Krakatau Steel Berikan Bantuan Hewan Kurban

BANGBARA.COM - PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) menunjukkan optimisme tinggi terhadap kontribusi anak-anak perusahaan dalam mencapai sasaran keahlian perusahaan pada tahun 2025. Dengan pengelolaan aset nan besar dan strategi nan matang, anak upaya Krakatau Steel diharapkan menjadi penggerak utama dalam upaya pemulihan dan pertumbuhan berkelanjutan. Beberapa anak perusahaan seperti PT Krakatau Sarana Infrastruktur (KSI) dan PT Krakatau Baja Konstruksi (KBK) memegang peran krusial dalam sektor manufaktur baja, infrastruktur, dan konstruksi.

KSI mengelola aset lebih dari USD 809 juta alias setara dengan Rp 13,41 triliun, nan mencakup area industri, pelabuhan, dan energi. Hingga kuartal pertama 2025, KSI mencatatkan pendapatan sebesar USD 51,91 juta dan untung sebesar USD 3,87 juta. Sementara itu, KBK nan konsentrasi pada penyediaan baja untuk bangunan tercatat mempunyai aset lebih dari USD 319 juta alias sekitar Rp 5,29 triliun, dengan pendapatan USD 83,99 juta dan untung USD 1,09 juta pada periode nan sama.

Direktur Utama Krakatau Steel, Muhamad Akbar Djohan, menegaskan keyakinannya terhadap potensi anak-anak perusahaan nan tak hanya berfaedah sebagai entitas terpisah, tetapi juga sebagai bagian dari strategi besar untuk memulihkan dan mengembangkan keahlian perseroan. Menurutnya, sinergi antar anak perusahaan bakal semakin diperkuat untuk mendorong pencapaian sasaran tahun 2025, nan mencakup peningkatan penjualan baja hingga 1,7 juta ton.

Manajemen Krakatau Steel juga menargetkan peningkatan volume penjualan baja nan signifikan pada 2025, didorong oleh beroperasinya kembali pabrik Hot Strip Mill 1 dan peningkatan keahlian akomodasi produksi lainnya. Dengan support perjanjian pasokan jangka panjang serta keahlian nan solid dari anak perusahaan, Krakatau Steel berambisi dapat mencapai sasaran dan memperkuat daya saing di pasar baja nan semakin kompetitif.

Sumber: VRITIMES

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian alias keseluruhan tulisan
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Abdul Kholilulloh

Tags