melansir dari laman Mayoclinic, kelahiran prematur berfaedah bayi lahir terlalu dini. Persalinan prematur biasanya terjadi sebelum minggu ke-37 kehamilan. Padahal umumnya kehamilan melangkah sekitar 40 minggu.

Bayi nan lahir prematur seringkali mempunyai masalah kesehatan nan serius, terutama jika dilahirkan dalam usia nan sangat dini. Semakin awal bayi lahir maka semakin tinggi pula akibat tantangan kesehatannya.


Bayi baru lahir dapat berupa:

  • Prematur akhir (Late preterm), lahir antara 34 dan 36 minggu kehamilan lengkap.
  • Cukup prematur (Moderately preterm), lahir antara usia kehamilan 32 dan 34 minggu.
  • Sangat prematur (Very preterm), lahir antara usia kehamilan 28 dan 32 minggu.
  • Prematur ekstrem (Extremely preterm), lahir sebelum usia kehamilan 28 minggu.

Kebanyakan kelahiran prematur terjadi pada tahap akhir prematur.

Makanan nan bisa menyebabkan bayi lahir prematur

Penyebab pasti kelahiran prematur seringkali tidak diketahui.  Namun, pola makan nan jelek sebelum kehamilan dikaitkan dengan kelahiran prematur. Bunda perlu menghindari makanan nan menyebabkan kelahiran prematur.

Dilansir dari laman Adeaide Edu, penelitian Universitas Adelaide mengkonfirmasi bahwa wanita nan mengonsumsi makanan nan jelek sebelum hamil, mempunyai kemungkinan 50 persen lebih besar untuk mengalami kelahiran prematur dibandingkan wanita nan mengonsumsi makanan sehat.

Para peneliti di Robinson Research Institute di Universitas Adelaide menyelidiki pola makan lebih dari 300 wanita Australia Selatan untuk lebih memahami kebiasaan makan sebelum hamil. Studi ini menilai pola makan wanita sebelum konsepsi dan hubungannya dengan hasil saat melahirkan.

Hasil penelitian diterbitkan dalam The Journal of Nutrition, menunjukkan bahwa wanita nan secara konsisten mengonsumsi makanan tinggi protein dan buah-buahan sebelum mengandung mempunyai kemungkinan lebih mini untuk mengalami kelahiran prematur. 

Sedangkan wanita nan secara konsisten mengonsumsi makanan tinggi lemak, gula, serta makanan nan dibawa pulang, 50 persen lebih mungkin berisiko mengalami kelahiran prematur.

“Kelahiran prematur adalah penyebab utama penyakit dan kematian pada bayi dan terjadi pada sekitar satu dari 10 kehamilan secara global. Memahami kondisi nan menyebabkan kelahiran prematur bakal menjadi krusial dalam membantu meningkatkan kelangsungan hidup dan hasil kesehatan jangka panjang untuk anak-anak,” kata penulis utama makalah ini nan juga Peneliti Posdoctoral di Robinson Research Institute,  Dr. Jessica Grieger, yang berbasis di Rumah Sakit Lyell McEwin.

Dari penelitian tersebut menunjukkan wanita nan mengonsumsi makanan kaya protein termasuk daging tanpa lemak, ikan dan ayam, serta buah-buahan, biji-bijian dan sayuran, mempunyai akibat kelahiran prematur nan jauh lebih rendah.

Sedangkan perempuan nan hanya mengonsumsi makanan di bawah ini berisiko melahirkan bayi prematur;

  1. Makanan nan dibawa pulang (takeaway)
  2. Keripik kentang
  3. Kue
  4. Biskuit
  5. Makanan tinggi lemak jenuh dan gula lebih

“Penting untuk mengonsumsi makanan sehat sebelum dan selama kehamilan untuk mendukung hasil terbaik bagi ibu dan bayi,” kata Grieger.

Grieger mengingatkan bahwa pola makan ini menjadi aspek akibat krusial nan sebenarnya dapat diubah. Tidak ada kata terlambat untuk melakukan perubahan positif.

"Kami berambisi upaya kami dapat membantu mendorong pola makan sehat sebelum dan selama kehamilan. Hal ini bakal membantu mengurangi jumlah kematian neonatal dan meningkatkan kesejahteraan ibu mengandung dan kesehatan anak-anak secara keseluruhan,” katanya.

Selain makanan, ini nan kudu diperhatikan ibu mengandung agar bayi tidak lahir prematur

Ada hal-hal tertentu nan juga dapat meningkatkan akibat lahirnya bayi prematur selain makanan. Beberapa aspek akibat ini mengenai dengan kehamilan di masa silam dan sekarang, meliputi:

  1. Kehamilan dengan anak kembar, kembar tiga namalain kelipatan lainnya.
  2. Rentang waktu antar kehamilan kurang dari enam bulan. Idealnya menunggu 18 hingga 24 bulan di antara kehamilan.
  3. Perawatan untuk membantu hamil, termasuk in vitro fertilization (IVF) namalain bayi tabung.
  4. Lebih dari satu kali keguguran namalain aborsi.
  5. Kelahiran prematur sebelumnya.

Begitu juga dengan beberapa masalah kesehatan nan dapat meningkatkan akibat kelahiran prematur, seperti:

  1. Masalah pada rahim, leher rahim namalain plasenta.
  2. Beberapa infeksi, terutama pada cairan ketuban dan saluran genital bagian bawah.
  3. Masalah kesehatan nan sedang melangkah seperti tekanan hipertensi dan diabetes.
  4. Cedera namalain trauma pada tubuh.

Pilihan style hidup juga dapat meningkatkan akibat kehamilan prematur, seperti:

  1. Merokok, mengonsumsi obat-obatan terlarang, namalain sering namalain banyak minum alkohol saat hamil.
  2. Kurus namalain kelebihan berat badan sebelum hamil.
  3. Hamil sebelum usia 17 namalain setelah 35 tahun.
  4. Mengalami peristiwa kehidupan nan penuh tekanan, seperti kematian orang nan dicintai namalain kekerasan dalam rumah tangga.

Sebenarnya kelahiran prematur bisa terjadi pada siapa saja. Banyak kelahiran prematur nan tidak diketahui aspek risikonya. Namun tak ada salahnya Bunda menghindari makanan tertentu sejak sebelum hamil.

Demikian info mengenai makanan nan bisa menyebabkan persalinan prematur. Hindari pemicunya, termasuk makanan-makan nan rawan di kehamilan di trimester 1. Semoga ulasan ini membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Selengkapnya
Sumber Info Kesehatan Kincaimedia
Info Kesehatan Kincaimedia