= Bitcoin (BTC) kembali menjadi sorotan dunia. Nilainya sekarang melampaui US$ 90.000 dan semakin mendekati nomor psikologis US$ 100.000, Kenaikan luar biasa ini didorong oleh meningkatnya minat institusional, perubahan politik nan mendukung dan optimisme pasar. Namun di tengah euforia ini, ada ancaman nyata, ialah gelombang penipuan mata uang digital nan semakin mengikuti zaman.
Ketika nilai Bitcoin meroket, banyak penanammodal baru beramai-ramai masuk ke pasar. Kondisi ini menciptakan fenomena FOMO, di mana orang merasa takut ketinggalan kesempatan besarnya. Sayangnya, situasi seperti ini menjadi ladang subur bagi para penipu.
Melansir dari cryptopolitan.com, FBI menjelaskan bahwa lebih dari 69.000 kasus penipuan alias scam mata uang digital dilaporkan tahun lalu, dengan total kerugian mencapai US$ 5,6 miliar. Angka ini setara dengan nyaris separuh dari seluruh kerugian akibat penipuan alias scam di Amerika Serikat.
“Penipu sangat pandai memanfaatkan momen besar seperti ini. Mereka menciptakan rasa panik dan urgensi untuk mengambil duit anda,” ungkap Eva Velasquez, CEO Identity Theft Resource Center.
Salah satu metode nan paling sering digunakan adalah dengan memanfaatkan nama tokoh besar seperti Elon Musk. Para penipu membikin video deepfake alias siaran langsung palsu, seolah-olah Musk sedang mempromosikan program giveaway Bitcoin. Dalam skema ini, korban diminta mengirimkan sejumlah Bitcoin dengan janji pengembalian dua kali lipat. Tentu saja, duit itu lenyap tanpa jejak.
Bahkan, Merrick Theobald dari Bitpay menyatakan bahwa Elon Musk tidak bakal menggandakan uang.
“Elon Musk tidak bakal menggandakan duit meskipun Anda mengirimkan mata uang digital padanya,” ujarnya.
Baca Juga: Analis Ini Klaim Dominasi Bitcoin Turun, Altcoin Siap Meroket!
Mulai dari Pig Butchering hingga Phising
Para penipu bekerja menggunakan beragam trik, termasuk:
- Skema Pig Butchering
Dalam modus ini, penipu membangun hubungan individual dengan korban, sering kali menyamar sebagai kawan alias pasangan romantis. Setelah korban merasa percaya, mereka diminta menginvestasikan duit di platform mata uang digital palsu. Begitu biaya dikirim, penipu langsung menghilang .
- Pesan Palsu nan Menakutkan
Korban menerima pesan mendesak nan mengatakan bahwa akun mata uang digital mereka telah diretas. Pesan ini terlihat resmi, sehingga korban panik dan menyerahkan info sensitif seperti kode akses alias seed phrase. Setelah itu, penipu menguras lenyap akun korban.
- Situs Web Palsu
Penipu membikin situs nan mirip dengan platform pertukaran mata uang digital resmi. URL-nya hanya berbeda sedikit, apalagi hanya satu huruf.
Tips Lindungi Diri dari Penipu
Para expert di bumi mata uang digital memberikan beberapa saran sederhana untuk menghindari penipuan kripto. Deretan saran tersebut di antaranya adalah:
1. Gunakan Situs Resmi: Pastikan untuk menandai (bookmark) situs resmi platform seperti Coinbase alias Gemini. Jangan klik tautan nan tidak dikenal.
2. Hindari Janji Manis: Jika seseorang menjanjikan untung instan alias pengembalian nan tidak masuk akal, kemungkinan besar itu adalah penipuan.
3. Verifikasi Pasar: Jangan langsung percaya pada pesan mendesak nan mengaku dari platform resmi. Hubungi jasa pengguna platform melalui saluran resmi untuk memverifikasi.
“Selalu gunakan pertukaran nan terpercaya dan hindari platform nan mencurigakan,” kata Howard Greenberg, Presiden American Blockchain dan Cryptocurrency Association.
Disclaimer: Semua konten nan diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan nan telah tayang di bukan nasihat investasi alias saran trading.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata uang digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.