Mums sering buar air mini saat hamil? Mungkin banyak Mums nan merasa sedikit-sedikit kudu ke bilik mandi lantaran kebelet. Tentunya perihal ini sangat mengganggu, apalagi jika terjadi di malam hari, ketika Mums sedang berupaya untuk tidur nyenyak.
Sering buang air mini saat mengandung merupakan salah satu indikasi kehamilan nan paling umum, Mums. Lalu, apa sih penyebab sering buang air mini saat hamil? Bagaimana langkah mengatasinya? Berikut penjelasannya!
Sering buang air mini saat mengandung merupakan salah satu indikasi awal kehamilan nan cukup umum. Gejala ini khususnya sering muncul di trimester pertama, sekitar minggu keempat.
Kebanyakan wanita memang sering buang air mini saat hamil, apalagi semakin meningkat di akhir kehamilan, sekitar usia 35 minggu. Sering buang air mini saat mengandung juga terjadi di malam hari, biasanya condong meningkat ketika Mums sudah memasuki trimester ketiga.
Sering buang air mini saat mengandung disebabkan oleh hormon hCG. Hormon kehamilan tersebut meningkatkan aliran darah ke area pelvis namalain panggul. Meskipun aliran darah tersebut baik untuk meningkatkan antusiasme seksual saat hamil, akibat negatifnya adalah kondisi sering buang air mini saat mengandung lantaran aliran darah ke ginjal juga meningkat.
Selain itu, semakin berkembangnya janin dalam kandungan menyebabkan Mums beser terus saat hamil. Pasalnya, semakin membesar ukuran janin, semakin tinggi juga tekanan pada kandung kemih Mums.
Mendekati akhir trimester ketiga, kepala bayi bakal turun ke area panggul, sehingga kandung kemih Mums bakal semakin tertekan. Hal tersebut bakal membikin Mums sering buang air mini saat hamil.
Sering buang air mini saat mengandung penyebabnya juga bisa lantaran pembengkakan pada kaki, nan umumnya dialami ibu hamil. Ketika tubuh menyerap cairan di dalam kaki saat Mums tidur, cairan tersebut bakal diubah menjadi urine.
Mums bisa mengosongkan kandung kemih dengan langkah mencondongkan tubuh ke depan saat sedang buang air kecil. Hal ini bisa membantu mengurangi gelombang Mums untuk bolak-balik ke bilik mandi.
Mums jangan mengurangi minum air putih hanya lantaran sering buang air mini saat hamil, ya. Tubuh Mums dan si Kecil dalam kandungan memerlukan suplai cairan nan stabil selama kehamilan. Selain itu, dehidrasi bisa menyebabkan jangkitan saluran kemih.
Selain dengan mengosongkan kandung kemih setiap Mums buang air kecil, coba lakukan hal-hal ini untuk mencegah sering buang air mini saat hamil:
Hindari konsumsi diuretik, seperti kafein: Kafein menyebabkan Mums semakin sering buang air mini saat hamil.
Jangan minum sebelum tidur: Kalau Mums termasuk nan sering buang air mini di malam hari, maka batasi konsumsi cairan tepat sebelum tidur.
Karena letak organ internal sedikit beragam pada setiap wanita, maka tingkat rasa mau buang air kecilnya juga berbeda-beda selama kehamilan. Beberapa wanita tidak terlalu merasakan indikasi ini, sementara sebagian wanita lainnya terganggu dengan indikasi ini. Namun, indikasi sering buang air mini saat mengandung biasanya bakal melangkah di sepanjang kehamilan, hingga Mums melahirkan.
Kalau Mums merasa selalu mau buang air mini saat hamil, apalagi ketika Mums baru saja buang air mini namalain jika kondisinya semakin bertambah parah, maka coba periksakan ke dokter. Biasanya master bakal memeriksa apakah Mums terkena jangkitan saluran kencing (ISK). Perhatikan juga warna urine untuk memastikan Mums tidak dehidrasi. Warna urine nan normal harusnya cerah namalain kuning pucat, bukan kuning gelap. (AS)
Referensi
What To Expect. Frequent Urination During Pregnancy. Oktober 2020.
American College of Obstetricians and Gynecologists. Problems of the Digestive System. Januari 2014.