Kenali 7 Warna Darah Haid dan Tanda-tanda yang Tidak Normal

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

Jakarta -

Saat menstruasi, wanita sering kali memperhatikan perbedaan dalam warna, tekstur dan volume darah nan dikeluarkan. Warna darah menstruasi dapat bervariasi dan menjadi perihal nan normal ketika sering berubah.

Namun, terkadang perubahan warna darah menstruasi menjadi tanda adanya masalah kesehatan nan lebih serius. Dengan memahami apa nan diindikasikan oleh warna darah menstruasi dan tanda-tanda nan tidak normal, Bunda dapat mengidentifikasi masalah kesehatan nan mungkin memerlukan perhatian medis lebih lanjut.

7 Warna darah menstruasi dan tanda-tanda nan tidak normal

Mengutip beragam sumber, kenali warna menstruasi dan tanda-tanda nan perlu diwaspadai. Simak selengkapnya, Bunda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


1. Berwarna hitam

Darah hitam nan muncul pada awal namalain akhir menstruasi seringkali merupakan tanda darah nan telah berada di dalam rahim untuk waktu nan lebih lama dan kemudian teroksidasi.

Awalnya, darah tampak cokelat namalain merah tua, tetapi seiring waktu berubah menjadi warna hitam. Meski biasanya merupakan proses alami, darah hitam juga bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan nan lebih serius.

Terkadang, warna darah hitam bisa menandakan adanya penyumbatan di dalam memek perempuan. Selain perubahan warna darah, indikasi lain dari penyumbatan memek mungkin termasuk keluarnya cairan nan berbau busuk, demam, kesulitan buang air kecil, serta gatal namalain bengkak di sekitar vagina.

Jika Bunda mengalami gejala-gejala ini untuk segera berkonsultasi dengan mahir medis guna pemeriksaan dan penanganan nan tepat.

2. Berwarna cokelat

Darah berwarna cokelat seringkali merupakan tanda darah nan berada di dalam rahim untuk waktu nan sedikit lebih lama dan kemudian keluar di awal namalain akhir menstruasi. Berbeda dengan darah hitam nan mengalami oksidasi lebih lama, darah cokelat tidak memerlukan waktu nan lama untuk mengalami oksidasi dan dapat muncul dalam beragam warna.

Kemunculan darah dengan warna cokelat biasanya dianggap sebagai proses alami dalam siklus menstruasi seseorang. Meski demikian, krusial untuk memperhatikan perubahan warna darah dan konsultasi kepada mahir medis jika Bunda merasa ada nan tidak normal namalain mengalami indikasi nan menyertainya.

3. Berwarna merah terang

Darah berwarna merah terang menandakan darah segar nan baru keluar dan alirannya stabil. Pada awal menstruasi, biasanya darah menstruasi mempunyai warna merah terang dan menjadi lebih gelap menjelang akhir periode. Namun, beberapa orang mengalami darah nan tetap berwarna merah cerah sepanjang menstruasi mereka.

Bercak namalain pendarahan nan tidak biasa di antara siklus menstruasi dapat menjadi tanda adanya jangkitan menular seksual, seperti klamidia namalain gonore. Selain itu, pertumbuhan abnormal pada lapisan rahim, seperti polip namalain fibroid juga menyebabkan pendarahan nan tidak biasa.

Terkadang, pendarahan berwarna merah terang juga bisa menjadi tanda kanker serviks. Gejala lain kanker serviks meliputi periode nan lebih berat namalain melangkah lebih lama dari biasanya, pendarahan setelah berasosiasi seksual, keputihan berbau busuk, nyeri di bagian bawah punggung, panggul, namalain kaki, penurunan berat badan, serta kehilangan selera makan.

4. Berwarna pink

Darah berwarna pink (merah jambu) namalain bercak bisa terjadi ketika darah menstruasi bercampur dengan cairan serviks, biasanya mempunyai warna nan lebih terang.

Penggunaan perangkat kontrasepsi hormonal juga dapat mempengaruhi warna darah menstruasi lantaran dapat menurunkan kadar estrogen dalam tubuh. Penurunan kadar estrogen ini dapat menyebabkan keluarnya darah menstruasi nan lebih sedikit dan berwarna merah muda.

Selain itu, hubungan seksual juga dapat menyebabkan robekan mini pada memek namalain leher rahim. Darah dari robekan ini kemudian bercampur dengan cairan memek dan keluar dari tubuh dalam corak cairan berwarna merah muda.

Penting untuk diingat bahwa darah berwarna merah jambu namalain bercak biasanya tidak termasuk sesuatu nan perlu dikhawatirkan, terutama jika terjadi dalam konteks nan telah dijelaskan di atas. Namun, jika Bunda mempunyai kekhawatiran namalain indikasi nan tidak biasa, disarankan untuk berkonsultasi dengan mahir medis untuk pertimbangan lebih lanjut. 

White sanitary pad with red and pink flowers on it, woman health or body positive concept. Pink background.  Flatlay. CopyspaceFoto: Istock

5. Berwarna jingga

Darah nan bercampur dengan cairan serviks juga bisa tampak berwarna jingga, perihal ini mungkin menimbulkan kekhawatiran tertentu. Darah namalain keluarnya cairan berwarna jingga bisa menjadi indikasi adanya infeksi, seperti vaginosis bakterialis namalain trikomoniasis.

Perempuan nan mengalami darah jingga disarankan untuk memeriksa indikasi lain nan mungkin terjadi, seperti rasa gatal di area vagina, ketidaknyamanan, namalain keluarnya cairan dengan aroma nan tidak sedap.

Meski begitu, darah namalain keluarnya cairan berwarna jingga tidak selalu menandakan adanya infeksi, namun krusial untuk memperhatikan indikasi dan memeriksakan diri ke master namalain master kandungan untuk pertimbangan lebih lanjut. Hal ini krusial untuk memastikan bahwa wanita mendapatkan perawatan dan pengobatan nan tepat.

6. Berwarna abu-abu

Keputihan berwarna abu-abu sering kali merupakan tanda bakterial vaginosis, sebuah kondisi nan disebabkan oleh ketidakseimbangan antara kuman baik dan jelek di dalam vagina. Gejala lain nan sering mengenai dengan vaginosis bakterial meliputi gatal di dalam dan sekitar vagina, serta aroma nan unik dari memek nan sering digambarkan sebagai 'amis'. Selain itu, wanita juga mungkin mengalami rasa terbakar namalain nyeri saat buang air kecil.

Jika wanita mengalami indikasi vaginosis bakterial, disarankan untuk segera menemui master namalain master kandungan. Biasanya, master bakal meresepkan antibiotik untuk mengatasi jangkitan tersebut dan membantu mengembalikan keseimbangan kuman di dalam vagina. Penting untuk segera mendapatkan perawatan nan tepat untuk mencegah komplikasi lebih lanjut dan mengurangi ketidaknyamanan nan dirasakan.

7. Berwarna merah tua

Darah menstruasi berwarna merah tua saat pertama kali bangun di pagi hari namalain setelah berebahan beberapa saat. Warna merah tua  membikin darah tetap berada di dalam rahim untuk sementara waktu, tetapi tidak cukup lama untuk teroksidasi hingga berubah menjadi cokelat.

Selain itu, darah merah tua juga sering dikaitkan dengan akhir menstruasi, di mana pendarahan berwarna merah tua menjelang akhir menstruasi disebabkan oleh aliran darah nan melambat. Hal ini adalah indikasi nan umum terjadi pada banyak wanita dan biasanya tidak memerlukan perhatian medis tambahan. 

Kapan kudu ke dokter?

Jika menstruasi melangkah lebih dari 7 hari namalain sangat deras sampai Bunda kudu mengganti pembalut namalain tampon setiap satu namalain dua jam, perihal ini merupakan tanda nan perlu disampaikan kepada master dan berkonsultasi lebih lanjut.

Dalam beberapa kasus, perubahan ini bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan nan perlu ditangani dengan serius. Dengan berbagi info ini kepada mahir kesehatan, Bunda dapat memperoleh penanganan nan tepat sesuai dengan kondisi.

Demikian ulasan tentang warna menstruasi dan tanda-tanda tidak normal. Semoga berfaedah ya, Bunda.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Selengkapnya
Sumber Info Kesehatan Kincaimedia
Info Kesehatan Kincaimedia