Gelas kimia adalah salah satu peralatan laboratorium nan sangat penting. Gelas kimia alias gelas piala dalam bahasa inggris disebut sebagai Beaker Glass. Gelas kimia biasanya tersebut dari bahan kaca lantaran tidak bakal mempengaruhi sampel larutan, alias tahan pada sebagian besar reaksi kimia. Meski begitu, kaca rentan pecah dan tidak tahan panas tinggi.
Gelas kimia digunakan sebagai wadah penampung untuk mengaduk, mencampur, dan memanaskan cairan pada laboratorium. Gelas ini umumnya berbentuk silinder dengan dasar nan rata. Ukuran gelas kimia bervariasi, mulai dari 1 ml sampai beberapa liter. Umumnya, gelas kimia punya cerobong mini untuk membantu menuangkan cairan agar tidak tumpah kemana-mana.
Bahan Gelas Kimia
Gelas kimia alias beaker glass umumnya terbuat dari 3 jenis bahan, yaitu:
Kaca
Gelas kimia nan umum digunakan terbuat dari bahan kaca borosilikat nan mempunyai boron trioksida sehingga bisa menahan perubahan suhu nan ekstrem. Bahan kaca ini mempunyai daya tahan tinggi terhadap reaksi kimia dan bisa menahan suhu panas hingga 400 derajat Celcius.
Plastik
Gelas kimia nan terbuat dari bahan plastik umumnya menggunakan Politena, Polipropilena, dan PTFE. Biasanya penggunaan gelas polipropilena adalah untuk kajian gamma sampel cair dan padat. Pemilihan jenis plastik kudu disesuaikan dengan bahan kimia nan digunakan dan besaran suhu panas saat penggunaan.
Logam (Anti Karat)
Bahan lain nan biasa digunakan untuk membikin gelas kimia adalah logam seperti baja anti karat dan aluminium. Bahan logam lebih buram, ringan, dan tidak mudah pecah. Gelas kimia dari aluminium dapat menahan suhu panas hingga 340 derajat Celcius, sedangkan gelas kimia dari logam anti karat bisa menahan suhu hingga 550 derajat Celcius.
Fungsi Gelas Kimia
Gelas kimia alias gelas piala mempunyai banyak fungsi. Di antaranya adalah sebagai berikut:
- Mengukur volume larutan kimia nan memerlukan ketelitian tinggi
- Digunakan untuk membikin alias mencampur beragam larutan kimia
- Sebagai wadah untuk menyimpan larutan kimia
- Untuk memanaskan larutan kimia, hanya untuk gelas kimia dari kaca borosilikat
- Digunakan untuk percobaan titrasi, mencampur larutan untuk menghasilkan hasil larutan
- Analisis spektral gamma dan eksperimen, unik gelas jenis plastik.
Jenis Gelas Kimia
Ada empat jenis gelas kimia nan sering digunakan, yaitu:
Gelas Kimia Standar (Griffin)
Gelas kimia standar mempunyai tinggi sekitar 40% dari diameternya. Gelas kimia nan lebih rendah ini dirancang oleh John Joseph Griffin. Gelas kimia ini juga sering disebut sebagai gelas piala griffin. Fungsi gelas kimia standar adalah untuk menyiapkan larutan, melakukan reaksi kimia sederhana, dekantasi cairan supernatan, hingga menyimpan cairan sebelum dibuang.
Gelas Kimia Tinggi (Berzelius)
Gelas kimia jenis ini mempunyai corak lebih tinggi dibanding gelas kimia standar. Tingginya sekitar dua kali lebih tinggi dari diameternya. Gelas kimia ini biasa disebut sebagai Beaker Berzelius. Gelas ini banyak digunakan untuk titrasi.
Gelas Kimia Datar
Gelas kimia selanjutnya adalah jenis datar. Gelas ini biasa disebut sebagai gelas kristalisasi. Berbeda dari gelas kimia lainnya, gelas kristalisasi tidak mempunyai tanda pengukur. Sesuai namanya, kegunaan gelas kimia kristalisasi adalah untuk melakukan proses kristalisasi alias sebagai wadah untuk penangas.
Gelas Kimia Philips
Jenis gelas kimia nan terakhir adalah gelas kimia Philips. Bentuknya mirip seperti gelas Griffin. Namun gelas Philips mempunyai corak cerobong nan lebih sempit dibanding dasarnya. Gelas kimia Philips mempunyai corak seperti kerucut. Mengenai fungsinya, gelas kimia Philips sering digunakan sama seperti Griffin.
Cara Membersihkan Gelas Kimia
Membersihkan gelas kimia berfaedah untuk membersihkan sisa cairan nan tersisa. Jika dibiarkan, sisa cairan kimia pada gelas bisa mempengaruhi reaksi kimia. Selain itu, juga bisa menyebabkan kontaminasi nan berakibat pada hasil akhir laboratorium. Pastikan gelas sudah dicuci bersih setelah digunakan untuk menghindari penumpukan residu.
Bagaimana langkah membersihkan gelas kimia ? Gelas kimia lebih mudah dibersihkan segera setelah selesai digunakan. Gunakan deterjen unik peralatan lab daripada sabun cuci piring biasa. Gelas kimia bisa dibilas dengan pelarut nan tepat. Kemudian bilas dengan air suling alias air deionisasi, bukan air keran.
Membersihkan gelas kimia bisa dibedakan berasas jenis larutan nan digunakan alias penggunaannya.
Larutan Larut Air
Untuk membersihkan gelas kimia dari larutan larut air seperti natrium klorida alias sukrosa, caranya adalah bilas 3 sampai 4 kali dengan air deionisasi.
Larutan Tidak Larut Air
Untuk membersihkan gelas kimia dari larutan nan tidak larut air seperti heksana alias klorofoam. Bilas 2 sampai 3 kali dengan etanol alias aseton. Setelah itu, bilas 3 sampai 4 kali dengan air deionisasi, lampau simpan.
Asam Kuat
Membersihkan gelas kimia dengan masam kuat, seperti HCL alias H2SO4 kudu hati-hati. Bilas gelas kimia dengan air nan banyak. Setelah itu, bilas 3 sampai 4 kali dengan air deionisasi, setelah itu simpan dengan baik. Cara nan sama bisa diterapkan untuk membersihkan gelas kimia dari jejak larutan masam lemah.
Basa Kuat
Gelas kimia nan digunakan untuk membersihkan larutan basa kuat, seperti NaOH dan NH4OH bisa dengan langkah membilas dengan air nan banyak. Setelah itu, bilas dengan air deionisasi sebanyak 3 sampai 4 kali. Cara nan sama bisa diterapkan untuk membersihkan gelas kimia dari jejak larutan basa lemah.
Tidak disarankan untuk mengeringkan gelas kimia dengan tissue alias tekanan udara tinggi (hair dryer). Cara ini bisa meninggalkan sisa pada gelas dan bakal mencemari larutan. Cara nan biasa digunakan adalah membiarkan gelas kimia kering dengan sendirinya.
Jika ada peralatan gelas kimia nan mau langsung dipakai tapi belum kering, bisa dengan membilas gelas dengan aseton sebanyak 2 sampai 3 kali. Aseton bakal menguapkan air dengan cepat. Selain itu, Anda juga menggunakan metode vakum untuk menguapkan pelarut.
Jika Anda memerlukan beragam macam peralatan laboratorium dan gelas kimia, beli gelas kimia berkualitas di Bhinneka.