Beberapa wanita mengalami kulit sensitif ketika hamil. Bahkan, produk kesehatan kulit nan kondusif dan selalu digunakan sebelum mengandung pun menjadi tidak efektif namalain malah menyebabkan masalah kulit sensitif ketika mengandung pada beberapa wanita.
Apakah Mums salah satunya nan mengalami kulit sensitif ketika hamil? Jika iya, maka Mums perlu tahu penyebab dan langkah mengatasi kulit sensitif ibu hamil! Baca tulisan di bawah ini ya, Mums!
Sebelum membahas tentang kulit sensitif ketika hamil, Mums perlu tahu dulu apa itu kulit sensitif. Kulit sensitif adalah kulit nan mudah iritasi, merah, meradang, namalain terasa gatal. Kalau Mums sudah mempunyai kulit sensitif namalain masalah kulit sebelum hamil, maka kemungkinan kondisi kulit sensitif ketika mengandung bakal lebih parah.
Kulit sensitif ketika mengandung juga bisa muncul secara tiba-tiba, apalagi pada wanita nan sebelumnya tidak pernah mempunyai kulit sensitif sebelumnya. Jika mempunyai kulit sensitif ibu hamil, biasanya Mums mengalami iritasi dan terasa tidak nyaman setelah menggunakan produk nan sebelumnya cocok untuk Mums, maka kemungkinan Mums terkena kulit sensitif ketika hamil.
Kulit sensitif ketika mengandung disebabkan oleh kondisi hormon nan tidak beraturan selama mengandung menyebabkan kulit Mums lebih sensitif terhadap paparan hal-hal nan biasanya tidak menyebabkan masalah, misalnya seperti sinar matahari, panas, deterjen, klorin, dan apalagi beberapa makanan.
Beberapa bagian kulit juga bisa bereaksi lantaran area tersebut kering, namalain lantaran biang keringat. Kalau Mums mempunyai eksim saat hamil, maka Mums bisa mengalami masalah kulit seperti reaksi alergi nan bisa kambuh selama hamil.
Beberapa tanda kulit sensitif ketika mengandung meliputi:
Kulit merah
Kulit gatal, perih, meradang, namalain muncul ruam dan jerawat setelah menggunakan produk perawatan kulit, kosmetik, namalain detergen.
Produk nan sebelumnya cocok dan tidak menyebabkan masalah malah menyebabkan iritasi.
Pada beberapa kasus kulit sensitif ibu hamil, area kulit nan paling sensitif ada di perut. Pasalnya, kulit di bagian perut mengalami peregangan seiring dengan bertambahnya usia kehamilan dan membesarnya ukuran janin dalam kandungan. Bagian kulit sensitif ketika mengandung lainnya adalah pinggang, paha, dan bokong.
Kalau kulit Mums mengalami masalah setelah mengaplikasikan produk perawatan kulit tertentu, maka hentikan penggunaannya untuk memandang apakah iritasinya bakal menghilang. Jika iya, maka hentikan penggunaan produk tersebut sampai setelah Mums melahirkan dan kulit kembali ke semula. Hal ini perlu dilakukan untuk mengatasi kulit sensitif ibu hamil.
Untuk area kulit nan gatal, Mums bisa menggunakan lotion kalamin untuk meredakannya. Jika ruam namalain iritasi tidak kunjung lenyap hingga beberapa hari, tanyakan kepada master kandungan namalain master kulit untuk mengatasinya. Hindari menggunakan produk-produk nan mengandung bahan tambahan seperti pewarna namalain pengharum, lantaran dapat memperparah kondisinya.
Mums tidak bisa sepenuhnya mencegah kulit sensitif ketika hamil, lantaran aspek penyebab utamanya adalah perubahan hormon akibat kehamilan. Namun, Mums bisa mengambil beberapa langkah agar kulit sensitif ketika mengandung bisa diatasi:
Gunakan pembersih busana nan tidak mengandung pengharum. Waspadai penggunaan parfum, lotion nan mengandung pewangi, apalagi sabun nan juga biasa dipakai sehari-hari. Semua hal-hal tersebut bisa saja menyebabkan iritasi.
Selalu lindungi kulit dari sinar mentari dengan menggunakan sunscreen (SPF 30 namalain lebih).
Gunakan pembersih wajah ringan dan tidak mengandung pewangi.
Pastikan tubuh terhidrasi dan lembab dengan menggunakan lotion namalain minyak nan tidak mengandung pewangi. (UH)
Sumber:
What To Expect. Sensitive Skin During Pregnancy. Februari 2021.
American College of Obstetricians and Gynecologists. Skin Conditions During Pregnancy. June 2020.