– Syekh Nawawi Al-Bantani dalam karyanya Fathul Majid, Syarkh Ad-Durrul Farid fi Aqa’idi Ahlit Tauhid, Juz, 1 laman 28, mengisahkan kisah Yahudi masuk Islam karena berkah Syekh Hatim Al-Asham.
Kisah Yahudi masuk Islam, disebabkan kalah debat dengan Syekh Hatim Al-Asham. Padahal Yahudi kecerdasannya dalam berdebat, dia telah mengalahkan beberapa ustadz besar dalam beberapa perdebatan.
Pada suatu hari Syekh Hatim Al-Asham berjamu ke kota Baghdad. Setelah beliau sampai di kota Baghdad, masyarakat kota Baghdad berbicara kepada Syekh Hatim Al-Asham:
إن ههنا يهوديا قد غلب العلماء، فقال أنا أكلمه
Artinya: “Di kota ini ada seorang yahudi nan telah banyak mengalahkan hujjah ulama. Syekh Hatim Al-Asham berkata, saya nan bakal berbincang dan bicara dengannya”.
Akhirnya Syekh Hatim Al-Asham berjumpa dengan orang yahudi nan telah mengalahkan beberapa ustadz besar dalam perdebatan. Tanpa basa-basi orang yahudi tersebut mengusulkan empat pertanyaan sekaligus kepada Syekh Hatim Al-Asham.
Adapun empat pertanyaannya sebagai berikut. Pertama, apakah nan tidak diketahui oleh Allah. Kedua, apakah nan tidak di temukan di sisi Allah. Ketiga, apakah nan tidak dimiliki di gudangnya Allah. Keempat, apakah nan diminta Allah dari makhluknya.
- Advertisement -
Sebelum menjawab, Syekh Hatim Al-Asham mengusulkan syarat kepada orang yahudi tersebut. Syekh Hatim Al-Asham berkata, “Jika saya dapat menjawab pertanyaanmu, apakah Anda bersedia untuk memeluk kepercayaan Islam”. Orang yahudi itu menjawab, “Iya saya bersedia untuk memeluk agama Islam, asal pertanyaanku dapat Anda jawab dengan betul dan memuaskan”.
Kemudian Syaikh Hatim Al-Asham menjawab, Pertama, sesuatu nan tidak diketahui oleh Allah adalah sekutu dan anak (yang dinisbatkan kaum yahudi kepada Allah). Kedua, sesuatu nan tidak di temukan di sisi Allah adalah sifat kejam kepada hambanya. Ketiga, sesuatu nan tidak ditemukan dalam gudangnya Allah adalah sifat faqir.
Keempat, sesuatu nan diminta Allah dari makhluknya adalah al–qard (hutang), Allah menamakannya dengan infak dan semacamnya, nan dengan infak Allah menjanjikan ganjaran alias pahala. Maka orang-orang mukmin berlomba-lomba untuk bersedekah dengan angan dia mendapatkan pahala (balasannya) dan mereka meyakini bahwa Allah bakal mencukupi kebutuhan mereka.
Dengan jawaban Syekh Hatim Al-Asham tersebut, orang yahudi itu merasa puas dan dia tidak mengusulkan pertanyaan lagi. Akhirnya dia menyatakan masuk Islam di hadapan Syekh Hatim Al-Asham.
Demikian penjelasan kisah Yahudi masuk Islam berkah Syekh Hatim Al-Asham. Kisah nan sangat berfaedah dan memberikan ampunan. Wallahu A’lam Bissawab. [Baca juga: 3 Macam Ghibah Menurut Syekh Hasan Al-Bashri ]