Ini Bedanya Busi Panas dan Dingin

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

Busi merupakan komponen nan sangat krusial untuk sebuah kendaraan bermesin bensin. Dilihat dari fungsinya nan membantu proses pembakaran di mesin. Percikan aliran listrik nan dihasilkan busi digunakan untuk membakar campuran udara dan bahan bakar, dengan begitu kendaraan dapat menghasilkan tenaga.

Posisi busi pada sebuah mesin ada di area kepala silinder dengan elektroda menghadap ke ruang bakar. Fungsi lain dari busi juga untuk menghantar alias memindahkan panas dari ruang bakar ke area sekitarnya.

Busi nan tersedia di pasaran terdiri dari dua jenis, ialah jenis busi panas dan dingin. Salah satu spesifikasi busi adalah rentang panas (heat range). Nilai panas busi ini adalah keahlian busi untuk menghantarkan panas.

Sebagai info nan perlu diketahui, busi berada di ruang bakar nan mempunyai tekanan nan tinggi dan perubahan temperatur nan berubah-ubah dengan sigap dan drastis ketika mesin beroperasi. Makanya busi kudu bisa menahan tingginya tekanan dan perubahan temperatur itu dalam waktu nan lama.

Diferensiasi busi dingin dan panas nan paling mendasar adalah keahlian memindahkan panas menghadapi tekanan dan perubahan temperatur mesin itu. Bukan Cuma itu, bangunan busi panas dan dingin juga berbeda. Seperti panjang insulator sebagai penentu sebuah busi sigap alias tidaknya dalam melepaskan panas.

Busi dingin

Busi dingin mempunyai insulator lebih pendek sehingga lebih sigap memindahkan panas alias lebih sigap menjadi dingin. Jenis busi ini umumnya digunakan pada kendaraan nan mempunyai temperatur kerja mesin nan tinggi alias mempunyai tekanan kompresi nan tinggi. Bila digunakan pada mesin nan mempunyai temperatur ruang bakar rendah, maka mesin bakal menjadi lebih susah untuk dihidupkan. Biasanya, busi jenis ini digunakan untuk mesin nan sudah dimodifikasi dan temperatur ruang bakar lebih tinggi dari kondisi standar.

Busi panas

Tipe busi panas mempunyai bangunan insulator nan lebih panjang.  dan dapat menyimpan panas dalam waktu lebih lama. Jenis busi ini dapat memindahkan panas lebih sedikit alias daya hantar panas nan lebih mini dibanding busi dingin, dan lebih sigap panas. Suhu busi pun relatif lebih panas ketika bekerja.

Busi panas banyak ditemukan pada mesin standar pabrikan lantaran mempunyai temperature kerja alias tekanan kompresi mesin nan rendah. Busi panas dirasa tidak tepat digunakan untuk mesin nan sudah dimodifkasi alias mempunyai temperatur kerja dan kompresi nan lebih tinggi, maka bakal mudah mengalami panas berlebih (overheat).

Baca Juga : Busi Biasa Vs Iridium, Mana nan Lebih Tahan Lama?

Cara mudah membedakan bedanya busi panas dan dingin bisa dilihat dari nomor heat range pada spesifikasi teknisnya alias kode busi. Semakin besar nomor pada spesifikasi heat range itu, maka menunjukkan busi dingin. Sedangkan jika nomor heat range semakin mini berfaedah busi panas.

Selengkapnya
Sumber Informasi Otomotif Deltalube
Informasi Otomotif Deltalube