Lagu nasional berjudul Syukur adalah salah satu lagu nan menandakan rasa suka cita, serta mengingatkan diri kita dalam perjuangan para pahlawan dalam memerdekakan Indonesia. Maka dari itu, lagu ini seringkali dinyanyikan kala memperingati upacara kemerdekaan Republik Indonesia.
Nah, agar generasi baru dapat mengetahui dan mengingat perjuangan pahlawan, maka krusial untuk Bunda mengenalkan dan mengajarkan lagu nasional pada Si Kecil. Dengan begitu, mereka dapat menumbuhkan rasa nasionalisme sejak usia awal serta memperkaya pengetahuan musik nan diketahuinya.
Berikut adalah info seputar lagu nasional Syukur, mulai dari lirik lagu, makna, hingga kisah singkat dari sang kreator lagunya. Yuk, simak selengkapnya, Bun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lirik Lagu Syukur Ciptaan Husein Mutahar
Agar dapat menyampaikan pesan dari lagu nasional nan begitu mendalam ini, berikut adalah lirik lagu Syukur nan dapat Bunda ajarkan pada Si Kecil:
Dari yakinku teguh
Hati ikhlasku penuh
Akan karunia-Mu
Tanah air pusaka
Indonesia merdeka
Syukur saya sembahkan
Ke hadirat-Mu Tuhan
Dari yakinku teguh
Cinta ikhlasku penuh
Akan jasa usaha
Pahlawanku nan baka
Indonesia merdeka
Syukur saya hunjukkan
Ke bawah duli tuan
Dari yakinku teguh
Bakti ikhlasku penuh
Akan azas rukunmu
Pandu bangsa nan nyata
Indonesia merdeka
Syukur saya hunjukkan
Ke hadapanmu tuan
Syukur saya sembahkan
Ke hadirat-Mu Tuhan
Not Angka Lagu 'Syukur'
Dalam menyanyikan lagu Syukur, seringkali pertunjukannya disertai dengan iringan perangkat musik untuk menambah kesan syahdu dan khidmat. Mengutip dari kitab Kumpulan Terlengkap Lagu Wajib Nasional karya Puspa Swara dan Harris Yulianto, berikut adalah not nomor dari lagu Syukur nan mudah dipelajari:
Not Angka Lagu Nasional Syukur (Foto: Buku Kumpulan Terlengkap Lagu Wajib Nasional)
Makna Lirik Lagu Syukur
Lagu Syukur merupakan gubahan nan diciptakan Husein Mutahar pada tahun 1944. Mengutip dari kitab Indonesia Pusaka karya Dr. Sopan Adrianto, S.E, M.Pd., lagu tersebut diciptakan sebagai corak dari rasa syukur nan dipanjatkan oleh rakyat atas kebebasan dan kemerdekaan Republik Indonesia.
Dalam pembuatannya, Husein Mutahar menggubah lagu ini atas corak dugaan terhadap keberhasilan para pahlawan untuk memerdekakan Indonesia. Oleh karenanya, melalui lagu ini, dia menyelipkan pesan bahwa terbebasnya Indonesia dari kolonialisme adalah suatu karunia dari Tuhan nan wajib disyukuri.
Pada bait pertama dari lirik Syukur, terdapat sebuah pesan nan mengungkapkan rasa percaya dan tulus bakal perjuangan oleh para pahlawan nan dicurahkan untuk memihak bangsa. Perasaan tersebut merupakan corak kehadiran Tuhan nan menguatkan para pejuang dalam mewujudkan Indonesia nan merdeka.
Selanjutnya, dalam bait kedua dijelaskan bakal sulitnya para pahlawan dalam menegakkan rasa kebebasan bernegara untuk Indonesia. Banyak keringat, tangis, serta darah nan tumpah untuk mewujudkan Indonesia nan sekarang ini. Oleh lantaran itu, rasa tulus nan dikorbankan oleh pahlawan dulu merupakan corak cinta dan kasih untuk para anak dan cucunya. Keikhlasan dilakukan untuk membuahkan kehidupan nan lebih baik untuk para penerus bangsa.
Kemudian, pada bait ketiga, runtunan kata ini disusun untuk menyinggung pemimpin bangsa. Kata-kata tersebut adalah angan untuk para pemimpin nan berkhidmat bakal kerukunan, kemakmuran, dan kesejahteraan rakyat nan dipimpinnya.
Sebagai tambahan, dalam kitab 100 Konser Musik Indonesia karya Alimi dan Dahlan, dinyatakan bahwa H. Mutahar menulis lagu Syukur sebagai gambaran situasi Indonesia saat itu. Ia menyaksikan gimana masyarakat di sekitarnya nan mengonsumsi bekicot demi kelangsungan hidup di bawah jajahan Jepang.
Lagu Syukur memberikan potret kemiskinan nan dialami rakyat Indonesia di tengah semangatnya nan memperjuangkan kemerdekaan bangsa. Maka dari itu, lagu Syukur pun diciptakan untuk membakar semangat dan jiwa patriot nan lebih membara.
Profil Pencipta Lagu Syukur Husein Mutahar
Sosok di kembali terciptanya nada serta lirik nan syahdu dari lagu nasional Syukur adalah tokoh nan berjulukan Husein Mutahar. Ia merupakan seorang komposer lagu nan lahir di kota Semarang pada 5 Agustus 1916.
Tokoh kreator lagu nasional Syukur, adalah Husein Mutahar (Foto: detikcom)
Husein Mutahar namalain biasa disebut H. Mutahar adalah komposer musik lagu kebangsaan dan juga lagu anak-anak. Ia merupakan tokoh nasional nan pandai lantaran bisa menguasai enam bahasa secara aktif. Selain itu, H. Mutahar juga merupakan tokoh pendiri nan aktif dari organisasi namalain aktivitas Kepanduan, nan sekarang dikenal dengan nama Pramuka.
Tak hanya itu, tokoh nan mempunyai nama komplit Sayyid Muhammad Husain Al Mutahar ini merupakan pencetus buahpikiran dari terbentuknya Paskibraka, lho. Banyak sekali jasa dari H. Mutahar nan membantu pergerakan kemerdekaan dari Indonesia. Salah satunya adalah saat dia sukses menyelamatkan bendera Indonesia dari serangan Agresi Militer ke-2 oleh Belanda di Yogyakarta kala itu. Aksi heroiknya ini terdokumentasi dalam tulisan di kitab Ziarah Sejarah: Mereka nan Dilupakan karya Hamid Nabhan.
Selanjutnya, riwayat hidup dari H. Mutahar pun sangat memukau, lantaran dia pernah menjabat sebagai Sekretaris Panglima Angkatan Laut RI di tahun 1945 hingga pernah menjadi Duta Besar RI di Vatikan pada tahun 1963 lalu.
Meskipun begitu, dari semua jasanya nan tercurah untuk bangsa, Husein Mutahar memang paling dikenal sebagai komposer bertalenta nan sukses memantik semangat juang para pemuda-pemudi Indonesia melalui lagu-lagu ciptaannya.
5 Lagu Ciptaan Husein Mutahar selain Lagu Syukur Beserta Liriknya
Sebab karya lagu nan dibuatnya, adalah Syukur, Husein Mutahar pun dikenal sebagai sosok komposer nan mahir dalam membikin lantunan lagu beserta liriknya nan begitu menggambarkan emosi rasa kebebasan dan kemerdekaan. Berikut ini adalah lima lagu buatan H. Mutahar nan tetap kerap dinyanyikan oleh masyarakat:
1. Hari Merdeka
Lagu nasional nan berjudul Hari Merdeka merupakan karya H. Mutahar nan dirilis pada tahun 1946. Lagu ini berisikan rasa suka cita atas kemerdekaan nan diraih oleh rakyat Indonesia. Ia membujuk seluruh rakyat untuk merayakan kemerdekaan Indonesia dengan ceria dan juga tidak melupakan segala perjuangan nan dikerahkan untuk bisa terbebas dari penjajahan. Oleh lantaran itu, lagu ini kerap dinyanyikan dengan bunyi nan lantang.
Berikut adalah lirik dari lagu nasional Hari Merdeka karya H. Mutahar:
Tujuh belas Agustus tahun empat lima
Itulah hari kemerdekaan kita
Hari merdeka nusa dan bangsa
Hari lahirnya bangsa Indonesia
Merdeka
Sekali merdeka tetap merdeka
Selama kehidupan tetap dikandung badan
Kita tetap setia tetap sedia
Mempertahankan Indonesia
Kita tetap setia tetap sedia
Membela negara kita
Tujuh belas Agustus tahun empat lima
Itulah hari kemerdekaan kita
Hari merdeka nusa dan bangsa
Hari lahirnya bangsa Indonesia
Merdeka
Sekali merdeka tetap merdeka
Selama kehidupan tetap dikandung badan
Kita tetap setia tetap sedia
Mempertahankan Indonesia
Kita tetap setia tetap sedia
Membela negara kita
Tujuh belas Agustus tahun empat lima
Itulah hari kemerdekaan kita
Hari merdeka nusa dan bangsa
Hari lahirnya bangsa Indonesia
Merdeka
Sekali merdeka tetap merdeka
Selama kehidupan tetap dikandung badan
Kita tetap setia tetap sedia
Mempertahankan Indonesia
Kita tetap setia tetap sedia
Membela negara kita
2. Dirgahayu Indonesia
Selanjutnya ada Dirgahayu Indonesia, adalah sebuah lagu nasional garapan H. Mutahar nan menggambarkan tentang kemerdekaan Indonesia nan sukses ditegakkan atas hasil dari perjuangan nan begitu panjang. Lagu ini seringkali dinyanyikan saat memperingati upacara kemerdekaan Indonesia.
Nah, berikut adalah lirik lagu nan komplit dari Dirgahayu Indonesia:
Dirgahayu Indonesiaku
Negeri dan bangsaku nan kusayangi
Aneka suka dan duka
Penempaan Tuhan tlah kita jalani
Sadar tahan ditempa Tuhan
Agar kita jadi bijak bestari
Ikhlas hormat membina bangsa
yang setara dan merata
Dirgahayu Indonesiaku
Negeri dan bangsaku
Yang kita sayangi
3. Gembira
Lagu nan ketiga adalah lantunan dengan titel Gembira. H. Mutahar menuliskan lirik dari lagu ini dengan runtunan kata nan cukup singkat, tetapi tetap bisa mengalirkan rasa semangat kemerdekaan kepada nan menyanyikannya. Berikut adalah lirik dari lagu Gembira:
Gembira, gembira, siapa tak mau gembira
Gembira, gembira, ceria itu merdeka
Siapa, siapa, siapa mau bersusah
Susah itu hanyalah bagi rakyat terjajah
Merdeka gembiralah!
4. Hymne Satya Dharma Pramuka
Perannya nan cukup aktif dalam bumi Pramuka, membikin Husein Mutahar terinspirasi untuk bisa menyumbangkan talenta komposisi musiknya dalam Pramuka. Ia pun sukses menciptakan lagu hymne Pramuka nan hingga saat ini tetap dinyanyikan, adalah dengan titel Hymne Satya Dharma Pramuka:
Kami Pramuka Indonesia
Manusia Pancasila
Satyaku kudarmakan
Darmaku kubaktikan
Agar Jaya Indonesia
Indonesia tanah airku
Kami jadi pandumu
5. Hymne Almamater Universitas Indonesia
Selain Hymne Pramuka, Husein Mutahar juga menciptakan satu hymne lainnya nan diperuntukkan untuk lembaga pendidikan, Universitas Indonesia (UI). Lagu ini merupakan lantunan nan wajib dinyanyikan kala menghadiri aktivitas nan diadakan universitas tersebut. Berikut adalah lirik komplit dari Hymne Almamater Universitas Indonesia:
Almamaterku setia berjasa
Universitas Indonesia
Kami wargamu
Bertekad bersatu
Kami amalkan tridharmamu
Dan Mengabdi Tuhan
Dan mengabdi bangsa
Dan Negara Indonesia
Demikian info seputar lagu nasional berjudul Syukur, mulai dari lirik lagunya hingga makna serta kisah dari sang pencipta, adalah Husein Mutahar. Bunda bisa ajarkan Si Kecil mengenal dan menyanyikan lagu-lagu tersebut untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme dan kecintaannya pada negara ini.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)