Lirik Lagu Syukur Ciptaan Husein Mutahar Beserta Makna dan Not Angkanya

Sedang Trending 6 bulan yang lalu

Lagu nasional berjudul Syukur adalah salah satu lagu nan menandakan rasa suka cita, serta mengingatkan diri kita dalam perjuangan para pahlawan dalam memerdekakan Indonesia. Maka dari itu, lagu ini seringkali dinyanyikan kala memperingati upacara kemerdekaan Republik Indonesia.

Nah, agar generasi baru dapat mengetahui dan mengingat perjuangan pahlawan, maka krusial untuk Bunda mengenalkan dan mengajarkan lagu nasional pada Si Kecil. Dengan begitu, mereka dapat menumbuhkan rasa nasionalisme sejak usia awal serta memperkaya pengetahuan musik nan diketahuinya.

Berikut adalah info seputar lagu nasional Syukur, mulai dari lirik lagu, makna, hingga kisah singkat dari sang kreator lagunya. Yuk, simak selengkapnya, Bun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Lirik Lagu Syukur Ciptaan Husein Mutahar

Agar dapat menyampaikan pesan dari lagu nasional nan begitu mendalam ini, berikut adalah lirik lagu Syukur nan dapat Bunda ajarkan pada Si Kecil:

Dari yakinku teguh

Hati ikhlasku penuh

Akan karunia-Mu

Tanah air pusaka

Indonesia merdeka

Syukur saya sembahkan

Ke hadirat-Mu Tuhan

Dari yakinku teguh

Cinta ikhlasku penuh

Akan jasa usaha

Pahlawanku nan baka

Indonesia merdeka

Syukur saya hunjukkan

Ke bawah duli tuan

Dari yakinku teguh

Bakti ikhlasku penuh

Akan azas rukunmu

Pandu bangsa nan nyata

Indonesia merdeka

Syukur saya hunjukkan

Ke hadapanmu tuan

Syukur saya sembahkan

Ke hadirat-Mu Tuhan

Not Angka Lagu 'Syukur'

Dalam menyanyikan lagu Syukur, seringkali pertunjukannya disertai dengan iringan perangkat musik untuk menambah kesan syahdu dan khidmat. Mengutip dari kitab Kumpulan Terlengkap Lagu Wajib Nasional karya Puspa Swara dan Harris Yulianto, berikut adalah not nomor dari lagu Syukur nan mudah dipelajari:

 Buku Kumpulan Terlengkap Lagu Wajib Nasional)
Not Angka Lagu Nasional Syukur (Foto: Buku Kumpulan Terlengkap Lagu Wajib Nasional)

Makna Lirik Lagu Syukur

Lagu Syukur merupakan gubahan nan diciptakan Husein Mutahar pada tahun 1944. Mengutip dari kitab Indonesia Pusaka karya Dr. Sopan Adrianto, S.E, M.Pd., lagu tersebut diciptakan sebagai corak dari rasa syukur nan dipanjatkan oleh rakyat atas kebebasan dan kemerdekaan Republik Indonesia.

Dalam pembuatannya, Husein Mutahar menggubah lagu ini atas corak dugaan terhadap keberhasilan para pahlawan untuk memerdekakan Indonesia. Oleh karenanya, melalui lagu ini, dia menyelipkan pesan bahwa terbebasnya Indonesia dari kolonialisme adalah suatu karunia dari Tuhan nan wajib disyukuri.

Pada bait pertama dari lirik Syukur, terdapat sebuah pesan nan mengungkapkan rasa percaya dan tulus bakal perjuangan oleh para pahlawan nan dicurahkan untuk memihak bangsa. Perasaan tersebut merupakan corak kehadiran Tuhan nan menguatkan para pejuang dalam mewujudkan Indonesia nan merdeka.

Selanjutnya, dalam bait kedua dijelaskan bakal sulitnya para pahlawan dalam menegakkan rasa kebebasan bernegara untuk Indonesia. Banyak keringat, tangis, serta darah nan tumpah untuk mewujudkan Indonesia nan sekarang ini. Oleh lantaran itu, rasa tulus nan dikorbankan oleh pahlawan dulu merupakan corak cinta dan kasih untuk para anak dan cucunya. Keikhlasan dilakukan untuk membuahkan kehidupan nan lebih baik untuk para penerus bangsa.

Kemudian, pada bait ketiga, runtunan kata ini disusun untuk menyinggung pemimpin bangsa. Kata-kata tersebut adalah angan untuk para pemimpin nan berkhidmat bakal kerukunan, kemakmuran, dan kesejahteraan rakyat nan dipimpinnya.

Sebagai tambahan, dalam kitab 100 Konser Musik Indonesia karya Alimi dan Dahlan, dinyatakan bahwa H. Mutahar menulis lagu Syukur sebagai gambaran situasi Indonesia saat itu. Ia menyaksikan gimana masyarakat di sekitarnya nan mengonsumsi bekicot demi kelangsungan hidup di bawah jajahan Jepang.

Lagu Syukur memberikan potret kemiskinan nan dialami rakyat Indonesia di tengah semangatnya nan memperjuangkan kemerdekaan bangsa. Maka dari itu, lagu Syukur pun diciptakan untuk membakar semangat dan jiwa patriot nan lebih membara.

Profil Pencipta Lagu Syukur Husein Mutahar

Sosok di kembali terciptanya nada serta lirik nan syahdu dari lagu nasional Syukur adalah tokoh nan berjulukan Husein Mutahar. Ia merupakan seorang komposer lagu nan lahir di kota Semarang pada 5 Agustus 1916.

 detikcom)
Tokoh kreator lagu nasional Syukur, adalah Husein Mutahar (Foto: detikcom)

Husein Mutahar namalain biasa disebut H. Mutahar adalah komposer musik lagu kebangsaan dan juga lagu anak-anak. Ia merupakan tokoh nasional nan pandai lantaran bisa menguasai enam bahasa secara aktif. Selain itu, H. Mutahar juga merupakan tokoh pendiri nan aktif dari organisasi namalain aktivitas Kepanduan, nan sekarang dikenal dengan nama Pramuka.

Tak hanya itu, tokoh nan mempunyai nama komplit Sayyid Muhammad Husain Al Mutahar ini merupakan pencetus buahpikiran dari terbentuknya Paskibraka, lho. Banyak sekali jasa dari H. Mutahar nan membantu pergerakan kemerdekaan dari Indonesia. Salah satunya adalah saat dia sukses menyelamatkan bendera Indonesia dari serangan Agresi Militer ke-2 oleh Belanda di Yogyakarta kala itu. Aksi heroiknya ini terdokumentasi dalam tulisan di kitab Ziarah Sejarah: Mereka nan Dilupakan karya Hamid Nabhan.

Selanjutnya, riwayat hidup dari H. Mutahar pun sangat memukau, lantaran dia pernah menjabat sebagai Sekretaris Panglima Angkatan Laut RI di tahun 1945 hingga pernah menjadi Duta Besar RI di Vatikan pada tahun 1963 lalu. 

Meskipun begitu, dari semua jasanya nan tercurah untuk bangsa, Husein Mutahar memang paling dikenal sebagai komposer bertalenta nan sukses memantik semangat juang para pemuda-pemudi Indonesia melalui lagu-lagu ciptaannya.

5 Lagu Ciptaan Husein Mutahar selain Lagu Syukur Beserta Liriknya

Sebab karya lagu nan dibuatnya, adalah Syukur, Husein Mutahar pun dikenal sebagai sosok komposer nan mahir dalam membikin lantunan lagu beserta liriknya nan begitu menggambarkan emosi rasa kebebasan dan kemerdekaan. Berikut ini adalah lima lagu buatan H. Mutahar nan tetap kerap dinyanyikan oleh masyarakat:

1. Hari Merdeka

Lagu nasional nan berjudul Hari Merdeka merupakan karya H. Mutahar nan dirilis pada tahun 1946. Lagu ini berisikan rasa suka cita atas kemerdekaan nan diraih oleh rakyat Indonesia. Ia membujuk seluruh rakyat untuk merayakan kemerdekaan Indonesia dengan ceria dan juga tidak melupakan segala perjuangan nan dikerahkan untuk bisa terbebas dari penjajahan. Oleh lantaran itu, lagu ini kerap dinyanyikan dengan bunyi nan lantang. 

Berikut adalah lirik dari lagu nasional Hari Merdeka karya H. Mutahar:

Tujuh belas Agustus tahun empat lima

Itulah hari kemerdekaan kita

Hari merdeka nusa dan bangsa

Hari lahirnya bangsa Indonesia

Merdeka

Sekali merdeka tetap merdeka

Selama kehidupan tetap dikandung badan

Kita tetap setia tetap sedia

Mempertahankan Indonesia

Kita tetap setia tetap sedia

Membela negara kita

Tujuh belas Agustus tahun empat lima

Itulah hari kemerdekaan kita

Hari merdeka nusa dan bangsa

Hari lahirnya bangsa Indonesia

Merdeka

Sekali merdeka tetap merdeka

Selama kehidupan tetap dikandung badan

Kita tetap setia tetap sedia

Mempertahankan Indonesia

Kita tetap setia tetap sedia

Membela negara kita

Tujuh belas Agustus tahun empat lima

Itulah hari kemerdekaan kita

Hari merdeka nusa dan bangsa

Hari lahirnya bangsa Indonesia

Merdeka

Sekali merdeka tetap merdeka

Selama kehidupan tetap dikandung badan

Kita tetap setia tetap sedia

Mempertahankan Indonesia

Kita tetap setia tetap sedia

Membela negara kita

2. Dirgahayu Indonesia

Selanjutnya ada Dirgahayu Indonesia, adalah sebuah lagu nasional garapan H. Mutahar nan menggambarkan tentang kemerdekaan Indonesia nan sukses ditegakkan atas hasil dari perjuangan nan begitu panjang. Lagu ini seringkali dinyanyikan saat memperingati upacara kemerdekaan Indonesia.

Nah, berikut adalah lirik lagu nan komplit dari Dirgahayu Indonesia:

Dirgahayu Indonesiaku

Negeri dan bangsaku nan kusayangi

Aneka suka dan duka

Penempaan Tuhan tlah kita jalani

Sadar tahan ditempa Tuhan 

Agar kita jadi bijak bestari

Ikhlas hormat membina bangsa

yang setara dan merata

Dirgahayu Indonesiaku 

Negeri dan bangsaku 

Yang kita sayangi

3. Gembira

Lagu nan ketiga adalah lantunan dengan titel Gembira. H. Mutahar menuliskan lirik dari lagu ini dengan runtunan kata nan cukup singkat, tetapi tetap bisa mengalirkan rasa semangat kemerdekaan kepada nan menyanyikannya. Berikut adalah lirik dari lagu Gembira:

Gembira, gembira, siapa tak mau gembira

Gembira, gembira, ceria itu merdeka

Siapa, siapa, siapa mau bersusah

Susah itu hanyalah bagi rakyat terjajah

Merdeka gembiralah!

4. Hymne Satya Dharma Pramuka

Perannya nan cukup aktif dalam bumi Pramuka, membikin Husein Mutahar terinspirasi untuk bisa menyumbangkan talenta komposisi musiknya dalam Pramuka. Ia pun sukses menciptakan lagu hymne Pramuka nan hingga saat ini tetap dinyanyikan, adalah dengan titel Hymne Satya Dharma Pramuka:

Kami Pramuka Indonesia

Manusia Pancasila

Satyaku kudarmakan

Darmaku kubaktikan

Agar Jaya Indonesia

Indonesia tanah airku

Kami jadi pandumu

5. Hymne Almamater Universitas Indonesia

Selain Hymne Pramuka, Husein Mutahar juga menciptakan satu hymne lainnya nan diperuntukkan untuk lembaga pendidikan, Universitas Indonesia (UI). Lagu ini merupakan lantunan nan wajib dinyanyikan kala menghadiri aktivitas nan diadakan universitas tersebut. Berikut adalah lirik komplit dari Hymne Almamater Universitas Indonesia:

Almamaterku setia berjasa

Universitas Indonesia

Kami wargamu

Bertekad bersatu

Kami amalkan tridharmamu

Dan Mengabdi Tuhan

Dan mengabdi bangsa

Dan Negara Indonesia

Demikian info seputar lagu nasional berjudul Syukur, mulai dari lirik lagunya hingga makna serta kisah dari sang pencipta, adalah Husein Mutahar. Bunda bisa ajarkan Si Kecil mengenal dan menyanyikan lagu-lagu tersebut untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme dan kecintaannya pada negara ini.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Selengkapnya
Sumber Info Kesehatan Kincaimedia
Info Kesehatan Kincaimedia